Business is booming.

Toko Gunung Agung Tutup dan PHK Karyawan, Netizen Bersedih

Toko Gunung Agung (nama resmi perusahaan PT GA Tiga Belas) merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia.

Toko Gunung Agung bakal tutup. Pemutusan hubungan kerja (PHK) tak bisa terhindarkan.

Netizen pun bersedih karena kehadiran toko Gunung Agung sudak akrab bagi sebagian netizen.

Pada masa jayanya setiap mencari buku larinya ya ke Gunung Agung atau Gramedia.

Penutupan Toko Gunung Agung pun berimbas pada Gramedia dimana fungsi mereka hampir sama, tempat orang atau siswa mencari buku.

Seperti diketahui, Toko Gunung Agung (nama resmi perusahaan PT GA Tiga Belas) merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia.

Perusahaan ini mulai didirikan pada tahun 1953 oleh Tjio Wie Tay.

Bisa dikatakan, toko buku ini merupakan pengembangan dari bisnis berdagang buku bekas yang sudah dijalani Tjio (kemudian berganti nama menjadi Masagung) sejak tahun 1940-an yang kemudian berkembang menjadi Tay San Kongsie bersama dua rekannya.

Belakangan, kongsi itu pecah, dan Tjio bersama Lie Tay San membangun sebuah toko buku baru di daerah Kwitang, bernama Fa.

Gunung Agung yang berlokasi di Jalan Kwitang, Jakarta.

Tercatat, kantor pusat toko buku ini tidak pernah pindah dari sana hingga sekarang.

Toko Gunung Agung sempat mempunyai outlet di kota-kota besar di Jawa dan Bali.

Kini 70 tahun kemudian, toko buku Gunung Agung gagal mengantisipasi perubakan perilaku pembaca.

Baca Juga:  TNI AL Kembali Gelar Mudik Gratis Menggunakan Kapal Perang

Mereka tak bisa lagi mengelola pemasukan dan pengeluaran.

Biaya operasional membengkah sementara keuntungan terus tergeris hingga mereka menyatakan harus tutup.

Simak cuitan bernada sedih netizen terkait toko  buku Gunung Agung.

“Tanyarl terimakasih sudah mewarnai masa kecil hingga remaja saya, bukan tidak mungkin Gramedia bakal menyusul.” @tanyarlfes

“Kalau dulu nyari buku2 unik yg tidak ada di Gramedia Gajah Mada yg Deket rumah, pasti langsung ke TB Gunung Agung di Kwitang.  Ikut kehilangan…” @IndraJPiliang

“Yg suka baca buku & punya kenangan sering beli buku di Gunung Agung atau sekedar main kesana, tentu sedih. But business is business.” @fahmifasolasido

“Dulu waktu masih ada gunung agung di denpasar, tiap bulan pas esde ngajakin babe kesana. Dari sana kenal tuh dengan kecil kecil punya karya, forum lingkar pena dan buku muslim kid friendly lain. Pas dewasa larinya ke HR, Harlequin, AO3 lmao.”

“Lebih baik ke Gunung Agung..” @sinyongogos

“Gunung Agung bakal tutup seluruh gerai toko buku pada akhir 2023. Tinggal Gramedia  @gramedia yang masih bertahan. Semoga Gramedia tetap bertahan sampai kapan pun karena orang masih mencari buku-buku berkualitas dan asli di toko buku.” @AKusumaputra16

“Ya ampun Gunung Agung, tempat nongkrong gue waktu SMP.” @KucingNanase

“So sad… dulu tiap minggu sering mampir ke Gunung Agung Kwitang dan jg yg di Depok Plaza. Thanks for all the memories.” @doko_noer

Seperti diketahui, toko Buku Gunung Agung menjadi perbincangan publik.

Ini karena toko tersebut dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Diperkirakan ada 220 pekerja Gunung Agung telah di-PHK secara sepihak sejak tahun 2020 sampai 2022.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...