Ada Warga Asing Terlibat dalam Teror Nasabah Pinjol
WNA Berinisial ZJ Beralamat di Tangerang Berstatus DPO

APARAT kepolisian terus melakukan penggerebekan kantor pinjaman online ilegal di berbagai lokasi.
Dittipideksus Bareskrim Polri sepanjang Selasa (12/10) hingga Kamis (14/10) telah menggerebek 7 kantor pinjol di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan 7 kantor pinjol tersebut tersebar di PIK, Penjaringan, Apartemen Taman Anggrek, Apartemen Laguna Pluit, Apartemen Green Bay Pluit, dan dua lokasi di Cengkareng, Jakarta Barat.
Dari hasil pemeriksaan, modus para pelaku menawarkan pinjol lewat SMS blasting. Korban yang terperdaya akan mengklik SMS tersebut.
“SMS blasting,” kata Helmy sebagaimana dikutip Kumparan.Com, Jumat (15/10).
Dari penggerebekan kantor pinjol di 7 lokasi itu, polisi menetapkan 8 orang sebagai tersangka.
Bahkan dalam kasus ini, ada seorang WNA yang disebut mempunyai peran penting dan masih dalam pemburuan polisi.
“Ada seorang WNA yang masih DPO berinisial ZJ beralamat di daerah Tangerang masih pencarian,” ungkapnya.
Helmy mengatakan, WNA tersebut berperan sebagai mentor dari para operator SMS blasting.
“Tersangka ZJ yang WNA ini selain berperan sebagai mentor bagi para operator juga sebagai pendana yang mentransmisikan SMS yang berisi kesusilaan tadi,” jelasnya.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti mulai dari 121 unit modem, 17 unit CPU, 8 unit monitor, 8 unit laptop, 13 unit HP, kemudian 1 box SIM card baru sebanyak kurang lebih masing 22 boks berisi 500 pcs, dan 2 unit flashdisk.
Helmy juga mengungkapkan besaran fee hingga nominal akomodasi untuk ke delapan tersangka.
“Di antara Rp 15 sampai Rp 20 juta per bulan. Untuk tempat tinggal, akomodasi, disiapkan oleh pendana,” ujarnya.
Kedelapan tersangka ini memiliki peranan masing-masing. Namun, rata-rata dari mereka merupakan operator SMS blast yang bertugas mengirimkan pesan bernada ancaman kepada nasabah pinjol ilegal ini.
“Tersangka pertama berinisial RJ, beralamat di Mangga Besar. Ia berperan sebagai operator yang mentransmisikan SMS tentang kesusilaan, ancaman, dan penistaan kepada peminjam,” jelas Helmy.
Dari RJ, polisi kemudian melakukan pengembangan hingga menangkap JT di Penjaringan, Jakarta Utara. Perannya pun sama, sebagai operator SMS Blast.
Yang bersangkutan juga merekrut tersangka AY, perannya juga sama, mentransmisikan SMS blast.
“Tim menangkap HC di Apartemen Green Bay, Penjaringan. Perannya juga sama, tapi dia adalah yang menyediakan tempat dan mengoperasikan alat-alat yang digunakan tersangka,” jelas Helmy.