Lirik Lengkap Puisi Butet Kertaredjasa di Panggung PDIP, Dikecam Netizen, Dianggap Bukan Budayawan
“Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir.”

Butet trending. Puisi Butet Kertaradjasa yang dibacakan saat puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion GBK memicu kontroversi.
Terutama dari pendukung Calon Presiden Prabowo dan Anies Baswedan.
Dalam puisinya Butet tak menyebut nama kedua capres tersebut.
Namun kalimat “Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir.” Terasa mengarah pada Anies
Sedang kalimat “Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.” Itu mengarah pada Prabowo.
Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di GBK, Jakarta. Butet menyindir ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'. pic.twitter.com/OFUXSVEoZH
— Fiona (@Hate_Fiona) June 24, 2023
Maka kecaman pun meluncur kepada Butet dari pendukung dua capres tersebut.
“Butet ini budayawan sampah. Isi monolog’y penuh kebencian kpd Pa Anies & Pa Prabowo.” @ArieMutyara
“Dizaman pak SBY dia sangat banyak mengkritik namun dulu aku masih menganggap tinggi mas Butet ini. Namun skrg SAH SUDAH. Dia ini kelasnya memang bukan Budayawan, tp sekedar seniman komersil saja. Dan partisan. Jd jgn terlalu tinggi lagi kita melihat dia!.” @jansen_jsp
“Penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Butet Kartaredjasa @masbutet tepat dilakukan di depan wajah Presiden @jokowi yang dianggap sudah mengangkat seorang yang punya hobby menculik sebagai menhan di kabinetnya.” @BosPurwa
“Pantesan… Bisa dimengerti sih.. Tapi apa harus segitunya sampai jelek2in Anies bahasanya lebih kasar dari buzzer bayaran? Saya rasa kok ga pantas ya sampean disebut budayawan.” @renandabachtar
Seperti diketahui budayawan bernama lengkap Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa membacakan puisi di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (24/6/2023) malam.
Puisi itu dibacakan sebelum seniman Sri Krishna Encik menyanyikan lagu ‘Ganjar Siji Ganjar Kabeh’.
Mulanya, Butet mengatakan PDIP mengerahkan semangat ‘meneruskan’. Tetapi di sisi lain ada kelompok yang hanya menginginkan ‘perubahan’.
“Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan,” ucap Butet.
Berikut lirik lengkap Puisi Butet Kertaradjasa di Puncak Peringatan Bulan Bung Karno (BBK)
Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.
Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal.
Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik.
Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan.
Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.”