Sudah Klarifikasi Soal Kemenag untuk NU, Pecat Yaqut Tetap Trending
Jika memang hadiah untuk NU, kenapa Menteri Agama pertama dari Muhamadiyah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang menyebut Kementrian Agama adalah hadiah untuk NU.
Yaqut mengatakan bahwa pernyataan tersebut hanya sebagai pemantik semangat untuk para santri dan pondok pesantren.
Pernyataan itu sebenarnya untuk acara internal saja dan seharusnya tak jadi masalah.
Masalahnya apa yang dibayangkan Yaqut berbeda dengan fakta yang ada.
Di twitter, meski sudah klarifikasi,#PecatYaqut tetap trending.
Berikut cuitan netizen terkait #PecatYaqut
@is_pelssy: Lho lho Kok kenapa Ada hestek #PecatYaqut ya. Jika memang hadiah khusus negara untuk NU, kenapa Menteri Agama pertama yang ditunjuk bukan tokoh yang berasal dari NU, melainkan tokoh Muhammadiyah bernama H.M. Rasjidi.
@umamah777: Minus prestasi, hobi bikin kontroversi Menghabiskan uang rakyat,menggaji yang unfaedah #PecatYaqut
@ekowboy2: 7 butir piagam Jakarta dihapus bkn karena NU tapi kelegawaan pemimpin Islam yang ingin bangsa ini bersatu.. Pak Jokowi harus #PecatYaqut jika masih mengakui keberadaan umat Islam, yg setuju silakan retweet!!
@amare_guzel: oalah pak ..ini bukan negara dagelan kan ? masa pernyataan menag dibilang seperti ini. #PecatYaqut
Klarifikasi Menag Yaqut
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pernyataannya terkait Kementerian Agama (Kemenag) yang merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU) hanya sebagai pemantik semangat untuk para santri dan pondok pesantren, Senin (25/10/2021).
Pernyataan yang dia utarakan itu sebenarnya untuk acara internal saja dan sehausnya tak jadi masalah.
“Pertama saya sampaikan di forum internal. Intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren,” jelasnya.
Yaqut melanjutkan pernyataan tersebut ibarat ungkapan pasangan suami-istri yang menyatakan dunia hanya milik berdua saja.
“(Pernyataan itu) sama kira kira-kira ketika kalian semua dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari. ‘Dunia milik kita berdua, yang lain cuma ngekos’, salah enggak itu? Saya tanya salah enggak itu? Itu karena internal,” lanjutnya.
Menteri Agama itu menegaskan Kementerian Agama tak ada hanya untuk NU saja. Kemenag memberikan afirmasi kepada semua agama di Indonesia.
“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja. Bahkan, di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan Yaqut menimbulkan polemik karena menyebut bahwa Kementerian Agama hadiah negara khusus buat NU, bukan buat umat Islam Indonesia.
Pernyataan ini disesalkan banyak kalangan, termasuk PBNU.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menyatakan dengan tegas Indonesia milik semua orang dan Kemenag merupakan milik seluruh agama di Indonesia.
Yaqut Trending
Sebelumnya Yaqut nama pendek Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas trending.
Ia membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Kementrian Agama bukanlah hadiah untuk umat Islam melainkan spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Yaqut sendiri menyampaikan pernyataan kontroversial tersebut Peringatan Hari Santri 2021 di RMI-PBNU, Rabu (20/10/2021).
Pernyataan tersebut langsung mengundang berbagai ragam komentar netizen.
Yaqut Cholil Qoumas mengaku bahwa sempat ada perdebatan dalam sejarah asal usul berdirinya Kemenag.
Ia mengungkapkan ada sejumlah orang yang tidak setuju Kemenag hadir untuk melindungi semua umat beragama.
Melainkan menjadi Kementerian Agama Islam karena merupakan hadiah negara untuk umat Islam.
“Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau NU itu memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag,” jelas Gus Yaqut dalam webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021, Rabu (20/10).
Gus Yaqut lalu menjelaskan berdirinya Kemenag atas dasar adanya pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, atau yang kini dikenal sebagai sila pertama Pancasila.
Ia menyebut pihak yang mengusulkan adalah orang PBNU, sehingga akhirnya lahir Kementerian Agama.
Pernyataan Yaqut langsung dikritik Anwar Abbas, dalam posisi sebagai pengamat Sosial dan Keagamaan.
“Pernyataan ini tentu sangat-sangat kita sayangkan karena tidak menghargai kelompok dan elemen umat dan masyarakat lainnya,” jelas Anwar Abbas dalam keterangannya, Sabtu (23/10).
Anwar menilai pernyataan Gus Yaqut itu sekaligus menunjukkan bukti bahwa posisi-posisi penting, baik di Kemenag hingga institusi pendidikan agama Islam, banyak dipegang oleh orang NU.
“Tetapi, ada jugalah bagusnya kehadiran dari pernyataan ini. Karena dengan adanya pernyataan tersebut menjadi terang benderanglah bagi kita semua warga bangsa, mengapa para pejabat di Kemenag dan bahkan juga para pegawainya dari atas sampai ke bawah, serta juga rektor-rektor UIN dan IAIN di seluruh Indonesia nyaris semuanya dipegang dan diisi oleh orang NU,” kata Abbas yang juga dikenal sebagai pengajar, Sekjen MUI dan petinggi Muhamadiyah itu.
Menurut Abbas, Yaqut selaku menteri dan pemimpin di Kemenag harus lebih mencerminkan sikap sebagai negarawan.
Namun, dalam perspektifnya, Gus Yaqut lebih mencerminkan sosok sebagai seorang politikus.
“Semestinya sebagai seorang menteri dan pemimpin umat mereka lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif, serta bersikap dan bertindak sebagai negarawan.”