Profil Irfan Bachdim, Namanya Trending karena Masuk Indonesia All Star lawan UCL Legends
Selain tampil dalam Indonesin All-Star, Irfan Bachdim bersama putranya sempat menjadi penonton final Liga Champions antara Real Madrid dan Borussia Dortmund di Stadion Wembley.

Irfan Bachdim trending. Salah satunya karena ia tampil dalam tim Indonesia All Star melawan UCL Legends.
UCL adalan UEFA Champions League yang terdiri nama-nama legendaris yakni Roberto Carlos, Kaka, Robert Pires, dan Iker Casillas
Sedang Indonesia All Star terdiri dari Raphael Maitimo, Syahrian Abimanyu, Irfan Bachdim dan Andritany Ardhiyasa.
Indonesian All Star vs UCL Legends merupakan bagian dari rangkaian kolaborasi UEFA Champions League dan Oppo.
Pertandingan digelar dalam laga persahabatan 5v5.
Laga ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Oppo mendukung perkembangan olahraga dunia, khususnya generasi muda Indonesia.
Dalam pertandingan yang digelar di London tersebut, Kaka menjadi pencetak gol pertama bagi UCL Legends.
Namun tidak lama, Abimanyu berhasil membalas dengan gol penyeimbang bagi tim Indonesian All-Star.
Jika dilihat dari video yang dibagikan akun instagram @ibachdim laga berlangsung seru.
UCL Legends akhirnya menang tipis 11-10 lawan Indonesian All-Star.
Irfan Bachdim sendiri sempat tampil memukau saat melakukan tendangan salto.
Selain tampil dalam Indonesin All-Star, Irfan Bachdim bersama putranya sempat menjadi penonton final Liga Champions antara Real Madrid dan Borussia Dortmund di Stadion Wembley.
Profil Irfan Bachdim
Irfan Haarys Bachdim lahir 11 Agustus 1988 (35 tahun).
Ia adalah pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda yang bermain untuk klub Persik Kediri dan timnas Indonesia.
Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi seperti penyerang, gelandang maupun sayap.
Ayah Irfan, Noval Bachdim merupakan warga negara Indonesia keturunan Arab – Indonesia yang dilahirkan di Malang dan menetap di Lawang, Malang hingga tahun 80-an, sebelum tinggal di Belanda selama lebih dari 20 tahun.
Ibunya Hester van Dijk adalah warga negara Belanda.
Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam.
Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut.
Namun Irfan Bachdim tetap merupakan pemain warga negara Indonesia asli karena dirinya bermain di Indonesia tanpa melalui proses naturalisasi.
Irfan terlahir dari keluarga pemain sepak bola.
Ayahnya merupakan mantan pemain sepak bola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an.
Kakeknya Ali Bachdim merupakan mantan pemain Persema Malang dan PSAD Jakarta.
Pada tanggal 8 Juli 2011, Irfan menikah dengan Jennifer Kurniawan, kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan berasal dari Jerman.
Tanggal 5 Februari 2012 Irfan dikaruniai seorang putri, Kiyomi Sue Bachdim.
Pada tanggal 21 Maret 2014, pasangan ini dikaruniai anak kedua, Kenji Zizou Bachdim.
Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepak bola Ajax Amsterdam bersama dengan Mitchell Donald, Jeffrey Sarpong, Christian Supusepa dan Ryan Babel.
Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang.
Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut.
Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior.
Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, tetapi kedua klub tersebut tidak memilihnya.
Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang.
Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.
Irfan sendiri adalah permain berpaspor Indonesia sejak kecil dan dia bukanlah seorang pemain naturalisasi.
Ketika Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia, Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas.
Namun akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun, karena terus-menerus diintimidasi oleh PSSI untuk keluar dari Persema, meski beberapa klub LSI menawarkan kontrak besar.
Akhirnya Menpora Andi Mallarangeng menjamin haknya untuk tampil di timnas dan ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-23 Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.
Bachdim mengikuti trial di Thailand dengan klub BEC Tero Sasana F.C. di mana ia mampu memberikan kinerja rata-rata, maka ia tidak dipilih oleh tim.
Kemudian ia ditandatangani oleh klub Thailand yang lain Chonburi dengan kontrak 1 tahun.
Pada pertandingan pertama, Irfan mampu mencetak satu gol, sehingga Chonburi akhirnya bisa memaksakan hasil imbang 2–2 saat menghadapi BEC Tero Sasana F.C. Gol lain Chonburi dicetak oleh Ivan Boskovic.
Gelandang blasteran Indonesia Irfan Bachdim resmi dikontrak klub Divisi Dua J-League (J2) Consadole Sapporo.
Selain Irfan, Consadole juga mengontrak mantan gelandang timnas Jepang Junichi Inamoto.
Menurut Transfermarkt, nilai transfer Bachdim selama semusim sebesar 88 ribu poundsterling atau sekitar Rp1,6 miliar.
Saat ini Bachdim berseragam Persik Kediri,namun masa depannya belum pasti.
Bachdim membuka lebar dirinya untuk tetap bergabung dengan Persik Kediri ataupun tim lainnya.
Klub terakhir yang dibelanya sebelum Persik Kediri adalah Persis Solo.
Sementara, selama di Persik Kediri, tercatat Bachdim belum pernah menyumbangkan gol sama sekali.
Namun demikian, keberadaannya di tim cukup dipercaya karena seringkali masuk menjadi pemain inti.
Total, dari sepuluh pertandingan yang diikutinya, Bachdim bermain sebagai pemain utama sebanyak empat kali.
Kemudian dari 14 pertandingan setelah dirinya bergabung, dia absen di empat pertandingan akibat cidera yang dideritanya.
Karier Sepakbola Irfan Bachdim (Wikipedia)
Karier senior* | |||
---|---|---|---|
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
2007–2009 | FC Utrecht | 1 | (0) |
2009–2010 | HFC Haarlem | 12 | (2) |
2010 | SV Argon | 0 | (0) |
2010–2013 | Persema Malang | 55 | (30) |
2013 | Chonburi FC | 8 | (1) |
2013 | →Sriracha F.C (pinjam) | 11 | (3) |
2014–2015 | Ventforet Kofu | 0 | (0) |
2015–2016 | Consadole Sapporo | 7 | (0) |
2017–2020 | Bali United F.C. | 66 | (13) |
2020–2021 | PSS Sleman | 12 | (1) |
2021–2023 | Persis Solo | 27 | (4) |
2023– | Persik Kediri | 4 | (0) |