Business is booming.

Ultah ke-76, TNI AU Trending, Banjir Ucapan Selamat, Saatnya Berkontempolasi

Kasau: Di tengah Ujian Bangsa, TNI AU Hadir membantu pemerintah

Hari Sabtu 9 April 2022 adalah hari jadi TNI AU ke-76.

Berbagai ucapan selamat dari sejumlah lembaga dan perorangan bermunculan melalui media sosial.

Seperti diretweet akun resmi TNI AU yakni @_TNIAU, ucapan selamat tersebut antara lain dari

@tni_ad, @_TNIAL_, @Kemhan_RI, @ListyoSigitP, @BKNgoid, @kemenhub151, @officialptdi dan masih banyak lagi.

Sementara @_TNIAU membuat thread atau utas dengan judul huruf besar, HARI JADI, SAATNYA BERKONTEMPLASI

@_TNIAU:  Sahabat Airmen, 9 April 2022, TNI AU genap berusia 76 tahun. Sebuah usia yang cukup matang bagi TNI AU dalam berkiprah, mengawal dirgantara tercinta.

@_TNIAU: Perjalanan panjang kelahiran TNI AU, yang diwarnai dengan tetesan keringat dan darah para pendahulu Angkatan Udara, menjadikan TNI AU tumbuh sebagai Angkatan Udara yang kuat dan modern.

@_TNIAU: Namun demikian, Angkatan Udara modern, bukan datang begitu saja.  Disana banyak kisah heroik para pejuang angkasa yang  patut menjadi tauladan generasi sekarang.

@_TNIAU: Tugas para pendahulu meletakan dasar tonggak AURI sudah terwujud, saatnya kami generasi penerus melanjutkan dan mewujudkan cita-cita para pendahulu.

@_TNIAU: Mari kita tundukan kepala, seraya berdoa utk para pendahulu yg telah gugur membela tegaknya NKRI. Saatnya kita berkontemplasi mengevaluasi diri, memacu diri, bekerja cerdas, keras dan ihklas utk  mewujudkan TNI AU menjadi Angkatan Udara yg disegani di kawasan.

DIRGAHAYU TNI AU.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat memberi sambutan HUT TNI AU ke-76 (@_TNIAU)

Pimpin Upacara

Sementara itu Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 TNI AU pada 2022 di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Sabtu.

“Seiring dengan perjalanan bangsa, TNI AU telah tumbuh menjadi organisasi yang semakin modern, dan semakin dicintai oleh rakyat,” kata dia, dalam sambutan saat menjadi inspektur upacara HUT ke-76 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Sabtu.

Yogyakarta, bagi TNI AU, memiliki tempat yang sangat istimewa karena banyak sekali jejak sejarah dan kiprah TNI AU berasal dari kota budaya dan perjuangan itu.

Baca Juga:  Gempa Beruntun di Jember, Jawa Timur, Getaran Terasa Hingga Yogyakarta

Pada masa damai, TNI AU senantiasa berpatroli udara menjaga kedaulatan bangsa di udara dengan seluruh aspeknya, melaksanakan operasi militer selain perang di wilayah-wilayah terkena bencana alam, mendukung penuh upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19, dan lain sebagainya.

Juga melaksanakan amanat Preambul UUD 1945, di antaranya menegakkan diplomasi Indonesia dari aspek militer, menjalankan peran dan falsafah bangsa di kancah dunia berupa prinsip non blok, hingga mendukung misi perdamaian dunia dimana Indonesia terlibat aktif sebagai komponen di dalamnya.

Pencapaian itu, kata dia, tidak lain adalah atas limpahan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus berkat pengabdian yang tulus dari seluruh personil dan keluarga besar TNI AU dari masa ke masa.

Oleh karena itu, dia mewakili TNI AU menyampaikan rasa hormat serta apresiasi tertinggi kepada para senior, dan para pendahulu yang telah menjalankan pengabdian secara paripurna, sehingga TNI AU dapat berkembang hingga kini.

Dalam amanatnya, dia juga menggugah semangat dan rasa syukur atas kondisi bangsa Indonesia yang perlahan memulih dari ujian pandemi Covid-19, sehingga seluruh keluarga besar TNI AU dapat kembali bersama mengikuti upacara peringatan HUT ke-76 dengan tertib dan hikmat.

Ia mengajak peserta upacara untuk sekilas melihat kembali berbagai peristiwa dalam satu tahun terakhir, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah mengakibatkan disrupsi sosial hingga ekonomi yang menyentuh ke hampir seluruh lapisan masyarakat.

“Indonesia masih berhadapan dengan berbagai bencana alam yang menguji keutuhan bangsa ini, seperti erupsi Gunung Semeru, bencana banjir Jayapura dan gempa bumi di Pasaman Barat, bahkan dari sisi eksternel konflik antara Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi stabilitas global, sedikit banyak turut memberikan dampak terhadap stabilitas nasional,” kata penerbang militer itu.

Kendati demikian, bangsa harus bersyukur di tengah berbagai ujian bangsa ini, TNI AU mampu hadir mendukung pemerintah dalam penanggulangan bencana alam, program vaksinasi Covid-19, mobilisasi udara untuk bantuan sosial, dan evakuasi WNI dari Ukraina, disamping itu TNI AU juga mengharumkan nama bangsa.

Ia juga mengingatkan, dalam Rapat Pimpinan TNI/Polri beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi memberikan penekanan bahwa untuk kembali pulih bangsa Indonesia membutuhkan kedisiplinan nasional dengan berkiblat pada institusi TNI/Polri.

“Saya yakin setiap personil TNI AU mampu menjadi suri teladan yang baik bagi masyarakat, dengan demikian TNI AU dapat turut berperan dalam mendukung program pemerintah dan memulihkan perekonomian nasional seraya menjaga keamanan udara wilayah Tanah Air yang kita cintai,” katanya.

Baca Juga:  Denny Siregar 'Keukeuh' Dukung Tarif Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000

Ia mengatakan, bangsa ini membutuhkan kehadiran keluarga besar TNI AU untuk saling bergotong-royong dengan dilandasi jiwa kedisiplinan yang inspiratif, sehingga dengan momentum HUT TNI AU tahun ini dapat menjadi titik lepas landas institusi ini untuk menuju masa depan yang semakin baik.

Mengakhiri sambutan, dia berpesan kepada seluruh perwira, bintara, tamtama dan PNS TNI AU di manapun berada, yang pertama agar memperkokoh keimanan dan ketakwaan sebagai pondasi utama dalam setiap darma bakti kepada Tanah Air Indonesia.

Kedua, tingkatkan disiplin pribadi sehingga dapat menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar, sekaligus berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Ketiga terus pelihara budaya keselamatan dengan menjalani prosedur dalam setiap kegiatan dan misi operasi secara cermat dan seksama.

Keempat, jaga kehormatan diri keluarga dan pelihara kebersamaan keluarga sebagai motivasi sekaligus penyemangat kerja dalam setiap penugasan, dan kelima senantiasa memberi pengabdian terbaik sebagai wujud rasa cinta kepada Tanah Air, bangsa dan negara.

Upacara HUT ke-76 TNI AU yang dimeriahkan demo fly pass pesawat-pesawat Grob, tim aerobatik The Jupiters, T-50i Golden Eagle, dan F-16 Fighting Falcon, dan penampilan para kadet AAU itu hadiri tamu undangan keluarga besar TNI AU dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sejarah TNI AU

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 22 Agustus 1945, yang merupakan salah satu dari keputusan yang dihasilkan oleh PPKI. BKR bertugas menjaga terjaminnya keamanan dan ketertiban umum.

Guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara.

Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Muljono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Baca Juga:  Klitih Kembali Trending, Seorang Remaja Meninggal Dunia karena Diserang Klitih, Benarkah?

Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU.

Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberapa aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depot logistik lainnya.

Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.

Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA).TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi saat dipimpin oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an.

Beberapa pesawat buatan Uni Soviet mulai berdatangan pada awal 1960-an termasuk MiG-15UTI dari Cekoslowakia, MiG-17F / PF, MiG-19S dan MiG-21F-13, ditambah dengan datangnya Ilyushin Il-28, Mil Mi-4, Mil Mi-6, Antonov An-12 dan Avia 14 juga dari Cekoslowakia.

Indonesia juga mendatangkan Lavochkin La-11. Beberapa Tupolev Tu-2 dari Tiongkok juga didatangkan dengan maksud untuk menggantikan B-25, namun pesawat ini tidak pernah mencapai status operasional.

Pesawat-pesawat ini dioperasikan secara bersamaan dengan sisa pesawat Amerika seperti North American B-25 Mitchell, Douglas A-26 Invader, Douglas C-47 Dakota, dan North American P-51 Mustang.

Selama periode inilah Angkatan Udara Indonesia menjadi Angkatan Udara pertama di Asia Tenggara yang memperoleh kemampuan pengeboman strategis dengan membeli Tupolev Tu-16 baru pada tahun 1961, sebelum akuisisi Ilyushin Il-28 oleh Angkatan Udara Rakyat Vietnam.

Sekitar 25 Tu-16KS dikirim lengkap dengan peluru kendali udara ke permukaan AS-1.TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

TNI Angkatan Udara adalah merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia.

Organisasi TNI Angkatan Udara disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019. Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membawahi Markas Besar TNI Angkatan Udara.

maka pada tanggal 21 Januari 2022 secara resmi Panglima TNI mengumumkan Organisasi baru di TNI AU bernama Komando Operasi Udara Nasional atau (Koopsudnas) TNI AU.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...