Business is booming.

Ramai di Twitter, 3 Anak Sepakat Titipkan Ibunya di Panti Lansia

Liat surat pernyataan alamat di Magelang tp naruh Ibunya di Malang agak gimana ya.

Ramai jadi perbincangan di twitter tentang keputusan menitipkan orangtua ke Panti Lansia atau Panti Jompo.

Makin ramai ketika muncul opini bahwa menitipkan orangtua di panti bukan budaya Indonesia.

Opini tersebut dimunculkan akun @blogdokter yang memiliki 1,8 juta pengikut

“Di luar negeri, orang tua yang dirawat di panti lansia merupakan sesuatu yang lumrah, karena di sana, setelah anak anak mandiri maka mereka akan lepas dari orang tua, termasuk tinggal terpisah dengan orang tua. Di Indonesia? Ramai di media social:)”

Akun @blogdokter mengomentari berita dan gambar yang dari @doncorleone_78.

Yakni tentang tiga orang anak kandung yang sepakat menitipkan ibunya di sebuah panti lansia di Malang.

Akun tersebut membagikan dua foto tentang tanda tangan persetujuan 3 anak dan seorang ibu bernama Trimah sedang menyantap makanan di tempat tidur.

“Seorang ibu bisa dan mampu merawat tiga anak nya tapi tiga orang anak belum tentu mampu dan bisa merawat ibu nya,” tulis @doncorleone_78

Begini tanggapan Netizen atas Cuitan @doncorleone_78

@monsafin: Lihat yg begini jadi bersyukur masih bisa ngerawat sendiri ibu gw yg jauh lebih sepuh dr ibu Trimah.

@Whyla_W: Ini lebih baik gak sih daripada tinggal di rumah dan tidak ada yg ngurus? Jujur saja sedih melihatnya, stlh renta tak ada satupun anak yg mau merawatnya. Cuma kita gak tau fakta sebenarnya yg terjadi disana sehingga anak2 sepakat menitipkn ibu di tmpt lain.

@Shintacessa: Betul. Aku dulu suka baksos ke panti jompo, dan kurasa program harian di panti jompo lebih menyehatkan daripada terisolasi sendirian dirumah, meski dgn fasilitas melimpah. Disana ada olahraga bersama sesuai usia, kawan ngobrol seumuran, pemeriksaan kesehatan bersama, dll.

@PhutuneW: Apapun alasanya ketiga anak itu,,saia anggep pekok mereka titik..nyesel nanti semur hidup…ingettt kelak kalian juga bakal ngrasain tua…tolong sampein ke 3 orang itu bang…mumpung pekoknya belum terlanjur parah.

Baca Juga:  Liga 1 Pekan Ketiga, Bali United Memburu Poin Lawan Madura United

@nikensusanti: Jangan salah lho, mana lebih baik, dirumah sendiri ditinggal ama pembantu, dibandingkan di panti, banyak teman, ada program, pasti lebih happy, jangan menghakimi …. Jangan egois, pikirkan ybs…. Banyak yg lebih cepat meninggal krn kesepian dirumah

Tanggapan Netizen atas Cuitan @blogdokter

@barkahwibowo membalas @blogdokter kenapa “Ramai di media sosial”? yayasan griya lansia husnul khatimah kegiatannya merawat lansia2 terlantar bahkan terbuang sampai meninggal.. operasional mengandalkan sumbangan donatur tidak tetap..bukan iuran keluarga yg nitip
kalo dirawatnya di d’khayangan,gak bakal rame lah..

@cilviaapril:benar, ini tempat lansia terlantar. liat surat pernyataan alamat di Magelang tp naruh Ibunya di Malang agak gimana ya.. 1. apa di Magelang ngak ada tempat lansia? 2. jarak cukup jauh, kemungkinan jenguk pasti jarang sekali.

@kiko_smit: Klw diluar negeri sih umur 17 udah keluar rumah, di Indonesia umur 40tahun masih tinggal drmh ibu, mau beli mobil aja jual sawah ibu,blm lagi punya anak, pas kerja dititip ke ibu, sampe cucu gede, pas ibu udah g kuat lg,dititip panti jompo? Kyk g bs dsamain sama negara org deh.

@jengjet123: Dulu marah sama bibi2 karena ogah2an urus nenek, akhirnya coba urus di rumah, betul memang pahala nya besar krn pengorbanan kita jg besar. Tiap malam selalu bangun sekian jam sekali minta temenin pipis atau bab atau manggil aja sampai semua anggota keluarga gangguan tidur semua.

@noez_wahyudi: Masalahnya dok, itu orangnya magelang tp naruhnya di malang. Tp ga tau juga sih, mungkin memang aslinya orang malang tp pada kerja di magelang. Jd banyak spekulasi dan kontriversi, pasti rame

@daeng_bendo: Waktu kesibukanmu tdk lama dngn waktu org tuamu. Itulah prinsipQ,yg rela berhenti krj dari Gaji 12-17jt demi IbuQ,krj serabutan asal ada waktu buat mereka. Ada saudari,tp mereka sdh bersuami. Laki2 lebih berhak. I love IbuQ

Positif dan Negatif Titipkan Ortu di Panti Jompo

Baca Juga:  Profil Phil Foden, Dua Kali Pemain Terbaik dalam Sepekan

Ini tulisan tentang Positif dan Negatif menitipkan orangtua yang sudah lansia ke Panti Jompo seperti dilansir lifepal.co.id.

Merawat orangtua yang sudah jompo menjadi tradisi kebanyakan negara timur. Seperti di Cina, juga Indonesia.

Di Cina terutama, banyak didapati orang jompo yang didorong dengan kursi roda di taman-taman. Mereka dirawat oleh keluarga layaknya bayi. Pos pengeluaran rela ditambah demi memastikan perawatan mereka.

Adapun di Indonesia, memang tradisi menitipkan orangtua di panti jompo gak begitu kental.

Bahkan ada saja yang nyinyir bila sebuah keluarga membawa orangtuanya ke panti jompo.

Padahal menitipkan orangtua yang sudah pensiun di panti jompo itu ada positif dan negatifnya. Gak melulu soal negatif ya. Lagian, kalau banyak negatifnya, gak mungkin pemerintah memberi izin operasional panti wreda ini.

Berikut ini dijelaskan positif dan negatifnya menitipkan orangtua di panti jompo:

Positif

1. Ada yang merawat

Salah satu alasan menitipkan orangtua di panti jompo adalah gak ada waktu untuk merawatnya. Saat orangtua dirawat di panti jompo, kelangsungan hidup mereka justru lebih terjamin. menitipkan orangtua di panti jompo

Di panti jompo, jangan khawatir masalah perawatan. Perawatanya banyak (usia lanjut/micmrc)
Daripada di rumah mereka lebih sering terabaikan, mending dibawa ke panti wreda. Di sana, ada petugas yang memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.

2. Ada teman

Kakek-nenek juga butuh sosialisasi. Di panti jompo, banyak teman sebaya yang bisa diajak ngobrol.

Kalau di rumah, mungkin teman mereka hanya televisi atau radio. Pasti bosen dong. Sosialisasi bisa membuat orang lebih bahagia lho.

3. Ada aktivitas atau kegiatan

Selain bersosialisasi, para orangtua bisa beraktivitas secara rutin di sini. Salah satunya adalah olahraga.

Baca Juga:  Manchester United Kalahkan Burnley 3-1 dan Geser Spurs di Klasemen

Para kakek dan nenek pun bisa terhindari dari kebosanan. Plus bisa lebih sehat karena dapat berolahraga secara rutin.

4. Fasilitas lebih lengkap untuk kebutuhannya

Panti jompo juga memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para opa dan oma. Di antaranya pengobatan.

Ketika di rumah tanpa perawatan intensif, mereka berisiko tak mendapat pengobatan yang diperlukan.

Lain halnya dengan di panti jompo, yang punya catatan khusus tentang penghuninya dan apa saja yang dibutuhkan sehari-hari.

Negatif

1. Gak bisa ketemu tiap hari

Menitipkan mereka ke panti wreda berarti kita gak bisa menjumpai mereka tiap hari. Kunjungan hanya bisa dilakukan sesuai dengan jadwal, biasanya weekend.

Jadi, gak bisa sering-sering memantau langsung mereka. Meski begitu, kita bisa meminta laporan dari petugas panti jompo yang memberi perawatan.

2. Gak dikelilingi keluarga

Meski dikelilingi teman sebaya, para kakek dan nenek gak bisa menjumpai anak-cucu tiap hari. Keluarga jadi lebih jauh.

Itulah kenapa jadwal kunjungan mesti dimanfaatkan betul. Jangan sampai melewatkan waktu bertemu yang terbatas itu.

3. Ada biaya yang dikeluarkan

Panti jompo gratis ada, tapi sangat terbatas. Itu pun hanya untuk warga miskin, yang betul-betul berhak. menitipkan orangtua di panti jompo

Artinya, kita mesti menyiapkan biaya untuk menitipkan orangtua di panti jompo. Jangan sampai di tengah jalan orangtua dipulangkan karena kurang biaya.

Komentar
Loading...