Blue Moon Ternyata Bulannya Tidak Biru, Netizen Kecewa
Dari kemaren ketutup awan terus jadi bulannya agak ngeblur bukan jadi blue moon

Fenomena Blue Moon pada Minggu (22/8/2021) malam ternyata bukan bulan biru.
Sudah banyak yang menjelaskan jika tak akan terjadi bulan biru karena itu hanya istilah.
Namun tetap saja ada netizen yang berharap melihat bulan biru.
Selain kecewa karena blue moon tak seperti dibayangkan, langit berawan bahkan hujan membuat fenomena itu tak bisa disaksikan secara nyaman.
Berikut cuitan netizen tentang blue moon di langit yang berawan
@merapi_uncover: Blue Moon (Bulan Purnama) 22 Agustus 2021 yang sesungguhnya hakikatnya tidak benar-benar berwarna biru. Menurut saya malah seperti Pink Moon, langitnya yang biru
@remahangaramm; video blue moon yang tadi, kirain biru beneran wkwkwk
@aflooklike: Perasaan itu bulan dari kemaren ketutup awan terus jadi agak ngeblur bukan jadi blue moon
@rugunator: Once every blue moon kirain hari ini apa gitu ternyata apeeee
@DimasLast_: Blue Moon malam ini hujan, yasudahlah
@Son_421417: Katanya blue moon.. Tapi yg kulihat full moon.. Tangkapan kamera amatir ku..
@idwiki: Fenomena bulan biru (blue moon) tidak menjadikan bulan berwarna biru. Bulan bisa terlihat berwarna biru apabila abu letusan gunung berapi dan/atau asap kebakaran hutan menutupi atmosfer bumi. Bulan biru adalah fenomena munculnya bulan purnama tambahan dalam periode tertentu.
@infoAstronomy: Katanya Blue Moon, lah kok Bulan nggak berwarna biru malam ini? Karena ya… kata siapa akan muncul biru hei???
@atcharnanash: Ini blue moonku..mana blue moonmu ? Ada bintang paling terang d dekat blue moonku . Ps : blue moon itu ga benar2 biru ya bulanny, nama aja itu mah.. sama kayak black box
@LAPAN_RI: Sobat LAPAN, sudah tahu belum besok Minggu, 22 Agustus 2021 akan ada fenomena Bulan Biru (Blue Moon). Andi Pangerang, peneliti pusat sains dan antariksa LAPAN, mengatakan bahwa Bulan Biru hakikatnya TIDAK BENAR-BENAR BIRU! Lho sob.

Fenomena Blue Moon
Istilah “bulan biru” sudah ada setidaknya sejak 400 tahun yang lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock.
Ia mengusulkan bahwa penyebutan “bulan biru” bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.
Bulan biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.
Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan bulan purnama tampak kebiruan.
Bulan biru itu terlihat di arah Timur-Tenggara hingga Barat-Barat Daya. Untuk wilayah lintang 1-2 derajat Lintang Utara (LU), bulan biru akan berada di atas kepala saat tengah malam.
LAPAN menjelaskan ada dua definisi tentang bulan biru yakni bulan biru musiman dan bulan biru bulanan.
Bulan biru musiman (Seasonal Blue Moon), yakni bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama.
Bulan biru bulanan (Monthly Blue Moon), yakni bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali bulan purnama.
Purnama pada 22 Agustus 2021 termasuk ke dalam bulan biru musiman.
Di dalam Almanak Petani Maine di Amerika Serikat, purnama tersebut dinamakan sebagai Purnama Sturgeon dikarenakan pada bulan Agustus, ikan Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap.
Purnama itu juga memiliki nama lain yaitu Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon) dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).
Bulan biru musiman terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, sebelumnya pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016. Fenomena itu akan terjadi kembali pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027.
Bulan biru bulanan juga terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, sebelumnya pernah terjadi pada 31 Juli 2015 dan 31 Januari 2018. Fenomena tersebut akan terjadi kembali pada 31 Agustus 2023 dan 31 Mei 2026 mendatang.
Fenomena bulan biru atau blue moon dapat diamati di seluruh Indonesia pada Minggu (22/8). Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang mengatakan fenomena bulan biru bisa dilihat sekitar pukul 19.00 WIB.
“Blue moon kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia sejak matahari terbenam hingga sebelum terbit matahari keesokan paginya,” kata Andi mengutip Antara.
Menurut Andi, blue moon hakikatnya tidak benar-benar biru. Asal-usul historis istilah itu dan dua definisinya sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi.