Muntilan Trending, Bendera Palestina Ikut Jadi Korban Aksi Massa
Mereka melakukan perusakan terhadap sepeda motor dan rumah warga.
Tagar Muntilan trending di media sosial X (Twitter) pada Senin (16/10/2023), menyusul netizen mengecam aksi massa PDIP yang merusak bendera GPK hingga bendera Palestina ikut terbawa dan dirusak.
Kronologi: Massa PDIP merusak bendera GPK. GPK adl organisasi sayap PPP yg sudah mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sesuai petunjuk ulama. Nahasnya bendera PALESTINA ikut terbawa dan dirusak, alhasil warga turut masuk ke gelanggang#SavePalestine pic.twitter.com/RaGfsRboMM
— Ramin (R – AMIN) (@Radjahoki_pro) October 15, 2023
Sontak netizen gaduh menanggapi tagar Muntilan yang trending hingga tercatat 11.600 ciutan yang mereka sampaikan.
Seperti pemilik akun Twitter @Titipan_Mafia menulis, “Ini orang Israel!?, Kok malah merusak bendera Palestina di Muntilan #FreePalestine”
Lalu pemilik akun Twitter @rampram4 menulis, “aneh ko bendera palestian juga jadi sasaran apa jangan janagn kelompok gerombolan pki kristen yahudi yg ga suka negara islam palestian 🤔🤔”
@restutheradius menulis, “Woo lha abang sdm rendah, bendera Palestina ikut dirusak. Gxblxk”
@sarkali_lagi menulis, “itu bukan lawan warga,, tapi gpk dari berbagai penjuru yang memang sudah bersiap.. karena tiap salah 1 dari 2 laskar itu ada acara,, pasti ada kegaduhan,, tawur pdip vs gpk dimagelang sudah menjadi rutinan”
@sakinairsyad menulis, “Anak SMP kalah ….biasaya SMP yg tawuran …eee malah udah pada tuapun tawuran …rusak rusak”
@writerfreax menulis, “Nah ini ada bukti videonya maksude opo nurunke bendera Palestin”
@aindraku menulis, “Soekarnois sejati harusnya dukung Palestina”
@nur_arifinn menulis, “PPP tetep ke Anis hanya elit aja ke PDIP karena akar rumput PPP dari NU juga”
@Ifan3Asfan menulis, “Panti Asuhan Yatim Puteri Muhammadiyah kok juga dirusak……gak takut kualat sama anak yatim kali ya…..”
@wahyu_djanti88 menulis, Â “Lah, kl ga pengen ribut…lewat yaa lewat aj. Ga usah rusakin bendera partai lain n bendera palestine??. Yg kyk gini yg bikin ribut. N emang sjk jaman dulu kala…grassroot PPP itu enemy merah.”
Bupati Magelang prihatin terjadi bentrok dua kelompok di Muntilan
Bupati Magelang Zaenal Arifin merasa prihatin dengan kejadian bentrok atau gesekan dua kelompok di Muntilan yang melakukan perusakan dan mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
“Atas nama pemerintah daerah bersama forkompimda, kami prihatin dengan kejadian ini. Kami duduk bersama Kapolresta dan Dandim bersama dua kelompok yang diindikasikan ada masalah ini,” kata Bupati Zaenal Arifin di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023) malam.
Dalam gesekan dua kelompok tersebut, mereka saling melempar batu hingga benda tumpul lainnya. Mereka melakukan perusakan terhadap sepeda motor dan rumah warga.
Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkis tersebut. Namun, ada sejumlah motor yang menjadi korban atas insiden itu.
Bupati mengatakan bahwa pihaknya melakukan mediasi, membantu penyelesaian persoalan ini sehingga tadi sudah sepakat. Maka, langkah pertama mengurai kemacetan yang ada.
“Sekali lagi kami prihatin dengan kejadian ini, dan kami akan fasilitasi untuk melakukan mediasi agar peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terulang di Kabupaten Magelang,” katanya.
Kabupaten Magelang yang selama ini dikenal sejuk dan damai. Dengan kejadian ini, menurut dia, menjadi tidak elok, bahkan beritanya sudah sampai ke mana-mana.
“Tentunya kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pengendara yang pada hari ini terganggu dengan kejadian ini. Semoga ini tidak terjadi lagi ke depannya,” kata Bupati.
Dengan kejadian ini, kata dia, akan dilakukan pendataan kerusakan-kerusakan yang sampai malam ini belum diketahui.
“Hal yang paling penting pemerintah daerah harus menjamin keselamatan semuanya dan harus melindungi semuanya. Nanti pemerintah daerah akan memfasilitasi untuk penyelesaian apa pun bentuknya sehingga clear nanti tidak ada masalah-masalah dan persoalan-persoalan lagi di lingkungan kita,” katanya.
Kapolresta Magelang Kombes Pol. Ruruh Wicaksono menjelaskan kronologi kejadian bahwa ada kegiatan oleh suatu kelompok di Kabupaten Magelang mulai pagi hingga pukul 15.00 WIB.
“Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok yang lain, kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,” katanya.
Namun, kata Kapolresta, malam ini sudah bisa diselesaikan. Dalam hal ini, pihaknya membantu proses mediasi.
“Kerusakan masih kami data, korban jiwa tidak ada, dan korban luka belum ada laporan,” katanya.
(Sumber: Antaranews.com)