Profil Ryan D Firman, Direktur BUMN Termuda, Transaksi Rp 30 Triliun
Usianya 31 Tahun, dari Mandiri Sekuritas Menjadi Direktur di PT Jiwasraya
Nama Ryan Diastana Firman atau biasa disingkat Ryan D Firman kini menjadi bahan pembicaraan.
Ia menjadi satu dari beberapa generasi milenial yang dipercaya menduduki jabatan direktur BUMN dibawah kepemimpinan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Bahkan Ryan D Firman menjadi Direksi termuda di BUMN saat ini dengan usia masih 31 tahun.
Persisnya ia menjadi Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Ryan D Firman menjabat posisi itu melalui surat pengangkatan Menteri BUMN Nomor SK-281/MBU/08/2021 tanggal 25 Agustus 2021.
Sebelum bergabung dengan Direksi Jiwasraya, Ryan memulai karirnya di salah satu anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) yaitu PT Mandiri Sekuritas pada tahun 2012.
Berdasarkan Keterangannya di Linkedin karier Ryan di Mandiri Sekuritas tergolong cepat, selama hampir 10 tahun.
Saat itu beliau menjabat sebagai Analis di Divisi Investment Banking.
Di perusahaan yang sama, Ryan terus mengembangkan karirnya di Divisi Investment Banking hingga tahun 2021.
Bahkan, berbagai posisi yang pernah diraihnya antara lain Associate pada tahun 2014-2016, Assistant Vice President (AVP) pada tahun 2016-2018, Associate Director (VP ) pada 2018-2020, dan Executive Director (EVP) pada 2020-2021.
Nah paling lama adalah saat Ryan menjabat Assistant Vice President selama 6 tahun.
Selama itu Ryan pun mengerjakan banyak hal, bahkan membuat 30 transaksi dengan nilai Rp 30 trlliun.
Ryan lahir di Australia dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2011.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memang fokus menjadikan generasi milenial mengisi posisi strategis di BUMN.
Porsi direksi milenial di BUMN tahun lalu mencapai 5 persen.
Realisasi Direksi (Direksi) Milenial BUMN telah mencapai target 5 persen dari target 2023 sebesar 10 persen.
Mereka menempati di berbagai BUMN, mulai dari BRI, Jasa Marga, Telkom hingga Pertamina.
Tercatat, pada 2021 porsi direksi milenial di BUMN mencapai 5 persen.
Dan Ryan D Firman menjadi Direktur termuda BUMN.
Jejak Karier Ryan D Firman
2007 – 2011 Lulus S1 FE UI Program Studi Keuangan
2012-2018: Assistant Vice President
Oktober 2018 – Februari 2021: Associate Director Mandiri Sekuritas
Februari 2021- Juni 2021: Executive Director Mandiri Sekuritas
25 Agustus 2021: Diangkat menjadi Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko PT Asuransi Jiwasraya
Pekerjaan yang Pernah Dikerjakan Ryan D Firman terutama sebagai Assistant Vice President
• Telah bekerja di lebih dari 30 transaksi dari berbagai industri yang mengumpulkan lebih dari Rp30 triliun dan membawahi 6 analis & 15 associate dengan deskripsi pekerjaan termasuk namun tidak terbatas pada:
• Mengembangkan model keuangan dan penilaian perusahaan dengan menggunakan metodologi termasuk arus kas yang didiskontokan, pendekatan pasar, dan pendekatan berbasis aset.
• Memimpin proyek keuangan perusahaan sehari-hari dan kegiatan penerbitan pasar modal termasuk menyiapkan jadwal penerbitan, memberi saran tentang struktur penerbitan/transaksi, dan menyiapkan dokumentasi yang relevan.
Transaksi yang Dipilih:
• Merger & Akuisisi: Penggabungan PT Bank Woori Indonesia dan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk; Akuisisi PT Citra Lautan Teduh oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk; Penggabungan Perusahaan Farmasi Milik Negara; Akuisisi thrift bank Filipina oleh salah satu bank terbesar di Indonesia (on-going).
• Transaksi Pasar Modal: Right Issue PT Waskita Karya (Persero) Tbk; Penerbitan Obligasi Berkelanjutan PT Mandiri Tunas Finance; Penempatan Saham Dividen oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada; Penerbitan Medium Term Notes oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk; Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast Tbk.
• Restrukturisasi Perusahaan: Penasehat Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Pegadaian (Persero); Penasihat Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Perkebunan Nusantara V; Pre-IPO Advisory Anak Perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; Spin-Off Unit Usaha Syariah oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero); Restrukturisasi Pinjaman Grup Texmaco kepada Pemerintah Indonesia; Penasihat Kementerian BUMN tentang Pembentukan Holding BUMN Pertambangan.
• Pembiayaan Proyek: Pembangunan Dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baru Dieng dan Patuha oleh PT Geo Dipa Energi; Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di Tambak Lorok oleh PT Indonesia Power