Business is booming.

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan

14,6 Persean Wilayah Zona Musim Mengawali Musim Hujan Lebih Cepat

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sesuai dengan prediksi sebelumnya pada Agustus, sebanyak 14,6% akan mengawali musim hujan maju pada September 2021.

BMKG juga mengingatkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.

“MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan pers sebagaimana dikutip Okezone.Com, Selasa (14/9/2021).

Selain itu, fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan Kelvin skala harian.

Sebaliknya, Fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

“Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,” ujar Guswanto.

Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga:  Jejak Karier AKBP Erwin Pratomo, Dicopot Sementara Demi Kasus Istrinya

Guswanto menjelaskan, saat ini suhu muka laut dan anomali suhu muka laut terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.

“Kondisi tersebut juga didukung masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan,” paparnya.

Sementara itu berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga 3 hari ke depan yakni tanggal 15 September 2021.

Provinsi dengan level siaga meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
BMKG juga mengingatkan potensi gelombang tinggi yang terjadi di perairan Indonesia.

Area perairan dengan gelombang tinggi (2.5-4 m) yakni di Perairan utara P.Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep.Nias, Perairan Kep.Natuna, Laut Natuna, Selat Bali – Lombok – Alas – Selat Sape bagian selatan.

Juga Selat Sumba bagian barat, Perairan P Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang – P Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, Perairan selatan Kep Tanimbar, Perairan selatan Kep.Kei – Aru, hingga Laut Arafuru.

Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4.0 – 6.0 m) yaitu di Perairan barat Mentawai, Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa hingga P Sumbawa, Samudra Hindia barat Mentawai hingga selatan NTB.

Berdasarkan kondisi tersebut diuraikan di atas, BMKG memperkirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13-20 September 2021 di sejumlah provinsi berikut ini :

1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kepulauan Riau
7. Jambi
8. Sumatera Selatan
9. Kepulauan Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DKI Jakarta
14. Jawa Tengah
15. Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Kalimantan Barat
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
21. Sulawesi Tengah
22. Sulawesi Barat
23. Sulawesi Utara
24. Maluku Utara
25. Maluku
26. Papua Barat
27. Papua

Baca Juga:  Hastag Terserah Polisi Trending, Terkait Babeh Aldo Tolak Vaksin Anak?
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...