Profil AKBP Yudha Pranata, Akpol 2004, Kapolres Nagekao dan Kontroversi Tancap Pisau Sangkur
Ini adalah profil AKBP Yudha Pranata, Kapolres Nagekao, yang namanya sedang viral.
Ia viral karena menancapkan pisah sangkur di tengah dialog dengan warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo.
Namun pihak Polres Nagekao membantah bahwa Kapolres tengah melakukan intimidasi.
Bantahan bisa disimak dalam video di bawah ini.
Waduk Lambo berada di Kabupaten Nagekeo.
Bendungan Lambo/Mbay terletak di Sungai Lambo, Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Lokasi bendungan ini berjarak ± 27 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo, dengan waktu tempuh ± 45 menit.
AKBP Yudha Pranata menjadi Kapolres Nagekeo menggantikan AKBP Agustinus Hendrik yang pindah menjadi Pamen Polda NTT sejak Rabu (26/1/2022).
AKBP Yudha sebelumnya menjabat sebagai Kabag Binopsnal Ditreskrimum Polda NTT.
Ia menjadi Kapolres Nagekeo berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/166/I/KEP/2022 tanggal 24 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol. Wahyu Widada.
Terdapat tujuh Polsek yang ada di bawah komandonya. Yakni Polsek Aesesa, Nangaroro, Boawae, Mauponggo, Wolowae, Keo Tengah, dan Aesesa Selatan.
Alumni Akpol 2004 ini pernah menjadi Wakapolres Tebo, Prov Jambi terhitung sejak tanggal 23 Januari 2018.
Saat itu putra asli Jawa Timur ini menggantikan Kompol Umar Wijaya.
Ada pun Bendungan Lambo/Mbay termasuk dalam Bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpers 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres 109 Tahun 2020.
Bandungan ini nantinya memiliki beberapa manfaat. Selain untuk kebutuhan air baku dengan debit air 205 liter/detik, juga untuk kebutuhan irigasi.
Kebutuhan untuk irigasi ini sangat besar. Air dari Bendungan Lambo ini akan disuplai ke DI Mbay kanan mengairi lahan seluas 4.966 Ha dan DI Mbay Kiri mengairi lahan seluas 932.6 Ha.