Business is booming.

Hastag Pray For Sumbar Trending, Jumlah Korban Jiwa Bertambah

Selain itu, wilayah terdampak pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan.

Hashtag Pray For Sumbar atau #PrayForSumbar.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda provinsi itu pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Jumlah korban masih simpang siur, BNPB mencatat sebanyak 19 orang meninggal dunia.

Update BNPB pada Minggu (12/5/2024) malam menyebut bahwa jumlah korban jiwa terus bertambah.

BPBD Sumbar di Padang mengungkapkan 27 orang warga yang menjadi korban meninggal dunia itu sebanyak 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 orang merupakan warga Tanah Datar.

“Daerah asal korban jiwa ini baru data sementara karena sebagian masih belum teridentifikasi,” kata Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham mengutip Antara, Minggu (12/5).

Selain itu, wilayah terdampak pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan.

Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan

Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.

Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam hingga kini masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga sore ini sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah.

Sebanyak  25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga.

Sementara itu Pemprov Sumbar mencatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, 15 unit di antaranya rusak ringan (RR) dan 23 unit rumah mengalami rusak berat (RB). Sementara itu 72 hektare lahan terdampak.

Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat, BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut.

Bencana banjir bandang kembali melanda Sumatera Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam, sekitar pukul 22.30 WIB.

Berdasarakan laporan tertulis Kepala BPBD Sumbar Rudy Rinaldy, yang diterima Minggu (12/5/2024), dilaporkan banjir melanda Kelurahan Silaiang Bawah Kota Padang Panjang, dua Jorong di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, dan tiga kecamatan di Kabupaten Agam.
Korban jiwa tercatat sebanyak 8 orang meninggal di Kabupaten Tanah Datar, dan 9 orang dinyatakan hilang. Di Kabupaten Agam korban meninggal 11 orang, dan 60 orang mengungsi di Gedung sekolah. Sedangkan di Padang Panjang, tiga orang terseret banjir, satu orang selamat dan dua orang dinyatakan belum ditemukan.

Banjir juga mengakibatkan delapan jembatan di Kabupaten Tanah Datar putus dan mengakibatkan jalur transportasi di Tanah Datar serta jalur utama dari Padang – Bukittinggi putus total.

Rudy Rinaldy dalam laporannya menyebut bnnjir terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan pada hari Sabtu. Pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD dari ketiga daerah.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, pada Minggu pagi langsung meninjau beberapa lokasi terkena bencana banjir.

Diantaranya, Mahyeldi meninjau kondisi jalan nasional yang terputus akibat banjir pada Sabtu malam di Silaiang, Kabupaten Tanah Datar.

“Kita meninjau kondisi badan jalan yang habis digerus oleh air sungai yang meluap tadi malam,” katanya di Batusangkar, Minggu.

Mahyeldi menyebut kondisi jalan tersebut rusak parah.

Sekitar 200 meter badan jalan tergerus air sungai yang meluap dan tidak bisa lagi dilewati.

“Kita segera koordinasi dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat untuk mencarikan solusi karena jalan ini merupakan jalan negara,” katanya.

la menyebut solusi harus dicarikan secepatnya karena jalan tersebut merupakan jalan utama penghubung Padang- Pekanbaru via Padang Panjang.

Mahyeldi menyebut telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar untuk segera berkoordinasi dengan BPBD daerah yang dilanda bersama.

Sedangkan untuk jalur Padang – Bukittinggi, gubernur mengatakan telah menginstruksikan

BMCKTR untuk memperlanjar jalur, melalui Malalak.

“Untuk mengantisipasi ini yang pertama adalah kita memperlancar jalur. Saya sudah perintahkan BMCKTR agar berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk mengamankan jalur Malalak, termasuk juga jalur lewat Solok,”ungkap gubernur.

Tidak lupa, pada kesempatan yang sama, gubernur juga menyampaikan belasungkawa kepada warga masyarakat yang menjadi korban banjir

“Ini musibah. Kami atas nama Pemprov Sumbar Bersama bupati dan walikota mengucapkan belasungkawa dan turut berduka khususnya pada masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia. Innalillaahi Wainnailahi rojiun,”kata gubernur.

Kepada seluruh pihak yang terlibat,TNI, Polri dan khususnya jajaran OPD Pemprov Sumbar, gubernur juga menghimbau untuk saling bahu membahu memberikan bantuan dan menciptakan suasana kondusif membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Baca Juga:  Gempa Darat Magnitudo 6,4 di Sarmi Papua Sepi Komentar, Netizen Gak Terbayang Jika Terjadi di Jawa
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...