Vaksin Astrazeneca Trending, Netizen Bagikan Pengalamannya
Dibikin Deman Semaleman sama Vaksin Astrazeneca Sampe Ngigau gak Jelas
Vaksin Astrazeneca trending, netizen berbagi pengalaman dampak akibat disuntik vaksin tersebut.
Pada saat bersamaan diberitakan bahwa Vaksin AstraZeneca sudah terdistribusi sebanyak 15.982.584 dosis.
Artinya akan semakin banyak warga kebagian Vaksin AstraZeneca selain Sinovac dan Ppifer.
Berikut cuitan netizen terkait Vaksin AstraZeneca
@feleefelee1: Tergantung kekebalan tubuh.. Gw pake Vaksin Astrazeneca pegel2 .. Sodara gw ngantuk ama lapar gk pegel sama sekali.. Temen gw pake sinovac pegel2 seminggu.. Pokoknya kebagian vaksin.. Dah seneng..
@pearlariannn: gue pas habis vaksin astrazeneca kemarin knp b aja ya? malah panik sndiri kenapa gaada efek kyk yg dibilang org-org, sampe sempet mikir gue disuntik air doang
@Olinnezz: Dibikin deman semaleman sama Vaksin Astrazeneca sampe ngigau ga jelas, bener-bener yah
@Aurora1485_: Vaksin Astrazeneca lg trending nih. Jadi inget hari Jum’at kemaren vaksin pake Astrazeneca siang , sekitar jm 10an malem bdan panas, ngilu dah gk karuan..Puncaknya hari sabtu dah mati rasa smua badan panasnya gila2an.. Smpe ngomong tiap kerasa sakit “gue kapok di vaksin
@megakasiaa: Sedikit cerita ttg Vaksin Astrazeneca. Gue sudah vaksin astrazeneca ampe dosis 2. Di keluarga gue yg vaksin astra, gue dan nyokap, yg lainnya dengan vaksin yg lain dikarenakan beberapa hal~
@gemaulani: Temen2ku yang vaksin AstraZeneca juga katanya gak ngalamin KIPI aneh2 karena sebelum vaksin istirahat cukup, sarapan, dulu, habis vaksin istirahat juga. Jadi, selama kamu enggak punya penyakit bawaan yang gak bisa divaksin, yuk kita vaksin dan #sudahvaksintetap3M
@yongnanagf: oalah ternyata gue kmaren2 dpet vaksin astrazeneca, sakit 2 hari skrg masi kerasa tp gpp aku kuat
@Donz_Taiga: Ingpo yang sudah di vaksin astrazeneca. Share pengalaman klean
Dari efek samping atau B aja setelah di vaksin, Aku Sinovac di gelombang pertama soale
@ruslay_: Kira kira bakal kebagian ga ni Vaksin Astrazeneca ke wilayah jonggol – cileungsi ?!!! @bogorkab
@kangutilbansos: Kenapa sih orang yg sudah di Vaksin Astrazeneca dll masih takut sama orang yg belum di Vaksin, harusnya kan kebalikanya
Tentang Vaksin Astrazaneca
Vaksin AstraZeneca menjadi salah satu jenis vaksin corona (COVID-19) yang banyak digunakan berbagai negara di seluruh dunia. Vaksin AstraZeneca dari negara mana saja?
Vaksin AstraZeneca dari negara mana? Vaksin ini diketahui berasal dari Inggris. Vaksin AstraZeneca diproduksi oleh Universitas Oxford.
Sebenarnya AstraZeneca sendiri merupakan perusahaan farmasi yang khusus memproduksi obat-obatan medis.
Perusahaan ini terkenal sebagai produsen obat kanker, salah satunya Tagrisso, untuk mengobati kanker paru-paru.
AstraZeneca memiliki kantor pusat di Cambridge, Inggris, dan pabriknya tersebar di berbagai wilayah di Eropa.
Setelah pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, AstraZeneca turut mengembangkan vaksin AstraZeneca dan menyiapkan vaksin COVID-19.
Selain Inggris AstraZeneca juga dibikin di Korsel, India, dan Thailand.
Keunggulan vaksin AstraZeneca antara lain, harga yang lebih murah dan vaksin dapat disimpan di suhu udara yang tidak terlalu dingin.
Keunggulan ini membuat negara-negara pemesan vaksin AstraZeneca tidak perlu menyiapkan alat pendingin canggih untuk menyimpan vaksin.
Menurut laporan Lancet, efikasi AstraZeneca mencapai 70 persen didasarkan atas analisis interim hasil uji klinis tahap tiga di dua negara, yakni Brasil dan Inggris.
Angka efikasi tersebut didapat dari penggabungan data kelompok orang yang divaksinasi dengan dosis tepat, dan dosis yang keliru.
Jika hanya menggunakan data kelompok dosis yang tepat, ditemukan efikasi sebesar 64%. Diketahui standar efikasi minimal vaksin COVID-19 adalah 50%.
Menjawab pertanyaan vaksin AstraZeneca dari mana, dilansir BBC, regulator Obat Inggris (MHRA) menyelidiki kasus pembekuan darah langka di Inggris pada orang yang baru saja menerima vaksin Oxford-AstraZeneca.
Ditemukan bahwa 79 orang–dua pertiga dari mereka perempuan–mengalami pembekuan darah setelah menerima dosis vaksin pertama. Sembilan belas dari mereka meninggal.
Per Maret 2021, lebih dari 20 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan di seluruh Inggris.
MHRA mengatakan sekitar empat dari sejuta orang bisa mengalami pembekuan darah.
Sementara itu, regulator obat-obatan Inggris itu mengatakan belum terbukti suntikan vaksin menyebabkan pembekuan.
“Manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risiko virus – rawat inap dan kematian – bagi sebagian besar orang,” kata Kepala MHRA, Dr June Raine.
Berbagai jenis vaksin Covid-19 telah didistribusikan ke Indonesia, beberapa di antaranya seperti Sinovac, Sinopharm, Moderna, dan AstraZeneca.
Masing-masing jenis vaksin ini memiliki sejumlah perbedaan, termasuk interval pemberian dosis pertama dan dosis kedua.
Untuk Sinovac, jarak penyuntikan dari dosis pertama dan kedua adalah 14-28 hari. Begitu pun untuk vaksin Moderna dan Pfizer, yang memiliki jarak pemberian berkisar 21-28 hari.
Namun, jarak yang cukup lama ada pada vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kurang lebih diperlukan waktu 4-12 minggu untuk penyuntikan dosis kedua setelah penyuntikan pertama. Mengapa demikian?
Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog, Dirga Sakti Rambe menjelaskan alasan vaksin AstraZeneca memiliki jarak atau interval yang cukup panjang antara dosis pertama dan kedua.
Menurutnya, jarak ini ditetapkan setelah dilakukan uji klinis berulang kali pada manusia.
“Jarak ini didapat dari penelitian, jadi saat uji klinis kita uji coba,” kata Dirga saat melakukan siaran live bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (25/8).
Saat uji klinis dilakukan, penyuntikan dosis kedua dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai dari siklus 14 hari, 21 hari, 28 hari hingga tiga bulan.
Hasilnya ditemukan bahwa antibodi terbaik yang terbentuk dari vaksin AstraZeneca didapat dari penyuntikan 12 minggu atau tiga bulan.
“Setelah 12 minggu atau tiga bulan itu antibodi sangat bagus. Makanya, inilah alasan mengapa AZ ini bisa sampai 12 minggu,” kata Dirga.
Dalam kesempatan yang sama, Dirga juga mengingakan agar masyarakat tak sembarangan mengonsumsi obat sebelum melakukan vaksinasi Covid-19.
Apa pun jenis vaksinnya tak dianjurkan mengonsumsi obat selain obat-obatan rutin sebelum vaksin.
“Kalau obat rutin, misal obat diabetes harus tetap diminum. Tapi kalau obat demam misal paracetamol jangan diminum sebelum vaksin,” katanya.