Wartawan Senior Fikri Jufri Meninggal Dunia Usia 88 Tahun
Beliau dikenal sebagai wartawan andal dengan keahlian dalam teknik wawancara dan mendapatkan bahan eksklusif.

Wartawan senior dan salah satu pendiri Majalah Tempo, Fikri Jufri, meninggal dunia pada Kamis (6/3/2025) pukul 09.41 WIB, dalam usia 88 tahun.
Fikri Jufri lahir pada 25 Maret 1936, jadi, usianya saat meninggal adalah 88 tahun.
Jenazah beliau disemayamkan di kediamannya di Serenia Hills Cluster Signature Blok O 19, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Rencananya akan dimakamkan di TPU Karet Bivak setelah shalat Ashar.
Beliau dikenal sebagai wartawan andal dengan keahlian dalam teknik wawancara dan mendapatkan bahan eksklusif. Fikri juga menerbitkan buku biografinya yang berjudul “Saya Al Jufri bukan Al Capone” pada 25 pada perayaan ulang tahunnya yang ke-81.
Semasa hidupnya, Fikri Jufri berperan aktif dalam dunia jurnalistik Indonesia dan turut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada 1994.
Fikri Jufri, juga dikenal sebagai salah satu pendiri Majalah Berita Tempo dan pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di majalah tersebut.
Karier jurnalistik Fikri Jufri dimulai dari lapangan.
Pada awal kebangkitan Orde Baru, beliau aktif dalam gerakan membendung pengaruh kelompok komunis di Indonesia.
Sejak usia belasan tahun, Fikri sering diajak oleh ayahnya, seorang nasionalis, untuk mengikuti diskusi-diskusi politik, yang membentuk pandangannya terhadap dunia jurnalistik.
Fikri menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, di mana beliau mengagumi pemikiran-pemikiran Prof. Sumitro Djojohadikusumo.
Dalam menjalani profesinya, Fikri menempatkan jurnalisme sebagai tujuan utama, bukan sekadar batu loncatan ke profesi lain.
Pada tahun 1971, Fikri menikah dengan Anisa dan dikaruniai tiga anak. Di tengah kesibukannya sebagai wartawan, beliau selalu menyempatkan diri untuk berkumpul bersama keluarga setiap hari Minggu, kecuali jika ada tugas penting yang mendesak.
Pengabdiannya yang luar biasa di dunia jurnalistik diakui dengan berbagai penghargaan.
Pada tahun 2017, Fikri menerima Lifetime Achievement Award dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) bersama Mirta Kartohadiprodjo dan Sulastomo.
Kemudian, pada Hari Pers Nasional 2018, beliau menerima penghargaan bergengsi ‘Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Jurnalistik’ bersama Harjoko Trisnadi dan Bernard Soedarmara.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia jurnalistik Indonesia, namun warisan dan kontribusinya akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah pers nasional.