Ngeri Trending, Netizen Takjub Indonesia Dinobatkan sebagai Negara Terkorup di Asia Tenggara
"Artinya apa...?? Artinya rezim koplak gak mampu memimpin negri ini
Tagar Ngeri trending di media sosial X (Twitter) pada Kamis (9/5/2024), menyusul netizen merasa takjub atas prestasi Indonesia yang dinobatkan sebagai negara terkorup ke-5 di Asia Tenggara versi Transparency International.
NGERI – NGERI SEDAP GESSS‼️
INDONESIA DINOBATKAN SEBAGAI NEGARA TERKORUP DI ASIA TENGGARA.
JOZZZ 🤣🤣🤣 pic.twitter.com/5W0L2qme2b
— Santoso Wibisono❤️🇮🇩 (@S4N_W1B1) May 4, 2024
Netizen pun gaduh menanggapi tagar Ngeri yang trending hingga tercatat 6.762 ciutan yang disampaikan netizen.
Seperti pemilik akun Twitter @YoyokSan11 menulis, “Pak @jokowi @DPR_RI @KemenkeuRI @DitjenPajakRI @beacukaiRI dan tag massal buat semua jajaran BUMN, Kementrian, Dinas, Dirjen dll yg dibayar Oleh Pemerintah.. Malu Ga sih Indonesia menjadi Juara 1 sbg negara Terkorup di Asia? Sy sbg Rakyat sih malu nya sampe hati yg plng dalam.”
Lalu pemilik akun Twitter @mibnm99 menulis, “Nikmatin aja bang, sementara kok dunia mah… Sebagai rakyat jelata gue nangis liat kenyataan ini, tapi mo gimana lagi… Semuanya sudah di setting sedemikian rupa… Yang jelas apa yg lu tanam, pasti akan lu panen… Entah di dunia ini, ataupun kelak di akhirat..”
@GoendoengP menulis, “Predikat yang baik. Artinya banyak kasus Korupsi terungkap. Ayoo tingkatkan lagi. Bongkar semua, gak apa2 pertahankan ranking 1 nya.”
@MadeS16715665 menulis, “Kok baru heran,,udah sejak dulu bro,,,boro2 mau Brantas korupsi,,yg disuruh memberantas jg korupsi malah lbh hebat…”
@hertomi1639 menulis, “Karena tidak ada hukuman yg membuat koruptor takut….dan korupsi nya di lakukan secara berjamaah.HUKUM MATI KORUPTOR.”
@RicoAlreiga menulis, “Kpk nya udah ga independen nurut sama lurah, circle nya dia mana ada yg kena ott.”
@dullah0305 menulis, “Tujuan untuk melemahkan KaPeKa sudah tercapai, agar tikus² bangsat di negeri kanoha leluasa mencuri uang rakyat.”
@nothingisputra menulis, “Ya masyarakatnya kan emang gak pengen berubah. Pengennya dieksplot terus, milih orang yang kedepannya sama saja.”
@SusiloIndra3 menulis, “Artinya apa…?? Artinya rezim koplak gak mampu memimpin negri ini, herannya kalean masih sj percaya sm dia !!😩😖”
@ichan_norax menulis, “Prestasi Jokowi yg paling membanggakan.”
@RayanoRino menulis, “Saya yakin para pejabat bangga dengan prestasi ini…Selamat ya…😈😈”
Indonesia Bertahan Sebagai 5 Besar Negara Terkorup di ASEAN 2023
Indonesia masuk jajaran lima besar negara terkorup di kelompok ASEAN pada 2023. Ini terlihat dari laporan Transparency International (TI).
Laporan TI menyebut, skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tercatat sebesar 34 poin dari skala 0-100 poin pada 2023. Skor ini stagnan sejak 2022.
Adapun rata-rata skor IPK global 43 poin pada 2023. Ini berarti skor Indonesia lebih buruk dari standar global.
Di kelompok ASEAN, capaian buruk itu membuat Indonesia menjadi negara terkorup keempat. Posisi ini tak berbeda jauh dari 2022 dengan skor yang sama di peringkat lima.
Posisi Indonesia sama dengan Filipina yang sebelumnya menempati urutan keempat pada 2022 dengan skor 33 poin. Kini skor Filipina naik menjadi 34 poin pada 2023.
Urutan pertama ditempati Myanmar dengan skor IPK hanya 20 poin pada 2023. Nilai ini merosot dari 2022 yang sempat menorehkan 23 poin.
Kedua terkorup yakni Kamboja dengan nilai 22 poin. Capaian ini juga turun dari 2022 yang sebesar 24 poin.
Posisi ketiga atau di atas Indonesia adalah Laos dengan skor 28 poin. Laos menyusul kemunduran pemberantasan korupsi dari 2022 yang sempat menorehkan 31 poin.
Secara umum, tak ada perubahan berarti dari skor IPK di kawasan ASEAN 2023. Negara dengan IPK terbesar di Asia Tenggara tetap dipegang Singapura, sebesar 83 poin dan Malaysia 50 poin pada 2023.
Survei IPK melibatkan 180 negara. Skor 0 artinya banyak praktik korupsi di negara tersebut, sebaliknya skor 100 menandakan negara tersebut bersih dari korupsi.
Adapun rata-rata skor IPK global hanya 43 poin pada 2023. TI menyebut mayoritas negara tak mengalami perubahan signifikan selama sedekade terakhir.
TI juga menerangkan, lebih dari dua pertiga negara mendapatkan skor di bawah 50 poin. Ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki masalah korupsi yang serius.
Bahkan sebanyak 23 negara juga mengalami penurunan skor terendah pada tahun ini.
(Sumber: katadata.co.id)