Jadwal Babak Perempat Final Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia
Tim Piala Uber duluan ke babak empat besar dan akan menghadapi Tailand pada Jumat (3/5/2024) pukul 08.30 WIB.

Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak perempat final.
Tim Piala Uber duluan ke babak empat besar dan akan menghadapi Tailand pada Jumat (3/5/2024) pukul 08.30 WIB.
Selanjutnya Tim Piala Thomas akan menghadapi Korsel pada pukul 16.00 WIB.
Piala Thomas dan Uber adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu putra yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Awalnya kejuaraan ini diadakan setiap tiga tahun sekali.
Namun semenjak tahun 1982 hingga kini, kejuaraan beregu putra ini diadakan setiap dua tahun
sekali. Nama kejuaraan ini berasal dari nama Sir George Alan Thomas, mantan Presiden IBF dan pemain bulu tangkis dari Inggris yang menyumbangkan piala tersebut pada tahun 1939.
Tim Piala Thomas sudah 14 kali juara, peraih tropi terbanyak. Yakni tahun 1958, 1961[a], 1964, 1970, 1973[a], 1976, 1979[a], 1984, 1994[a], 1996, 1998, 2000, 2002, 2020)
Tahun lalu mencapai babak final kalah dari India.
Ada pun Piala Uber didomininasiChina dengan 15 kali juara, yakni 1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002*, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014, 2016*, 2020) 4 (1994, 1996, 2010, 2022)
Sedang Indonesia baruu tiga kali juuara, terakhir tahun 1996.
Terakhir Tim Piala ber mencapai final saat menjadi tuan ruumah tahun 2018, namun kalah dari China.
Tim Piala Uber mencapai perempat final setelah mengalahkan Uganga 5-0 Indonesia 5-0 Uganda
WS1: Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Husnia Kobugabe 21-5, 21-6
WS2: Komang Ayu Cahya Dewi vs Gladys Mbabazi 21-6, 21-13
WS3: Ruzana vs Tracy Naluwooza 21-10, 21-12
WD1: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Husnia Kobugabe/Gladys Mbabazi 21-9, 21-11
WD2: Lanny Tria Mayasari/Rachel Allessya Rose vs Fadilah Shamika Mohamed Rafi/Tracy Naluwooza 21-6, 21-8
Ester Nurumi Tri Wardoyo:
Dari dua pertandingan kemarin saya mencoba ngenakin lagi pola permainan, langkah dan gerakan-gerakan untuk mempersiapkan diri melawan Jepang.
Bila diturunkan, saya kemungkinan akan bertemu dengan Aya Ohori. Yang terpenting adalah mental dan keberanian agar permainan saya bisa keluar secara maksimal.
Komang Ayu Cahya Dewi:
Memang instruksi dari pelatih hari ini untuk lebih ngenakin permainan.
Jadi tadi saya menerapkan rally-rally saja tapi di akhir-akhir mungkin tempo saya terlalu pelan, lawan menjadi lebih cepat.
Dari situ saya mengubah dengan banyak menyerang, banyak smash.
Untuk levelnya, saya merasa kualitas dia cukup lumayan.
Bila dipercaya diturunkan melawan Jepang lusa, selain mental yang kuat, saya harus mempercepat gerakan kaki dan tidak boleh bermain ragu-ragu.
Ruzana:
Ini laga pertama saya di ajang beregu sebesar Piala Uber, saat masuk lapangan pastinya tegang.
Akibatnya secara permainan di awal-awal masih belum nyaman, tapi seiring berjalan semakin in mainnya.
Para senior yang lebih berpengalaman sangat mendukung, merangkul dan memberi wejangan kepada kami para junior untuk membuktikan diri.
Saya mendapat pelajaran dari melihat para pemain-pemain top latihan. Mereka saat berlatih fokusnya sama seperti di pertandingan, poin plus itu bisa saya tiru.
Apriyani Rahayu:
Saya cukup senang bisa balik ke lapangan lagi apalagi ini adalah Piala Uber. Sekiranya ini menjadi motivasi untuk kami ke depannya.
Tadi saya mencoba suasana lapangan lagi, hawa pertandingan lagi.
Sebagai kapten saya hanya mengingatkan teman-teman supaya main dengan tenang, main dengan nyaman, tidak perlu terlalu memikirkan skor tim. Yang terpenting adalah mereka fokus bertanding masing-masing.
Siti Fadia Silva Ramadhanti:
Kami sudah menyiapkan seperti biasa kami menjelang pertandingan dan kami mau mengapresiasi kepada tim Uganda. Mereka hanya berempat tapi semangatnya luar biasa, mau menunjukkan yang terbaik.
Selain itu, hari ini saya mau mengucapkan selamat ulang tahun untuk partner saya, kak Apri. Sekiranya bahagia selalu, diberikan rezeki yang lancar dan dimudahkan segala urusannya. Semoga ke depan kita berdua bisa menggapai mimpi bersama.
Lanny Tria Mayasari:
Secara membangun chemistry saya dengan Rachel tidak terlalu sulit karena kan kami sudah sering latihan bersama, di luar lapangan kami juga dekat.
Rachel Allessya Rose:
Koh Didi meminta kami untuk berpasangan dan kami harus siap. Kami juga tidak menanyakan alasannya, biarlah itu menjadi strategi pelatih.
Melawan Jepang, bila dipercaya lagi, saya dan kak Lanny mau tampil lepas saja karena kami tahu semua pasangan Jepang berpengalaman dan top peringkat dunia.