Covid-19 Per 18 Oktober 2021, Kematian Nambah, Kasus Positif Turun
Indonesia akan memasuki endemi Covid-19 apabila berhasil kendalikan lonjakan
Jumlah kematian karena covid-19 yang sempat menurun drastis kini naik lagi dua kali lipat lebih.
Yakni dari 19 orang meninggal dunia pada Minggu (17/10/2021) naik menjadi 47 orang kematian pada Senin (18/10/2021) hari ini.
Tingginya jumlah kematian menandakan bahwa yang sakit covid-19 masih banyak.
Buktinya pasien sembuh masih di atas 1.000 orang dari 1.086 orang menjadi 1.593 orang.
Meski demikian jumlah positiv Covid-19 menurun dari 747 kasus menjadi 626 kasus.
Total jumlah kasus positif menjadi 4.235.384 kasus, jumlah total pasien sembuh 4.075.011 pasien.
Dan jumlah total meninggal dunia 142.999 orang.
Endemi Covid-19
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan memasuki endemi Covid-19 apabila berhasil mengendalikan lonjakan kasus di masa libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Hal itu, kata dia, tentunya dibantu dengan adanya program vaksinasi dan rencana pengadaan obat khusus Covid-19 untuk Indonesia.
“Kalau kita bisa melampaui Natal dan Tahun Baru ini dengan baik pada Januari, saya pikir kita sudah masuk pada endemi karena pada saat waktu itu saya kira sudah kita harapkan terdapat obat antivirus ini,” kata Luhut dalam konferensi persnya, Senin (18/10/2021).
Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo juga meningatkan semua jajarannya untuk berhati-hati dan menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga Covid-19.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan beberapa rapat untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga.
“Terutama pendorong penggunaan PeduliLindungi, data, dan tadi soal vaksinasi,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito mengatakan, potensi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia diprediksi terjadi pada akhir 2021.
Kondisi ini berkaca dari lonjakan kasus positif yang terjadi pada akhir 2020 dan pertengahan 2021.
Saat itu, terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan.
“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena di situlah liburan Natal dan Tahun Baru, kemudian pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan Covid-19,” ujar Ganip dilansir dari siaran pers di laman covid19.go.id, Senin (18/10/2021).