Business is booming.

RIP Pengacara Senior M Assegaf, Pernah Menjadi Penentang Lalu Pembela Soeharto

Selamat Jalan Pengacara Senior Mohammad Assegaf

Pengacara senior Mohammad Assegaf meninggal dunia pada Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 13,00 WIB.

Berdasarkan Informasi yang diterima Yusril Ihza Mahendra, sesama pengacara terkenal, Assegaf meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

“Sudah lama memang sakit. Dulu kan pernah stroke tapi juga sudah sembuh. Ya memang sudah tua juga kan. Penyakit tua mungkin,” kata Yusril saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Selasa (22/6/2021).

Saat ini, jenazah M Assegaf berada di rumah duka Jalan Kalibata Utara 2 Nomor 20, Pancoran, Jakarta Selatan. Yusril mengaku terakhir kali komunikasi dengan M Assegaf pada 6 Juni 2021.

Semasa berjaya, Assegaf dikenal sebagai pengacara berbagai lapisan.

Misalnya mantan Presiden Soeharto, Abu Bakar Baasyir, Susno Duadji, hingga eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Baca Juga:  Adnan Buyung Nasution, Sang Pejuang Hukum dan HAM

Mohammad Assegaf juga pernah membela seorang warga yang dituduh teroris pada tahun 2012 lalu.

Assegaf terkejut mendengar kabar NT, warga Kebon Kacang, Jakarta Pusat, yang ditangkap personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, dengan dugaan terorisme.

Assegaf memang pernah tinggal di Kebon Kacang.

Pada Senin 14 Februari 2011, Assegaf membela Abu Bakar Baasyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Assegaf menegaskan bahwa perkara Baasyir adalah rekayasa terkait dengan penangkapan-penangkapan sebelumnya.

M Assegaf pada tahun 2011 juga pernah membela Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus kuota daging sapi.

Assegaf menjelaskan bahwa kapasitas Luthfi Hasan sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu mendorong berdasarkan masukan dari masyarakat perihal daging.

Dalam kasus tersebut, KPK menduga ada aliran dana ke Luthfi sebesar Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama melalui orang dekatnya, Ahmad Fathanah yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Baca Juga:  KPK dari Masa ke Masa Selalu Memunculkan Kontroversi, Apa Saja?

Assegaf pernah bercerita bahwa dulu ketika menjadi mahasiswa dirinya sangat lantang menentang Soeharto dan aktif sebagai anggota LBH.

Namun selanjutnya ia menjadi pembeka Soeharto.

Sangat ironis ketika saat ia menjadi mahasiswa dia berada di barisan paling depan demo menentang Soeharto.

Begitu pula saat ia menjadi anggota LBH, ia sangat aktif menentang Soeharto.

Ketika dipanggil Soehato untuk menjadi pengacaranya, Assegaf berterus terang tentang latar belakangnya sebagai pencarara.

Tapi, kata Assgaf, Soeharto tak peduli.

Menurut Assegaf,tidak ada bedanya membela kasus korupsi atau lainnya.

“Semua sama, begitu diminta kalau mampu membayar akan ditangani, tapi ketika kita diminta untuk membela keadilan untuk keyakinan, tidak mampu akan kita beri, gratis.”

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...