Heboh Nama Rafael Malalangi Hilang Dalam Daftar Kelulusan Bintara Polri
Di pengumuman pertama tercantum, di pengumuman berikutnya hilang
Video protes dari keluarga Calon Bintara Polri 2021 atas nama Rafael Malalangi asal Polres Minsel beredar viral di media sosial.
Keluaran Rafael Malalangi protes dinyatakan lulus seleksi Nasional Bintara Polri melalui siaran Live.
Namun saat diumumkan di lembaran pengumuman Polda Sulut, namanya sudah terganti oleh orang lain.
“Ini paling ada anak pejabat yg ga lolos tes, terus nyogok makanya si Rafael Malalangi ga dilolosin dg alasan ada kesalahan teknis…. udah kebaca kalo gini sih,” tulis netizen bernama @masadepaannmuu
“Dear, sobat twips, tolong di viralkan… Ini ada Peserta seleksi Bintara PTU T.A 2021. Yang bersangkutan atas Nama Rafael Malalangi. yg telah Lulus terpilih dan di ganti Namanya dengan Franco Efraim Kowal. di POLRES MINAHASA SELATAN…..” @tanta_boki
“Tolong perhatiannya buat pejabat di Kepolisian kenapa bisa begitu?” @gadisresidu_b3
Rafael Malalangi adalah calon siswa asal Minahasa Selatan (Minsel) yang dinyatakan lulus Bintara Polri tahun 2021.
Namanya mendadak hilang dari daftar dan digantikan orang lain.
Keluarga minta Presiden dan Kapolri turun tangan.
Rafael Malalangi merupakan salah satu calon siswa Bintara Polri tahun 2021 yang lulus seleksi nasional dan sudah diumumkan virtual oleh panitia.
Kedua orang tuanya pun langsung bersyukur dan mengadakan ibadah syukur kelulusan anak mereka.
Namun, suasana kegembiraan itu buyar setelah beberapa hari kemudian muncul surat dari Polda Sulawesi Utara yang menyatakan kalau Rafael Malalangi tidak lulus.
Rafael Malalangi menangis
Sementara itu dikutip dari Tribun Manado, Rafael Malalangi menangis mendengar kabar itu.
“Saya menangis saat lihat nama saya tidak ada lagi pada daftar pengumuman kedua,” kata Rafael Malalangi (18).
Menurut Rafael, dia menangis karena perasaan malu, kecewa dan bingung, mengapa namanya bisa hilang di daftar pengumuman susulan.
“Padahal, saat pengumuman online pada Tanggal 22 Juli, nama saya ada di Nomor Urut 22. Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu,” ungkap Rafael dengan terbata-bata sambil menunduk, saat diwawancara, Kamis (29/7/2021).
Bagaimana tidak malu, kata dia, warga Desa Pinaoalangkow sudah tahu namanya lulus.
Bahkan, katanya, warga Pinapalangkow telah memberikan dia ucapan selamat atas kelulusan tes Bintara Polri itu.
“Saat teman-teman tahu nama saya ada dalam daftar pengumuman kelulusan secara online, mereka sudah menyampaikan ucapan selamat. Banyak yang menyampaikannya melalui media sosial,” ucap Rafael.
Tidak hanya itu, katanya, keluarganya sudah membuat syukuran.
“Keluarga kami sudah melaksanakan syukuran kelulusan. Tahu-tahunya, nama saya sudah tidak ada lagi,” imbuhnya.
Kenly Malalangi, ayah Rafael, mengaku kecewa.
“Siapa yang tidak kecewa. Anak saya sudah dinyatakan lulus saat pengumuman secara online. Tapi, saat pengumuman ulang tadi pagi, nama anak saya sudah digantikan dengan nama orang lain,” kata Kenly Malalangi.
Dia meminta Polda Sulut untuk memperjuangkan nama anaknya.
“Permintaan kami keluarga, izinkan anak kami ikut pendidikan. Sebab dia sudah dinyatakan lulus dalam pengumuman online,” pintanya.
Dipaparkan Kenly, pada Tanggal 22 Juli, Rafael Malalangi sudah dinyatakan lulus dalam pengumuman online.
“Saat tahu anak kami lulus, kami sangat bersukacita. Perjuangan selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil,” ucapnya.
Sukacita keluarga Kenly Malalangi tiba-tiba hilang saat ada pengumuman susulan pada Kamis (29/7/2021) pagi.
“Saya sempat shok waktu membaca pengumuman kedua tadi pagi. Nama anak saya di Nomor urut 22 tidak ada lagi. Sudah ada nama orang lain,” terangnya.
Kendati demikian, Rafael, Kenly dan keluarga mereka tidak putus asa. Mereka masih sangat berharap Kapolri akan turun tangan memperjuangkan kelulusan Rafael.
Tanggapan Polda Sulut
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast ketika dihubungi melalui sambungan telpon memberikan keterangannya.
Ia mengatakan bahwa dalam seleksi ada panitianya.
“Dalam seleksi ini ada panitianya, kalau ada komplain peserta ke panitianya dan tanyakan kenapa,” kata Kabid Humas.
Ia menerangkan, bahwa dalam seleksi penerimaan anggota Polri ada wadahnya, dan itu urusannya panitia.
“Saat menyiarkan live sebelum ditutup acaranya sudah disampaikan pengumuman calon siswa bilamana ada yang merasa keberatan segera ke panitia,” tegas Kabid.
“Nanti dari panitia jelaskan apa penyebabnya kalau dia tidak lulus.Jadi komplain ke panitia. Keberatan ke panitia saja,” tutupnya.