Profil Daniel Noboa, Presiden Ekuador yang Keluarkan Dekrit Negaranya Berada Konflik Bersenjata Interna
Kekacauan Ekuador dikabarkan dimulai dari kaburnya bos Mafia Narkoba, Adolfo Macias. Presiden Ekuador Daniel Noba lalu menyerukan keadaan darurat.

Ekuador trending. Negara di Amerika Selatan dalam kekacauan total menghadapi geng bersenjata atau geng narkoba.
Kekacauan dikabarkan dimulai dari kaburnya bos Mafia Narkoba, Adolfo Macias.
Presiden Ekuador Daniel Noba lalu menyerukan keadaan darurat.
Republik Ekuador adalah sebuah negara di Amerika Selatan bagian barat laut. Negara itu berbatasan dengan Kolombia di utara, dengan Peru di timur dan selatan, dan dengan Samudra Pasifik di barat.
Kekacauan Ekuador tergambar dalam sejumlah video yang beredar di aplikasi X.
Penjahat dari penjara Turi, di Cuenca, misalnya menentang presiden Ekuador, Daniel Noboa, dan menyandera penjaga penjara selama lebih dari 11 jam.
Kekacauan di Ekuador terus berlanjut. Penembakan dan pembunuhan terjadi dimana-mana di kota-kota.
Warga Ekuador tentu saja membela tentaranya, mereka bertepuk tangan dan memberi makanan dan minuman kepada tentara.
🚨| URGENTE: McDONALD’s DONA HAMBURGUESAS A LAS FUERZAS ARMADAS de Ecuador. 🇪🇨 La empresa privada está apoyando a combatir la inseguridad en Guayaquil. ¿Apoyas estas medidas de solidaridad a los patriotas uniformados? 👏🏼 pic.twitter.com/L70QpDpEFQ
— Eduardo Menoni (@eduardomenoni) January 10, 2024
Situasi keamanan di Ekuador saat ini sedang tidak kondusif pasca kaburnya Bos Gang Narkoba.
Pemerintah Ekuador telah memberlakukan situasi darurat dan jam malam di seluruh Ekuador.
Di beberapa provinsi telah terjadi situasi chaos, termasuk penculikan dan pembunuhan.
Dekrit Presiden Daniel Noboa
Presiden Daniel Noboa mengeluarkan dekrit yang mengatakan negaranya berada dalam “konflik bersenjata internal” dan menetapkan 20 geng penyelundup narkoba sebagai kelompok teroris.
Dekrit adalah sesuatu yang berkaitan dengan proklamasi hukum, biasanya dikeluarkan oleh kepala negara (seperti presiden republik atau raja).
“Kami berada dalam keadaan perang dan kami tidak bisa menyerah,” kata Noboa saat wawancara dengan Radio Canela pada hari Rabu (10/10/2024) waktu setempat.
Noboa telah mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari Senin setelah pemimpin salah satu geng narkoba paling kuat di Ekuador menghilang dari penjara.
Sejak Adolfo Macías melarikan diri, Ekuador telah menyaksikan petugas polisi diculik dan setidaknya 125 personel lembaga pemasyarakatan disandera di dalam penjara.
Quiero agradecer y felicitar a los asambleístas que hoy dieron muestra que el país es lo primero 🇪🇨#ElNuevoEcuador pic.twitter.com/jYTUkCmjmx
— Daniel Noboa Azin (@DanielNoboaOk) January 11, 2024
Profil Daniel Noboa
Daniel Roy Gilchrist Noboa lahir 30 November 1987 adalah seorang politikus dan pengusaha Ekuador yang saat ini menjabat sebagai presiden Ekuador ke-48 sejak 23 November 2023.
Mulai menjabat pada usia 35 tahun, ia merupakan presiden termuda kedua dalam sejarah negara tersebut, setelah Juan José Flores,dan presiden termuda yang terpilih.
Noboa adalah anggota Majelis Nasional Ekuador dari tahun 2021 hingga 2023 ketika Majelis Nasional dibubarkan menyusul mekanisme muerte cruzada yang diminta oleh Presiden Guillermo Lasso.
Sebelum karir politiknya, Noboa menjabat di beberapa posisi di Noboa Corporation, sebuah bisnis ekspor yang didirikan oleh ayahnya Álvaro Noboa, yang gagal mencalonkan diri sebagai presiden Ekuador sebanyak lima kali. Ia secara luas digambarkan sebagai pewaris perusahaan dan kekayaan ayahnya.
Pada Mei 2023, Noboa mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada pemilu sela 2023, dengan mencalonkan diri sebagai Aksi Demokratik Nasional.
Ia maju ke pemilu putaran kedua pada bulan Oktober, menghadapi Luisa González, yang dianggap oleh banyak orang sebagai kekecewaan mengingat rendahnya jumlah jajak pendapat pada hari-hari menjelang pemilu.
Noboa memenangkan hampir 52 persen suara pada putaran kedua, mengalahkan González pada 15 Oktober 2023.
Noboa saat ini adalah pemimpin negara termuda yang terpilih secara demokratis di dunia, dan pemimpin negara termuda ketiga setelah Gabriel Attal dari Perancis dan Ibrahim Traoré dari Burkina Faso.
Daniel Roy Gilchrist Noboa Azín lahir pada tanggal 30 November 1987 di Miami, Florida, namun ia dibesarkan di Guayaquil. Ia adalah putra pengusaha Álvaro Noboa dan dokter Anabella Azín.
Setelah belajar di New York University Stern School of Business, ia memperoleh gelar di bidang administrasi bisnis pada tahun 2010.
Ia melanjutkan karirnya dengan mengambil spesialisasi pada beberapa gelar master.
Pada tahun 2019, Noboa memperoleh gelar Master of Business Administration dari Northwestern University Kellogg School of Management di Evanston, Illinois.
Pada tahun 2020, ia belajar di Universitas Harvard dan pada tahun 2022 memperoleh gelar master di bidang Komunikasi Politik dan Tata Kelola Strategis dari Universitas George Washington.
Noboa terpilih menjadi anggota Majelis Nasional pada pemilihan legislatif 2021, mewakili Santa Elena, untuk gerakan politik Persatuan Ekuador.
Ia dilantik pada 14 Mei tahun yang sama. Pada bulan Mei yang sama, ia diangkat sebagai ketua Komisi Pembangunan Ekonomi.Ideologi politiknya digambarkan sebagai ideologi sentris dan kanan-tengah.
Noboa tidak hadir selama persidangan pemakzulan Presiden Lasso, namun seorang wakilnya memberikan suara setuju.
Pada bulan Maret 2023, dia mendukung muerte cruzada, dalam menghadapi penolakan dan pengajuan Undang-Undang Investasi, yang diajukan oleh pemerintah Guillermo Lasso.
Pada 17 Mei 2023, Lasso memanggil muerte cruzada, membubarkan Majelis Nasional dan mengakhiri masa jabatan Noboa sebagai anggota dewan.
Pada bulan Mei 2023, dan dengan pembubaran parlemen di tengah krisis politik, ia menampilkan dirinya sebagai pra-kandidat untuk pemilihan presiden pada tahun yang sama, oleh gerakan politik National Democrat Action (ADN), dan juga didukung oleh gerakan Rakyat, Kesetaraan dan Demokrasi (PID) dan MOVER.
Pasangannya adalah pengusaha Verónica Abad Rojas. Kampanyenya berfokus pada penciptaan lapangan kerja, insentif pajak bagi bisnis yang baru didirikan, dan peningkatan hukuman pidana bagi penghindar pajak.
Ia juga berjanji untuk memperbaiki sistem peradilan di negaranya di tengah meningkatnya kekerasan.
Pada tanggal 20 Agustus, Noboa mengumpulkan 23,47 persen suara sebenarnya dan maju ke pemilihan putaran kedua yang ditetapkan pada tanggal 15 Oktober, menghadapi Luisa González.
Posisi kedua yang diraihnya dinilai mengejutkan, dan beberapa orang mengaitkan peningkatan popularitasnya dengan penampilan debatnya.
Noboa memuji basis pemilih muda atas kemenangannya.
Pada putaran kedua, Noboa terpilih, memenangkan 52 persen suara.
Terpilih pada usia 35 tahun, ia adalah presiden termuda dalam sejarah Ekuador (dan kepala negara termuda kedua di dunia, dan termuda secara demokratis di negara ini.