Gempa Beruntun Danau Toba, Begini Penjelasannya
Magnitudo gempa di Danau Toba hanya 3,9 namun gempa susulan terjadi beruntun hingga 30 kali dalam tujuh jam.
Gempa beruntun terjadi di Danau Toba pada Minggu (23/6/2024) dini hari.
Magnitudo gempa hanya 3,9 namun gempa susulan terjadi beruntun hingga 30 kali dalam tujuh jam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, bahwa gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut), merupakan jenis gempa darat.
“Gempa bumi bermagnitudo (M) berkekuatan 3, 8 dan disusul 3, 9 terjadi Minggu 23 Juni 2024 sekitar jam 24 00:03:18 WIB dengan pusat gempa berada di darat 6 km barat daya Samosir, Kedlmn:1 Km Dirasakan (MMI) III Samosir, ” tulis BMKG.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo berkekuatan 3, 7 juga mengguncang wilayah Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga, Minggu (23/6/2024) dini hari ini.
BMKG menyatakan bahwa gempa berlangsung pukul 00:03 WIB.
Akun @zakiberkata menulis bahwa jika kegempaan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan kemungkinan adl akibat aktifitas gempa Swarm.
Gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil, namun frekuensi kejadiannya sangat tinggi.
Gempa jenis ini berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.
Toba juga pernah mengalami serangkaian gempa beruntun pada 2021 silam yang saat itu diduga terkait dengan pergerakan fluida magma di bawah Danau Toba.
Tercatat gunung berapi di Danau Toba tersebar di beberapa lokasi dan masih berstatus aktif.
Salah satu gunung berapi terkenal di Danau Toba adalah Gunung Toba dimana gunung ini menjadi sejarah terbentuknya Danau Toba 75,000 tahun silam melalui meletusnya Gunung Toba tersebut.
Gunung Toba merupakan gunung berapi supervulkan purba yang meletus dan membentuk kaldera yang saat ini kita kenal dengan Danau Toba.
Gunung ini merupakan satu-satunya gunung supervulkan di Indoensia.
Danau Toba sendiri menjadi objek wisata terkenal di Indonesia dengan beragam eksotismenya.