Profil Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggung Ngaku Syok Lihat Muridnya Jadi Pelaku Bullying
Wuri dinilai sebagai Kepala Sekolah yang totalitas dalam bekerja
Inilah profil kepala SMPN 2 Cimanggu, Cilacap yakni Wuri Handayani, yang mengaku syok tahu muridnya jadi pelaku perundungan atau bullying.
Wuri diketahui memiliki nama lengkap Wuri Handayani Sugiartoto.
Wanita kelahiran Cilacap, 6 Agustus 1970 ini diangkat menjadi ASN (dulu Pegawai Negeri Sipil atau PNS) sejak Februari 1997.
Ia juga tercatat sebagai guru IPA meskipun menjabat sebagai Kepala Sekolah sejak Oktober 2022.
Sebelumnya, Wuri Handayani bertugas di SMPN 2 Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, sebagai guru Biologi.
Lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini dikenal para guru sebagai sosok yang tegas, disiplin dan pantas dijadikan panutan.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran Wuri dinilai sebagai Kepala Sekolah yang totalitas dalam bekerja.
“Tentunya beliau totalitas dalam bekerja,” kata Siwi Agustiyaningsih, S.Pd., guru di SMPN 2 Cimanggu dilansir dari YouTube SMP NEGERI 2 CIMANGGU pada Senin, 2 Oktober 2023.
Masuk dalam kehidupan pribadinya, diketahui jika wanita berusia 53 tahun ini memiliki satu anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Ia juga sangat aktif di media sosial terutama Facebook untuk membagikan setiap momen kesibukannya.
Wuri Handayani menjadi sorotan usai viral peristiwa pembullyan yang terjadi di SMPN 2 Cimanggu, Cilacap.
Mengaku syok
Saat itu Wuri Handayani mengaku syok saat tau pelaku pembullyan adalah siswa berprestasi.
Menurutnya, pelaku memiliki sederet prestasi dari sejumlah kegiatan yang digelutinya di sekolah yakni di bidang pramuka, olah raga, pencak silat dan tilawah.
Bahkan, pelaku pernah menyabet juara 2 pencak silat tingkat Kabupaten.
“Dia anak yang punya bakat, artinya dia itu di pramuka ya oke, terus dia juga ikut ekstra di sekolah. Kebetulan dia itu latar belakang dari kecil maka nya di SMPN 2 Cimanggu pun pelaku tersebut mengikuti ekstra pencak silat dan pelaku pernah mengikuti lompa pencak silat tingkat kabupaten dan meraih juara 2, jadi prestasi ada,” ujar Wuri seperti dilansir KompasTV pada Kamis (28/9/2023).
“Di awal tahun ajaran dia juga mengikuti lomba tilawah, itu juga di tingkat kecamatan, dia bisa mendapatkan juara, prestasi,” lanjutnya.
Selain itu Wuri yang mengetahui aksi perundungan itu, mengaku langsung syok.
Meski demikian, pihak sekolah tetap mendukung dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan terhadap para siswanya.
“Luar biasa sangat kaget, sangat-sangat miris, terhenyak dalam jangka waktu yang tadi disampaikan bapak Kapolres, ” tuturnya.
Lima orang siswa diperiksa
Sementara itu, lima orang siswa SMP negeri di Kabupaten Cilacap, Jawa tengah, telah diperiksa oleh pihak kepolisian dari Polresta Cilacap, Jawa Tengah.
Dua siswa diperiksa sebagai terduga pelaku perundungan, sedangkan tiga siswa lainnya diperiksa sebagai saksi.
Dalam melakukan proses hukum, polisi merujuk pada sistem peradilan pidana anak.
Sebab para terduga pelaku dan saksi merupakan siswa SMP, dan masih berada di bawah umur.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral beredar di media sosial aksi perundungan yang dilakukan oleh siswa terhadap sesama siswa di SMP Negeri Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Menurut pihak kepolisian, perundungan ini terjadi karena korban mengaku anggota kelompok pelaku terhadap sekolah lain. Merasa tak terima, pelaku kemudian menghajar korban hingga tak berdaya, di hadapan anggota kelompok pelaku. (Sumber: TribunCirebon.com)