Business is booming.

Profil Fredy Pratama, Gembong Narkoba Paling Dicari, Diduga Sudah Operasi Plastik

Nama Samaran Fredy Pratama, yakni Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag, Wang Xiang Ming, dan Mojopahit.

Fredy Pratama benar-benar menjadi orang paling dicari saat ini.

Ia gembong narkoba yang telah menjadi buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Namun red notice atas Fredy Pratama baruu terbit sejak Juni 2023.

Penerbitan red notice, kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, karena sindikatnya baru terbongkar.

Operasi pengungkapan kasus narkoba dengan gembong Fredy Pratama diberi nama ‘Sandi Operasi Escobar’.

Meski nama operasi Escobar, bukan berarti Fredy Pratama dijuluki sebagai Escobar dari Indonesia.

Escobar diketahui masyarakat merujuk kepada Pablo Emilio Escobar Gaviria.

Ia seorang gembong narkoba dan pengedar narkoba yang besar, berasal dari Kolombia.

“Ya ini nama operasinya sandi escobar. Sandi operasi Escobar. Bukan dia (Fredy Pratama) Escobar, dia biasa aja,” kata Mukti.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat jumpa pers kasus Fredy Pratama (Divisi Humas Polri)

Jutaan Orang Terselamatkan

Mukti Juharsa mengatakan jutaan jiwa terselamatkan atas pengungkapan kasus narkoba jaringan Fredy Pratama ini.

Adapun total penyitaan yang dilakukan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini adalah 10,2 ton sabu, dengan perkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.

“Jumlah total jiwa yang terselamatkan dari sindikat Fredy Pratama tahun 2020 sampai dengan 2023 adalah 51.116.346 jiwa (51 juta jiwa),” kata Mukti.

Tak hanya barang bukti 10,2 ton sabu, Bareskrim Polri juga menyita aset-aset Fredy Pratama senilai total Rp 273 miliar.

Sejak 2020 sampai dengan 2023 terdapat 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap, yang keseluruhannya pun terkait dengan Fredy Pratama.

Baca Juga:  Profil Mayjen TNI Bosco Haryo Yunanto, Akmil 1994, Promosi Kas Kogabwilhan I

Aset TPPU yang telah disita dan akan dikoordinasikan oleh Thailand adalah sebesar Rp273 Miliar.

Jika dikonversikan barang bukti narkoba dan aset TPPU nilainya sekitar Rp 10,5 T, selama 2020-2023.

Para tersangka dijerat dengan pasal primer, Pasal 114 Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Mengedarkan Narkotika Golongan I, subsider Pasal 112 Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Polisi juga menjerat para tersangka juga dijerat dengan Pasal 137 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta Pasal 3, 4, 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Profil Fredy Pratama?

Fredy Pratama memiliki banyak nama samaran di antaranya Miming, Fredy Miming, Wang Xiang Ming.

Brigjen Mukti menambahkan nama panggilan Fredy Pratama, yakni The Secret, Cassanova, Air Bag, dan Mojopahit.

Banyaknya nama panggilan itu menunjukkan sepak terjang Fredy Pratama di bisnis narkoba bukan sembarangan.

Ferdy Pratama diduga juga mengontrol pasar gelap narkoba Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, sejak 2013.

Fredy Pratama sendiri disebut memiliki aset di Banjarmasin, kota kelahirannya.

Restoran tersebut bernama Shanghai Palace. Diduga merupakan milik Fredy.

Menurut Mukti, Fredy sempat terdeteksi di Thailand. Karena itu, dia terus melakukan kerja sama dengan Kepolisian Thailand untuk menangkap Fredy.

Mukti menuturkan pihaknya menduga Fredy Pratama telah melakukan operasi plastik supaya tak dikenali.

Fredy, kata dia, juga diduga mengubah jati dirinya supaya tak ditangkap polisi.

Kendati begitu, Mukti menegaskan pihaknya masih akan melanjutkan operasi bersandi ‘Escobar‘ itu.

Baca Juga:  Ginting Menang Dramatis di Final Thomas Cup, Indonesia vs China 1-0

Dia juga mengatakan masih akan melakukan penyitaan aset pada jaringan tersebut.

Dalam kasus ini, polisi telah menyita beberapa aset di Palembang dan Bekasi.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...