Oposisi Trending, Netizen Soroti PDIP karena Capresnya Tumbang
Inilah mungkin yang jadi titik balik semua akrobat politik di pemilu ini.

Tagar Oposisi trending di media sosial X (Twitter) pada Kamis (15/2/2024), menyusul suara netizen terpecah tanggapi PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 karena Capresnya diduga tumbang.
“Banteng kalah di pemilihan presidennya doang, tapi itu legislatifnya banteng dominant loh, menarik kalo banteng jadi oposisi di dpr. Seru pastinya,” tulis pemilik akun Twitter @hushbizle, menanggapi tagar Oposisi yang trending hingga tercatat 57.400 ciutan yang netizen sampaikan.
Lalu pemilik akun Twitter @JrSinaga3 menulis, “Kalau saya, lebih baik PDIP sbg oposisi disenayan nanti, alam demokrasi kita lebih sehat. Mereka pernah melakukannya 2004-2014. Gk seoerti skrg, semua parpol berlomba-lomba deket ke penguasa.”
@fajarH269732 menulis, “Bang, kursi PDI P di DPR tahun depan masih banyak, kalo PDI P milih oposisi masih well lah lawan koalisi besar, tapi kalo ikut gabung gak paham lagi si wkwk…”
@dhemit_is_back menulis, “Tidak Akan Mau Jadi Oposisi Banteng.. Karena Banyak Kasus Akan Dibantai.”
@pramudhitos menulis, “PDIP tetap menang tum, ini justru berat buat prabowo gibran kalo memang putusan KPU mengesahkan mereka. Penguasa legislatif PDIP. Tapi ini justru bagus sih. Ada tidaknya jokowi, pdip tetap pemenang legislatif.”
@JackjacKopite menulis, “So far di Bali 02 64%. Pertama kalinya calon banteng kalah di Bali.”
@yudhaprayogo_ menulis, “Sejujurnya saya tidak terlalu perduli 01 atau 02. Cuma mau lihat @PDI_Perjuangan kalah karena arogansinya.”
Hari ini terbukti bukan oposisi tapi Jokowilah yg bisa memberi pelajaran bagi PDIP yg arogan itu. Lihat saja perolehan suara di daerah yg katanya kandang banteng itu. pic.twitter.com/O2Bxy8yrWn
— #99 (@PartaiSocmed) February 14, 2024
@0mp0ps0m menulis, “Inilah mungkin yang jadi titik balik semua akrobat politik di pemilu ini.”
@longbean menulis, “Kadang saya punya pikiran, memang sengaja JKW all out sampe ngorbankan nama baik pribadi juga keluarga, buat kasih pelajaran balik yg mempermalukan dirinya sekaligus menggiring rakyat untuk memilih lesser evil … sekali dayung 2 pulau terlewati …”
@M4T4_ANG1N menulis, “Raden joko tanpa malu memihak ke kubu lain. Padahal dia dan keluarga dibesarkan PDI-P. Di munas bilang tegak lurus ke Partai dan bu mega, beberapa minggu berikut ingkar janji. Tunggu saja kalau prabowo gibran kalah. Masa pensiun hina.”
Pidio paling Legend 🥰 pic.twitter.com/uB2dfFWgrU
— dian anjani (@Dyananjani89) February 14, 2024
@14_perl menulis, “Jujur sedih saya melihat video ini lagi 😔
@Ariehndk menulis, “5 menit pidato 5 tahun nyesel”
@fachrialif69 menulis, “Alesan paling akurat kenapa orng ga milih 03”
@MiniOndeonde menulis, “Ini yg bikin GaMa keok..”
Megawati berharap Pemilu 2024 tidak terjadi kecurangan
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 tidak terjadi kecurangan.
“Tolong diingat, jadi saya sangat berharap bahwa pemilu pun yang sekarang ini tidak ada lagi kecurangan,” kata Megawati usai menyalurkan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 053, Jalan Kebagusan IV Dalam, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Oleh sebab itu, Megawati mengimbau masyarakat, termasuk wartawan, untuk mengawasi potensi terjadinya kecurangan selama Pemilu 2024.
“Siapa pun yang melakukan intimidasi, kecurangan, dan lain sebagainya harus dilaporkan karena itu adalah hak, hak daripada hukum di republik ini. Ingat, di konstitusi kita disebutkan setiap warga negara di mana pun mereka berada itu mempunyai hak yang sama di mata hukum,” ujarnya.
Megawati mengingatkan bahwa hak untuk memilih pada Pemilu 2024 merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dengan demikian, maka jangan takut, jangan juga ragu, milihlah dengan hati nurani karena pemilu ini sebenarnya hanya sarana sementara untuk mencari seorang pemimpin bagi negara kita,” tuturnya.
Walaupun demikian, Megawati mengaku mendapatkan banyak berita bahwa banyak pemilih yang seharusnya mampu untuk ikut mencoblos, tetapi tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
Pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024, Megawati menggunakan hak pilih bersama keluarga besar, yakni bersama anaknya, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo. Selain itu, tampak cucu Megawati, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari.
“Alhamdulillah pada hari ini saya bersama keluarga besar saya telah melaksanakan tugas yang memang sudah seharusnya dilakukan melalui konstitusi kita, yaitu pemilihan umum,” kata Megawati.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.
(Sumber: Antaranews.com)