Business is booming.

TNI AD Trending, No Viral No Justice Diuji Terkait Habib Bahar

Semakin berbahaya perlahan lahan mengarah ke perpecaha jika tidak di tindak tegas

No Viral No Justice terhadap polri kini tengah diuji.

Kali ini agar serius bahkan sensitif karena melibatkan intitusi TNI AD.

Yakni munculnya dua prajurit TNI yang siap menangkap Habib Bahar Smith terkait peredaran videonya yang diduga menghina KSAD Jendral Dudung Abdurachman.

Hal itu membuat TNI AD trending

Prajurit pertama seorang anggota TNI mengenakan kaos dan celana loreng mirip anggota TNI.

Setelah menyapa Bahar, ia menyatakan akan mencarinya dan bikin nangis.

#Ente muslim, kita anggota TNI yang banyak muslim juga, jangan memprovokasi sesama muslim.”

Ia lalu mengingatkan agar (Bahar) tak menghina pimpinan TNI.

“Saya akan cari kamu dan bikin nangis, jangan beraninya terhadap tukang ojek, santri, jelas.”

Video kedua prajurit TNI berseragam loreng dengan pangkat koptu.

“Kalau kamu jago jangan lawan pimpinan saya dulu, hadapi saya dulu,” kata Prajurit TMI berpangkat Koptu.

Ia juga menyatakan akan mencari Habib Bahar yang menghina institusi TNI.

Munculnya video dua prajurit TNI sebagai reaksi atas beredarnya video Habib bahar yang dianggap berlebihan.

Dalam video yqng salah satunya diunggah @tukangrosok___terlihat Habib Bahar bin Smith menyampaikan ceramahnya di atas panggung di hadapan sejumlah orang.

Ia mengatakan, ada satu jenderal yang disebutnya bernama ‘jenderal baliho’.

Menurutnya, sang jenderal itu merangkul Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan memusuhi ormas Islam.

Baca Juga:  Gempa Trending, Gempa Magnitudo 4,5 di Bukit Tinggi, Gempa Susulan Magntudo 4,0

Selain itu, ia juga menyebut kalau tidak ada ulama atau habaib yang datang dari Arab ke Indonesia maka Jenderal Dudung masih menyembah pohon.

Video lainnya, Habib Bahar menantang polisi untuk meneror dirinya langsung, bukan panitia yang mendatangkan dirinya.

Habib Bahar meminta itu agar polisi tidak meneror dan mengintimidasi panitia yang mengundangnya untuk ceramah.

Ia menegaskan bahwa jikalau aparat melarangnya untuk ceramah, sebaiknya datang langsung kepadanya.

Meski demikian ada juga netizen yang meragukan video prajurit TNI, bukan prajurit asli.

Kini netizen menunggu keberanian polisi menyelesakan kasus Habib Bahar. No viral no justice.

@Yani101170Yani: Semakin berbahaya perlahan lahan mengarah ke perpecahan anak bangsa jika tidak di tindak tegas.. Demokrasi bukan berarti kita bicara seenaknya dan memprovokasi

@wenwenIp7: Mau dibiarin terus ya tambah melonjak nggak karu karuan,,, merasa paling pinter dan menghina yang lain

@Lamorasbb: Maaf ni ya, emg begini ya isi ceramah agama ? Kok kyk lg demo

@Gubers09: Gw kurang yakin ini TNI Liat dari perut nyaa udah keliatan itu bukan TNI

No Viral No Justice

Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal ramainya kritik publik yang ditujukan ke Polri melalui media sosial baru-baru ini.

Ia menyinggung munculnya fenomena “no viral, no justice” lewat tagar #ViralForJustice dan #PercumaLaporPolisi.

Ada pula #SatuHariSatuOknum yang muncul menyusul peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat terhadap peserta unjuk rasa.

Menurut Listyo, rentetan kritik publik ini perlu menjadi bahan evaluasi.

Munculnya tagar #ViralForJustice misalnya, menandakan adanya pandangan masyarakat bahwa suatu laporan tindak pidana harus viral lebih dulu untuk dapat ditindaklanjuti aparat kepolisian.

Masyarakat berpandangan, jika tindak pidana tak diviralkan maka hukum tidak akan berjalan.

Baca Juga:  Korlantas Minta Maaf, Kebijakan One Way dan Ganjil Genap Mudik Diperpanjang Waktunya

“Mereka membuat suatu perbandingan bagaimana kasus yang dimulai dengan diviralkan dibandingkan dengan kasus yang dimulai dengan dilaporkan dalam kondisi biasa,” kata Listyo di acara Rakor Anev Itwasum Polri 2021 yang disiarkan secara virtual, Jumat (17/12/2021).

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...