Hastag Earthquake Trending, Gempa Magnitudo 6,8 di Ekuador, Data Sementara 15 Orang Tewas
Gempa berpusat di lepas Pantai Pasifik, sekitar 50 mil (80 kilometer) selatan Guayaquil, kota terbesar kedua di Ekuador.

Hastag Eartquake atau #earthquake trending. Hastag gempa bukti itu terjadi di Ekuador dengan magnitudo 6,8.
Sebanyak belasan orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa dahsyat itu, ratusan lainnya alami luka.
“A terrible earthquake with a magnitude of 6.8 has struck #Ecuador. #earthquake #MothersDay #Terremoto #INDvsAUS. “tulis akun @silva_ayomi
#earthquake has become a very common phenomenon nowadays. It’s now #EcuadorDecidio,” kata @FaizQureshiUK
Gempa dengan magnitudo sekitar 6,8, seperti yang dilaporkan oleh Survei Geologi AS, menewaskan sedikitnya 15 orang.
Juga melukai ratusan orang dan meruntuhkan rumah dan bangunan di komunitas yang sangat berbeda, dari daerah pesisir hingga dataran tinggi.
A major earthquake killed at least 15 people in Southern Ecuador and Northern Peru on Saturday. Hundreds of more people have been hurt and rescue teams are searching for any survivors who may be trapped this morning. #SundayTODAY pic.twitter.com/N9H6uy8FtF
— TODAY (@TODAYshow) March 19, 2023
Namun di Ekuador, terlepas dari letak geografisnya, banyak rumah yang runtuh memiliki banyak kesamaan.
Mereka menampung orang miskin, sudah tua, dan tidak memenuhi standar bangunan di negara yang rawan gempa.
Gempa berpusat di lepas Pantai Pasifik, sekitar 50 mil (80 kilometer) selatan Guayaquil, kota terbesar kedua di Ekuador.
Salah satu korban meninggal di Peru, sementara 14 lainnya meninggal di Ekuador, di mana pihak berwenang juga melaporkan bahwa sedikitnya 381 orang terluka.
Juga puluhan rumah, sekolah, dan pusat perawatan kesehatan alami kerusakan.
Kantor Presiden Ekuador Guillermo Lasso melaporkan bahwa 12 korban tewas di negara bagian pesisir El Oro dan dua di negara bagian dataran tinggi Azuay.
Salah satu korban di Azuay adalah seorang penumpang di dalam kendaraan yang tertimpa puing-puing dari sebuah rumah di komunitas Andean di Cuenca, menurut Sekretariat Manajemen Risiko, badan tanggap darurat Ekuador.
Di El Oro, badan tersebut juga melaporkan beberapa orang terjebak di bawah reruntuhan.
Di komunitas Machala, sebuah rumah berlantai dua runtuh sebelum orang-orang dapat mengungsi, sebuah dermaga ambruk dan dinding bangunan retak, menjebak banyak orang yang tidak diketahui jumlahnya.
Arsitek yang berbasis di Quito, Germán Narváez, mengatakan rumah-rumah yang paling terpengaruh selama gempa bumi adalah rumah-rumah dengan konstruksi yang buruk dan tidak memiliki fondasi, struktur, dan desain teknis.
Ditambahkannya, rumah-rumah tersebut juga sudah tua dan dibangun dengan material seperti batako yang dulu sering digunakan masyarakat Andes.
Ekuador sangat rentan terhadap gempa bumi.
Pada tahun 2016, sebuah gempa yang berpusat lebih jauh ke utara di Pantai Pasifik di daerah yang berpenduduk jarang di negara itu menewaskan lebih dari 600 orang.
Di Peru, gempa dirasakan dari perbatasan utaranya dengan Ekuador hingga pantai Pasifik tengah.
Perdana Menteri Peru Alberto Otárola mengatakan seorang gadis berusia 4 tahun meninggal karena trauma kepala yang dideritanya akibat runtuhnya rumahnya di wilayah Tumbes, di perbatasan dengan Ekuador.
Otoritas Peru juga melaporkan bahwa empat rumah hancur dan tembok tua barak Angkatan Darat runtuh di Tumbes.