Tagar Ferdy Sambo Trending, Netizen: Hukum Berat Sang Jenderal

Tagar Ferdy Sambo trending di media sosial Twitter Minggu (7/8/2022) pagi, menyusul personel Brimob menggiring Sambo ke Mako Brimob setelah berjaga enam jam di Bareskrim.
Inspektorat Khusus (Irsus) Polri resmi menetapkan Ferdy Sambo melanggar aturan tidak profesional dalam menangani olah tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya Brigadi j di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Netizen pun bereaksi atas lanjutan kasus polisi tembak polisi tersebut hingga mereka menyampai sedikitnya 13.700 ciutan (Tweets). Berikut ciutan mereka;
Seperti akun Twitter @Sufyan_bin_Harb menulis, “Kelamaan dramanya, publik sdh menebak dari segal hal yg terjadi kemarin, bahwa otak dari pembuhan ini ya FS. Dan FS harus dihukum mati dan hukum juga seberat beratnya anggota polisi yg ikut perintah FS.”
Lalu akun Twitter @jeplinsimbolon menulis, “Pecat dan hukuman mati saja si Sambo jika terbukti dalang dari kasus penembakan jusua.”
@adjarnuji menulis, “D tangkapnya karena pelanggaran kode etik, opo iki ampe sebegitunya nutupin ini perkara, kita yg sebagai orang awam d bloonin teros”
@deansterns menulis, “Udah macam preman aja, nyawa seperti nggak ada harganya, anak2 buah jadi korbannya, 1 mati mengenaskam dan 1 lg bakal masuk penjara, harusnya FS langsung dipecat dan penjara juga!”
@funkadhelic_ menulis, “Nanti di akhir pasti pak sambo bakal ditinggal sendirian krn bawahanya juga mikir masa depan pekerjaanya sendiri2. Krn prediksi mereka meleset bkl jd booming begini sampe presiden turun tangan.”
@insanegusti menulis, “Apa mungkin dia ditahan cuman agar buat media lega aja, ntar kalau udah agak anyep dilepaskan lagi”
@maskaesar menulis, “Sekalipun Ferdy Sambo ditetapkan sbg tersangka dan ditahan atas kasus tindak pidana (bukan cuma pelanggaran kode etik), apakah masyarakat akan langsung percaya bhw ia benar2 ada di dlm penjara (bukan ‘hotel’)? Org2 di balik Konsorsium 303 minimal dimutasi untuk Polri yg PRESISI.”
︎ ︎
@cybsquad_ menulis, “4 perwira anggota fadil imran ditahan karena menghambat penyidikan. Kapolres jaksel di non aktifkan. Kapan giliran kapolda yg kemarin berpelukan dgn ferdy sambo itu diperiksa?”
@JosefD777 menulis, “Orang begini, kl di penjara juga tempat tidurnya sekelas hotel bintang 5. Di penjara kyk cuman healing aja habis ilangin nyawa orang”
@PinappleRed menulis, “Mesti ada revolusi di tubuh institusi polri.. Corrupt,sudah menurun kepercayaan dari masyarakat…l”
@junita_tohang menulis, “Dugaanku, pengacara Barada e mundur, wong dia dibayar FS. Pengacara tau bahwa FS bakal dijadikan tersangka, trus ngapain lagi bela barada E.. hm.. paham sekarang”
@junita_tohang menuli, “Alasannya,si pngacara dibayar untuk buat barada E pelaku sebenarnya tapi dengan dalih membela diri/atasan. Trnyta si E dijerat psal pembunuhan.N stelah diteliti, banyak temuan yg mengarah bukan dia pelakunya. Pdahl pengacara dibayar untuk buat B.E pelaku. Gagal donk misinya.Outlah”
@kirwanheryanto menulis, “Dulu juga ada jendral ditangkap dan dipenjarakan, jangan heran bukan barang baru, tetap kawal FS sampai finish”
@paungmangaradja menulis, “Kabareskrim meminta pengamanan dari Brimob dgn persenjataan lengkap, artinya ada upaya mengantisipasi kemungkinan ancaman saat pengamanan. Who knows ?? Bravo polri, sekali ngepel, sekaligus aja menyikat”
@cekkembali menulis, “Klw benar Baru kali ini saya salut sama institusi ini, tanpa pandang bulu mski gak tau sprt apa endingnya nnt. Awalnya saya ragu tp dibuktikan pak kapolri saat ini dia gak pandang bulu”
@iamdluhansa menulis, “Saya lebih penasaran motif sebenernya apa. Kalau emang dia, masa sekelas dia ga bisa “main cantik” utk menghilangkan orang? Motif?”
@Dhedhy_GS menulis, “manusia siapapun kalo kalapnya uda di ubun2 apalg dendamnya sampe mengalahkan logika, uda ga bs mikir lg main cantik, contoh nyata : pablo Escobar, kalapnya dia malah jd bumerang buat dia kan smpe pd akhirnya mati ngenes si pablo.”
@Hsnmub menulis, “Seru bgt ini drama kalo dijadikan series bisa viral laku keras”
@xlear01 menulis, “Aku kok mikirnya, si rambo hanya di jerat pasal Menghilangkan/merusak barang bukti & menghalang halangi penyidikan. Dan bukan pasal Pembunuhan berencana..”
@susu_kedondong menulis, “Lantas untuk apalagi kami percaya kepada polisi? Jika yang sekelas Kepalaa Propam yang memiliki tugas dan fungsi menindak tingkah laku sesama polisi pun melakukan hal yang tidak bisa mencerminkan integritasnya”
@omloe menulis, “Sudah sangat wajar jika yang bersangkutan ditangkap, bravo polri yang telah berusaha mengungkap sejelas jelas nya tragedi “polisi tembak polisi dirumah polisi”
@yoki_putra menulis, “Sudahilah dram*a jalan tengah ini,ditahan karena kode etik??ngapain sekelas jenderal akan melakukan pelanggaran kode etik kalau tidak ada hal besar yg disembunyikan??rame lagi”
@WestjavaD menulis, “sempat skeptis pesimis atas kasus ini karena seperti masuk angin. Terima kasih pak
@jokowi @mohmahfudmd @ListyoSigitP pastinya media massa pers netizen akhirnya ada cahaya kebenaran dalam lorong gelap. kejahatan yg dilakukan pejabat tinggi harus dihukum seberat2nya Polri Bersih”
@Hartoyo81440748 menulis, “polisi Indonesia bermartabat Listyo Sigit Prabowo dan team nya jujur tegas hebat, salah seleh, memang sebagai manusia pasti tidak akan bisa memenuhi keinginan jutaan pikiran manusia WNI setidaknya ini lebih baik dari yg pernah ada”
@uyarsahaja menulis, “Lanjutkan terus usut sampai tuntas siapa2 yg terlibat Demi sebuah keadilan dan marwah institusi polri”
@KinjengKolenka menulis, “10 Personel Brimob dan 5 mobil taktis Brimob berjaga selama 6 jam di Bareskrim hanya untuk menetapkan Irjen Ferdy Sambo TERSANGKA! Betapa kuatnya seorang Kadiv Propam. Bintang dua saja sulitnya seperti ini. Gimana kalo mau membersihkan yang diatasnya.”
Ferdy Sambo ditempatkan di tempat khusus Mako Brimob Polri
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo meluruskan informasi terkait penangkapan dan penahanan Irjen Ferdy Sambo, yakni yang bersangkutan baru ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob Polri.
“Malam ini yang bersangkutan (Ferdy Sambo) ditempatkan di tempat khusus, yaitu Mako Brimob Polri,” kata Dedi Prasetyo dikutip Antaranews.com di Mabes Polri secara daring, Sabtu malam.
Dedi juga menjelaskan bahwa Inspektorat Khusus (Irsus) Polri telah menetapkan Irjen Pol. Ferdy Sambo melanggar aturan tidak profesional dalam menangani olah tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya Brigadir Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dedi menyebutkan Timsus sedang mendalami proses penyidikan terkait masalah TKP Duren Tiga, bekerja secara pr justicia.
Selain Timsus juga ada Irsus yang sedang memeriksa 25 orang personel Polri terkait tidak profesional dalam menangangani TKP Duren Tiga.
“Seperti yang disampaikan Bapak Kapolri tadi malam (Jumat) bahwa Irsus sudah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang. Dari 25 orang ini empat sudah ditempatkan di tempat khusus (Pansus),” kata Dedi.
Penempatan khusus bagi empat orang tersebut, kata Dedi, dalam rangka untuk proses pembuktian, kemudian dilakukan sidang etik karena tidak profesionalian laksanakan olah TKP.
“Dari hasil kegiatan pemeriksaan tim gabungan Pengawasan Pemeriksaan Khusus terhadap perbuatan Irjen FS yang diduga melakukan pelanggaran prosedur dalam penanganan tindak pidana meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, dari hasil pemeriksaan Irsus terkait masalah peristiwa tersebut sudah memeriksa kurang lebih 10 saksi.
“Dari keterangan 10 saksi dan bukti yang ada, dari Irsus menetapkan bahwa Irjen FS diduga melakukan pelanggaran terkait ketidakprofesioanalan dalam olah TKP,” kata Dedi.
10 Personel Brimob dan 5 mobil taktis Brimob berjaga selama 6 jam di Bareskrim hanya untuk menetapkan Irjen Ferdy Sambo TERSANGKA! Betapa kuatnya seorang Kadiv Propam. Bintang dua saja sulitnya seperti ini. Gimana kalo mau membersihkan yang diatasnya. pic.twitter.com/dVMaYk3IFd
— Kang Kinjeng™ (@KinjengKolenka) August 6, 2022