Business is booming.

Kisah Teddy Minahasa-Linda Terkait Narkoba Mulai Diwarnai Masalah Asmara

Linda Pudjiastuti Mengaku Sebagai Istri Siri Teddy dan Kerap Tidur Bersama

Kasus Teddy Minahasa terkait narkoba mulai berkembang ke soal Asmara.

Adalah Linda Pudjiastuti, terdakwa kasus peredaran narkoba yang menjerat Teddy membuat pengakuan mengejutkan di persidangan.

Linda mengaku punya hubungan khusus dengan mantan Kapolda Sumbar tersebut.

Meski ia yakin tak bakal diakui Teddy Minahasa, ia mengaku sebagai istri sirinya.

“Kedua, saya ini istri sirinya meski beliau tak mengakui,” kata Linda setelah sebelumnya memberikan keterangan panjang lebar soal hubungannya dengan Teddy.

Dalam sebuah perjalanan dengan Kapal, Linda bahkan mengaku sekamar dengan Teddy.

Sebelumnya Majelis Hakim menanyakan apa hubungan mereka, apakah ada hubungan Saudara?

Teddy menjawab tidak, Linda pun menjawab serupa. Tapi Linda menambahkan meski tak ada hubungan saudara, ia punya hubungan spesial.

Ruang sidang yang awalnya hening seketika menjadi riuh setelah pengunjung sidang mendengar pengakuan Linda.

Sidang Teddy dan Linda sendiri sebelumnya diwarnai percakapan panjang.

Teddy cenderung mencari bukti percakapan panjang yang umumnya dilakukan melalui chatting.

Linda mengaku banyak lupa, termasuk percakapan berdua tapi minta saksi.

Teddy juga mengaku ada jebakan, sementara Linda mengaku tidak pernah melakukan itu.

Itulah tampaknya yang membuat Linda kesal dan akhirnya mengakui hubungan spesial.

Dalam sidang itu Linda mengaku sebagai rekan kerja Teddy Minahasa.

Dalam kasus peredaran narkotika jenis sabu yang menjerat Teddy, ia pernah meminta eks Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto untuk menjual sabu yang didapat mantan kapolda Sumbar itu.

Baca Juga:  Innalillahi, Sarwono Kusumaatmadja Meninggal Dunia Usia 79 Tahun, Ucapan Bela Sungkawa Berkumandang

Sabu seberat satu kilogram itu kemudian dijual kepada bandar narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, bernama Alex Bonpis.

Linda yang mempunyai nama panggilan Anita juga berperan menawarkan, membeli, menjual, dan bertindak sebagai perantara peredaran narkotika.

Hal tersebut tercantum dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) yang juga diberikan kepada mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara dan Syamsul Maarif.

Linda juga memiliki peran lain sebagai informan polisi untuk kasus narkotika.

Ia membocorkan informasi seputar kedatangan narkotika dari luar negeri yang diselundupkan ke Indonesia kepada polisi.

Hal itu diutarakan Linda ketika ditanya majelis hakim soal sejauh apa kedekatannya dengan Teddy.

“Kalau ada barang mau masuk dari luar negeri masuk Indonesia, kalau saya ada info, saya infokan ke Polri,” ungkap Linda dikutip dari Kompas.com (28/2/2023).

 

Teddy mengaku pertama kali berkenalan dengan Linda di sebuah tempat spa di Pecenongan, Jakarta Barat.

Pada saat itu, lanjut Teddy, ia sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI).

“Sekitar tahun 2005 atau 2006, saya saat kuliah di UI, saya bersama teman-teman saya, sering kalau selesai kuliah itu sauna atau spa di hotel Classic, Pecenongan,” katanya dikutip dari Kompas TV.

Seperti diketahui, Alumni Akpol 1993 itu dimutasi menjadi Kapolda Jatim dari Kapolda Sumbar namun sebelum pelantikan ia ditangkap oleh Divisi Propam Polri.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo tak menampik adanya isu itu.

Beredar informasi di kalangan media terkait penangkapan Teddy Minahasa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri terkait penyalahgunaan narkoba.

Kabar itu ramai diperbincangkan di media setelah Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyampaikan infromasi itu.

Baca Juga:  Novia Widyasari Punya 2 Akun Quora, Satu Nama untuk Anaknya?

Irjen Pol. Teddy Minahasa sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Dia kemudian ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol. Nico Afinta yang dimutasi sebagai Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Budaya.

Mutasi Nico Afinta itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134/X/KEP/2022 yang diterbitkan Senin, 10 Oktober 2022.

Sementara itu, saat rombongan perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri berangkat menuju Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat pagi, dari PTIK Jakarta Selatan, Teddy Minahasa tidak tampak terlihat dalam rombongan kapolda.

Sejumlah perwira tinggi Polri yang hadir menaiki bus menuju Istana Kepresidenan ialah Nico Afinta, Kapolda Riau Irjen Pol. M. Iqbal, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Lutfi, dan Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi.

Selain itu, ada pula, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Pol. Wahyu Widada, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri, dan Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol. Setyo Budiyanto.

Profil Irjen Pol Teddy Minahasa

Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K. lahir 23 November 1970. Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang baru saja dimutasi menjadi Kapolda Jawa Timur.

Ia alumni Akpol 1993 dan sejak 10 Oktober 2022 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Ia juga merupakan Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2021-2026.

Teddy tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Ia kemudian menjabat Staf Ahli Wakil Presiden RI, Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Staf Ahli Manajemen Kapolri.

Terakhir sebelum dimutasi menjadi Kapolda Jatim, ia adalah Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat.

Riwayat jabatan

Baca Juga:  Ridwan Kamil IKN Berkesempatan Jadi Kota Terbaik Dunia, Anies IKN Bisa Hadirkan Keadilan Sosial

Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah (2008)

Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya

Kapolres Malang Kota (2011)

Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri (2013)

Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2013)

Ajudan Wapres RI (2014)

Staf Ahli Wakil Presiden RI (2017)

Karopaminal Divpropam Polri (2017)

Kapolda Banten (2018)

Wakapolda Lampung (2018)

Sahlijemen Kapolri (2019)

Kapolda Sumatra Barat (2021)

Kapolda Jawa Timur (2022 )

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...