Deddy Corbuzier Ternyata Nyaris Mau Mati Akibat Covid-19
Saya masuk ke dalam badai sitokin dengan keadaan paru paru rusak 60%
Sosok terkenal di dunia youtube, Deddy Corbuzier, secara mengejutkan membuat pengakuan bahwa dirinya hampir meninggal karena covid-19.
Sebelumnya ia sempat menghebohkan publik dengan pengumuman pamit dari sosial media termasuk podcast dan Whatsapp.
Lalu pada 10 Agustus melalui Instagramnya, Deddy tidak mengatakan alasan mengapa ia memilih untuk pamit.
“Mohon maaf karena saya memberi tahu keadaan sebenarnya pada masyarakat, intinya dua minggu saya break semuanya karena saya hrs konsentrasi pada kesehatan saya,” tulis Deddy Corbuzier melalui akun @mastercorbuzier, Minggu (22/8/2021).
Berikut Cuitan Netizen Tentang Deddy Corbuzier
@badfun31: Om Deddy Corbuzier, sy lebih percaya makanan yg berkadar gula tinggi sprti … lebih berbahaya ketimbang kadar nikotin yg ada di tembakau, om percaya gak ? Yntkts.
@SeptianNurfaja8: Lekas Sembuh Deddy Corbuzier
@handokotjung: Deddy Corbuzier yang badannya gede, olahraga tiap hari, vitaminan dosis tinggi aja masih bisa kena Covid sampe kritis. It’s a game of chances, tiati guys.
@lensa_banyumas: Ramalan Denny Darko soal Deddy Corbuzier Meleset, Deddy Ternyata Pamit Karena ini
@marbotmusholla: Deddy corbuzier dah percaya covid, tanda² covid dah mau kelar
@YusufRendii: “Ternyata, kesehatan sayalah yang membantu saya (bisa) sembuh” – Deddy Corbuzier
@nikmallnst: Saya nonton sampai habis di youtube nya master
@corbuzier ,sy sangat terharu dengan kebaikan yang di lakukan oleh dokter GunawanWajah sedikit senyum “Sehat2 selalu orang baik Dokter Gunawan & Master Deddy Corbuzier Wajah sedikit senyumTelapak tangan menyatu. Nonton di YT nya master Deddy Corbuzier, di menit2 akhir endingny MasyaAllah.
@Gladislagiwoy: Perang lawan covid selama 17 bln lebih, om Deddy Corbuzier terpapar covid-19 Wajah bingung. Jdi betapa ganas nya covid-19. Msh mau blng corona hnya konspirasi??
Pernyataan Lengkap Deddy Corbuzier
Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat,
Intinya dua minggu saya break semua nya karena saya Hrs konsentrasi pada kesehatan saya.
Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it’s covid.
Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari..
Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin tuk menstabilkan keadaan saya keluar dr masa kritis.
Yes it’s a life and death situation.
Hebat nya Oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini… hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yg parah.
Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen.. That’s and the doctor help.. Make me pass my critical time… Life and death.
But then.. Kisah saya berlanjut…
Dokter Gunawan yang merawat saya ternyata memiliki kisah luar biasa..
Yang saya dengar langsung dari pasien2 nya disana…
Dia mengeluarkan banyak uang pribadi untuk obat obat dan biaya lainnya untuk banyak pasien.. Krn dia tahu kalau tidak dibantu.. Mereka mati..
Maka sampai kendaraan pun ia relakan tuk membantu puluhan pasien nya…
Tanpa memikirkan keadaan ekonomi nya sendiri.
This is my story and his story…
And this is our appreciation from me and @indonesiapastibisaofficial to him for saving many lives.
Dan yang terakhir… Thank you @indonesiapastibisaofficial
Thank u for helping all people… Incl me. U ROCK
Apa Itu Badai Sitokin
Deddy mengatakan jika dirinya tidak menerapkan pola hidup sehat sedari lama, kemungkinan nyawanya tidak akan tertolong.
Setelah hiatus dari podcast dan sosial media selama dua pekan, Deddy Corbuzier mengumumkan terkena Covid-19 dan mengalami badai sitokin.
Deddy menyebut bahwa selama masa badai sitokin, paru-parunya rusak hingga 60 persen sehingga menyebabkan dirinya dalam kondisi kritis hingga hampir meninggal.
“Saya sakit, kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. yes it’s covid,” kata Deddy Corbuzier melalui unggahan Instagram, Minggu (22/8/2021).
Lalu apa itu badai sitokin yang disebut-sebut sebagai penyebab kematian banyak orang dimasa pandemi Covid-19?
Menurut penilitian dari Mukesh Kumar, seorang ahli virologi dan imunologi, Georgia University, badai sitokin dipicu oleh virus yang menggandakan diri dengan sangat cepat setelah menginfeksi sel.
Saat itu, tubuh langsung mengirimkan sinyal bahaya kepada sel. Sel yang merasakan bahaya langsung merespons dengan membunuh dirinya sendiri.
Menurut Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc., badai sitokin atau cytokine storm adalah reaksi berlebihan sel darah putih yang mempertahankan sistem kekebalan tubuh dari virus Covid-19.
Saat itu, sel darah putih akan menghasilkan sitokin, protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh.
Pada pasien Covid-19, sitokin lantas bergerak ke paru-paru untuk melindungi dari serangan SARS-CoV-2.
Pada normalnya, sitokin hanya berfungsi akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi, namun pada badai sitokin, sel terus mengirimkan sinyal sehingga bergerak di luar kendali.
Akibatnya, paru-paru mengalami peradangan yang hebat sehingga akan merusak fungsi paru-paru.
Hal itulah yang membuat pasien Covid-19 sulit untuk bernapas dan membutuhkan bantuan oksigen.
“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” kata Mahirsyah Wellyan.
Mahirsyah juga mengatakan badai sitokin masih bisa terjadi meskipun virus sudah mati di dalam tubuh.
Sebagai informasi, badai sitokin sebelumnya pernah menyebabkan Raditya Oloan meninggal dunia pada 6 Mei 2021 lalu.