Jejak Karier Danpaspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Pastikan Anggotanya, Praka RM, Diproses Hukum karena Kasus Pembunuhan
Rafael memastikan bahwa Praka RM bakal diproses secara hukum jika yang bersangkutan terbukti melakukan aksi penganiayaan seperti yang viral di media sosial.
Paspampres trending. Seorang warga bernama Imam Masykur meninggal dunia karena diduga dibunuh seorang anggota Paspampres berinisial RM.
Dikabarkan selain Praka RM ada nama lain terlibat dalam penganiayaan yang berujung tewasnya Imam Masykur.
Dua nama yang diduga juga anggota TNI satu angkatan dengan RM belum dirilis namanya.
Sedang RM kini sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Imam Masykur adalah Warga Biruen, Aceh berusia 25 tahun.
Ia meninggal akibat dianiaya anggota TNI khususnya Paspampres pada Sabtu (12/8/2023).
Imam Masykuur sempat telepon keluarga untuk dikirimkan 50 juta.
Jenazah diserahkan 24/8/2023, pelaku diduga Praka RM yg berdinas Yonwalprotneg.
RM sendiri tercatat sebagai anggota TNI Korps Militer dan ditugaskan di Paspampres.
Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Mayat dari Pomdam Jaya disebutkan Imam Masykur meninggal akibat pemerasan yang berujung penganiayaan.
Korban diduga dijemput dari lokasi lalu disiksa hingga menghembuskan nafas terakhir.
Dalam video yang beredar, Imam Masykur disiksa di dalam mobil.
Ia dicambuki dalam posisi tak berdaya lalu muncul laporan meninggal dunia.
Saat disiksa muncul teriakan dari korban “Aduh, Allahu Akbar Lailahailallah.”
Salah satunya video yang dibagikan Instagram Ahmad Sahroni.
Netizen banyak yang menyayangkan aksi penganiayaan tersebut.
Apalagi yang melakukan seorang anggota Paspampres yang selama ini dikenal sebagai institusi disegani masyarakat.
Kemandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada Baay mengakui jika Praka Riswandi Manik adalah anggota Paspampres.
Ia mengatakan bahwa oknum Paspampres itu kini sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Rafael memastikan bahwa Praka RM bakal diproses secara hukum jika yang bersangkutan terbukti melakukan aksi penganiayaan seperti yang viral di media sosial.
Alumni Akmil 1993 itu kini tengah menghadapi ujian untuk memulihkan citra kesatuannya.
Profil Mayjen TNI Rafael Granada Baay
Dilansir dari Wikipedia, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay (lahir 25 Juni 1971) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 31 Januari 2023 menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Ia menggantikan Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko (lahir 16 September 1971) yang kini mengemban amanat sebagai Komandan Komando Pasukan Gerak Cepat.
Rafael, merupakan lulusan Akademi Militer (1993) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Papua Barat Daya yang berasal dari Sorong.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Direktur H BAIS TNI.
Mayjen TNI Rafael Granada Baay adalah Danpaspampres ke-28.
Ia dibesarkan di Kopassus tak pernah menduduki jabatan di Paspampres.
Meski demikian penunjukkan Mayjen TNI Rafael Granada Baay sebagai Danpaspampres diduga karena ia pernah menjabat Danrem 074/Warastratama (2019) alias Danrem Solo.
Saat itu Kolonel Inf Rafael Granada Baay resmi menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta pada 15 Januari 2019.
Rafael menggantikan Brigjen TNI Widi Prasetijono yang dimutasi ke Korem Samarinda.
Widi adalah ajudan Presiden Jokowi yang kini menjabat Pangdam Dipenogoro.
Riwayat Pendidikan
Umum
SDN Kristus Raja Kampung Baru Sorong (1978—1984)
SMP Negeri Sorong (1984—1987)
SMA Negeri 1 Sorong (1987—1990)
Militer
Akmil (1990—1993)
Sesarcabif
Diklapa-I
Dik PARA
Dik Komando
Diklapa-II
Seskoad XLV (2007)
Susdanyon
Susdandim
Riwayat Jabatan
Danunit 3/1/1/21/2 Kopassus
Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus
Dansepara Pusdikpassus
Dandenma Kopassus (2011—2012)
Waaslog Danjen Kopassus (2012—2014)
Asintel Danjen Kopassus (2014—2015)
Dan Grup 2/Kopassus (2015—2016)
Danrindam VII/Wirabuana (2016—2017)
Danrindam XIV/Hasanuddin (2017—2019)
Danrem 074/Warastratama (2019—2020)
Aspotwil Kaskogabwilhan I (2019—2021)
Direktur H Bais TNI (2021—2023)
Danpaspampres (2023—Sekarang)