Business is booming.

Hastag Boikot JNE Masih Trending, Kini Muncul Hastag Dukung JNE

Semoga JNE semakin jaya dan semakin banyak mesjid yg dibangunnya. Aamiin

Meski sudah meminta maaf dan melakukan pemecatan terhadap yang melakukan kesalahan, hastag boikot JNE atau #BoikotJNE tetap trending.

Untuk mengimbanginya kini muncul hastag dukung JNE atau #DukungJNE.

Begitulah media sosial, netizen sering tak peduli dengan suatu kesalahan.

Sebagian dari mereka kerap ikut meramaikan, meski masalahnya sudah clear.

Bahkan tak jarang netizen ikut mengumbar suatu kabar tanpa mengecek kebenaran kabar tersebut.

Yang lebih para adalah netizen juga kerap membiarkan kabar hoak tetap menjadi bahan pembicaraan bahkan trending.

Berikut cuitan sejumlah netizen terkait #DukungJNE

@kemlonih: Lo gak protest sama yang body shaming? Tinggi tertentu dan good looking? More than racist I guess.. So it better to #dukungJNE rather than #.BoikotJNE

@FerryIrwanto2: Semoga JNE semakin jaya dan semakin banyak mesjid yg dibangunnya. Aamiin #DukungJNE

@iwan_kurus_lagi: Ada hestek memboikot JNE ada Hestek #DukungJNE

@I_Tj17320: Kami serukan untuk seluruh umat gunakan jasa pengiriman ekspedisi anda dengan JNE, #DukungJNE

@NenkMonica: Seruan Sesat dan Menyesatkan, ayo lawan !!! #DukungJNE

@SajaTertawa: Dudung aahhh….ehh dukung #DukungJNE

@Iskandarm1r74: Selalu dukung #DukungJNE

@SsstMynameindra: Cintailah produk produk dalam negri…. #DukungJNE

@mhmmdsairaji: Kalo ga baca dengan teliti emang bakal salah paham bgt sih,coba dlu di baca dan pahami #DukungJNE

Sikap Pihak JNE

Seperti diketahui Tagar boikot JNE ramai di media sosial Twitter menyusul beredarnya pamflet online lowongan pekerjaan sebagai kurir JNE Express, yang menyaratkan pelamar wajib beragama Islam.

Sebagian warganet menilai lowongan kerja tersebut diskriminatif.

Di pamflet online tersebut tertulis bahwa kurir akan ditempatkan di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Namun, lowongan kerja ini dibuat mitra JNE yaitu CV Bangun Benua Lestari.

Baca Juga:  Profil Brigjen Pol Sjamsul Sidiq, Akpol 1988, Promosi Bintang Dua per 11 November

Menanggapi hal tersebut, VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan.

Oleh karena itu, manajemen JNE secara tegas langsung melakukan pemutusan kerja sama dengan pihak mitra terkait pamflet online lowongan kerja tersebut.

“Kami memberikan sanksi dengan pemutusan hubungan kerja sama dengan pihak mitra,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Sementara untuk oknum karyawan yang terkait dengan kasus ini, kata Eri, akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.

Eri mengatakan JNE dibangun oleh manajemen dan karyawan yang berasal dari beragam suku bangsa, ras, dan agama.

Ia memastikan JNE sangat memegang teguh nilai-nilai toleransi.

“Kami juga mengutamakan toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan,” kata Eri.
Eri menambahkan, JNE selalu menerapkan nilai-nilai agama dan suku yang direalisasikan dalam berbagai aspek pada aktivitas perusahaan.

Mulai dari kegiatan keagamaan karyawan, apresiasi perjalanan ibadah bagi karyawan dengan masa kerja 10 tahun (umrah, hollyland tour, dan lain-lain), dan berbagai aktivitas lainnya.

Komentar
Loading...