Dirty Vote Trending, Film Dokumenter Pemilu Kotor dengan Pendukung Terbelah

Tanggal 11-13 Februari 20244 adalah masa tenang pemilu 2024.

Namun justru film dokumenter Dirty Vote tayang 11 Februari

Film itu menceritakan tentang dugaan kecurangan dalam pemilu 2024.

Padahal bukankah Vote baru dimulai 14 Februari20244.

Dirty vote sendiri diartikan dengan suara kotor.

TKN Prabowo-Gibran langsung menanggapi bahwa film tersebut fitnah.

Dirty vote diproduksi oleh “Indonesia Baru” dan diarahkan Dandhy Laksono, seorang wartawan berlatar jurnalis investigasi.

Film Dirty Vote diawali dengan kehadiran tiga ahli hukum tata negara terkemuka: yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Bivitri Susanti, salah satu tokoh yang terlibat dalam film, menegaskan bahwa kecurangan dalam pemilu tidak bisa diabaikan begitu saja.

Ia menegaskan pentingnya untuk tidak hanya menyadari, tetapi juga bertindak terhadap kecurangan yang terjadi.

Film ini memunculkan pro dan kontra, ada yang setuju ada yang menganggap permainan jelang pemilu.

Komentar Yang setuju Dirty Vote, sedang yang tak seruju ada pada video Konfrensi Pers TKN Terkait Film Fitnah Dirty Vote

Yang setuju ada pada

“Presiden memang punya power, tapi Tuhan lah yang lebih memiliki power terhadap segala hal. Tunjukkan kuasaMu Tuhan.”

“Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini kami mengapresiasi demi Indonesia yang demokratis tanpa cacat hukum.”

“Dan setelah menonton ini, para pendukungnya juga akan tetap mewajarkan kecurangannya dan akan terus membela dan mendukungnya.”

Yang tak seruju

“Biarin aj mereka pada bikin fitnah …. Rakyatsydah pada cerdas tenang saja.  Mereka yg sukanya bikin fitnah kan jd membuka BOROK MEREKA SENDIRI.  TENAAAANG AJ.”

“Ada yg panik mau kalah, prabowo gibran fokuss kita menuju satu putaran yaa, apapun yg terjadi tetap prabowo Gibran.”

“Wajarlah mulutny kn itu skrg kader pdip jd ucapanny itu utk mndukung gnjar ..tp rkyt udh tau yg terbaik itu 02”