Tagar Paspampres Trending, Gibran Tarik Masker Jadi Polemik
Tagar Paspampres trending di media sosial Twitter pada Jumat (12/8/2022), menyusul Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menarik masker seorang anggota Paspampres yang memukul warganya saat memberi keterangan di hadapan awak media.
“Cakep…” tulis akun Twitter @teguhhati20, menanggapi aksi berani Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Aksi Gibran tersebut ditanggapi netizen secara beragam pada tagar Paspampres. Sedikitnya ada 3.562 ciutan (Tweets) disampaikan netizen, berikut ciutan mereka.
Seperti akun Twitter @Balieska1 menulis, “Oknum telah berlaku kasar Dan sedang meminta maaf. @gibran_tweet
terpancing juga bersikap kasar. Kan Gibran bisa minta oknum melepas maskernya, bukan ditarik sentak begitu.
Hormati rakyat Tetap hargai marwah anggota @ppid_paspampres”
Lalu akun Twitter @teguhhati20 menanggapi, “Tak perlu bawa2 organisasi atau instansi, arogansi yang ditunjukkan saat pemukulan adalah hal yang sebenarnya mendegradasi marwah Paspampres itu sendiri, sikap kasar yang ditunjukkan oleh
@gibran_tweet tentu ada alasannya.”
@setopankahiji menulis, “jadi inget diary nya kaesang dulu. Emang kakak nya ini tegas banget. Pendiem, ngga banyak ngomong, tapi tegas. Oknum paspampres di lepas masker nya sih ngga seberapa, kaesang pernah di tinggalin gitu aja waktu di s’pore (kl ngga salah inget yaa).”
@kompascom menulis, “Gibran menegaskan akan melindungi warganya yang benar dan tidak melakukan kesalahan, walaupun pelakunya itu dari anggota Paspampres.”
@detikcom menulis, “Usai kejadian Paspampres pukul sopir truk melalui CCTV, Gibran Rakabuming Raka mengaku malu. Ia juga menyayangkan permintaan maaf tersebut dilakukan setelah viral.”
@Pencerah___ menulis, “Gibran sampai memaksa copot masker oknum Paspampres yang pukul supir truck yang juga merupakan masyarakat Solo. Kena mental Paspampres nya”
@txtdrberseragam menulis, “Terimakasih @gibran_tweet sudah menindak oknum paspampres yang memukul warganya.”
@ShenoWirang menulis, “Meminta maaf itu lebih berat diucapkan daripada mengucapkan kata memaafkan. Kita apresiasi Komandan Paspampres karena sudah meminta maaf.”
@rudisarupa menulis, “Tapi caranya melepas masker Paspampres menurut saya kurang sopan pak wali @gibran_tweet, marah boleh, tapi ingat mereka itu tentara loh, harus tetap di jaga wibawanya.”
@handrisontea menulis, “Gak penting soal wibawa dia…waktu dia mukul..apa dia gak mikir wibawa walikota dimana..?”
@HariMulyawan50 menulis, “Maksudnya biar ketawan wajahnya seperti apa kan itu lagi disorot kamera, kalo msh pake masker kan bisa ketutup wajahnya”
@s1anakmalam menulis, “Kalau ukuran atasan dan bawahan, tindakan mas Gibran itu masih sopan. Coba cek kalau nanti dia sdh masuk gerbang kesatriaannya. Bisa hancur jiwa dan raga sekali sentuh. Hancur berkeping-keping dibandingkan cuma dicopot maskernya.”
@A6U5_W menulis, “Tentara salah dikasih hukuman fisik ala militer aja no problem….. apalagi cuma dibuka maskernya….. yang bilang cara Mas Wali kasar itu hanya orang lebay dan caper…..”
@MrJoLuk menulis, “Salah ya salah. Benar paspampres itu tentara, wibawanya harus dijaga. Anda lupa wibawa keluarga presiden dan wibawa walikota juga harus dijaga?
@akhsa555 menulis, “Nerobos lampu merah pas nggak lagi ngawal, tabrakan, terus arogan. Dia aja nggak bisa jaga wibawa sendiri”
@GarieldoNur menulis, “Kurang sopan? Jd saat anda emosi sama tentara pas mau copot maskernya pakai kulonuwun? Klo bicara wibawa sang pelaku sendiri sdh mencoreng wibawa tentara bahkan Paspampres sendiri. Nah anda coba bicarakan masalah wibawa sama keluarga korban”
Anggota Paspampres minta maaf usai pukul warga Solo
Seorang Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) meminta maaf usai kejadian pemukulan terhadap warga Solo beberapa waktu lalu.
Usai menemui Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di ruang kerjanya di Balai Kota Surakarta, Jumat (12/8/2022), anggota Paspampres bernama Hari Misbah juga menyampaikan permintaan maaf-nya terhadap keluarga korban.
“Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mungkin saya sudah menyakiti hati dan keluarganya. Kepada keluarga Solo saya minta maaf,” katanya dikutip Antaranews.com.
Terkait dengan kronologi pemukulan, Hari mengatakan pada saat itu ia merasa kendaraan yang ditumpangi oleh warga Solo tersebut menghambat perjalanannya.
“Posisi (lampu menyala) merah, kami masih maksain maju. Dari depan mobil sudah ditutup (oleh truk yang dikendarai korban),” ucap salah satu anggota tim advan tersebut.
Ia mengatakan pada saat itu tidak sedang menjalankan tugas, sehingga tidak dalam posisi terburu-buru.
Sementara itu, Gibran mengaku tidak senang dengan perlakuan yang diterima oleh salah satu warganya.
“Ya kalau bagi saya ini belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral nggak mungkin minta maaf. Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah kok. Dia juga nggak lagi mengawal siapa-siapa kok,” tuturnya.
Sebelumnya, beredar keluhan dari salah satu warga melalui twitter dengan nama akun @txtdrberseragam. Akun tersebut menceritakan adanya curahan hati seorang anak yang ayahnya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu anggota Paspampres.
“Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul. Jangan didatangi (korban), saya takut bapak-nya terintimidasi,” ujarnya.
Terimakasih @gibran_tweet sudah menindak oknum paspampres yang memukul warganya.🙏 https://t.co/Tx33QD0NJm pic.twitter.com/CzjbHxWOml
— txtdariorangberseragam (@txtdrberseragam) August 12, 2022