Rekonstruksi 3 Oknum TNI AD Kasus Tabrakan di Nagreg Digelar Terbuka
Pengaamat Hukum Asep Iriawan Puji Keterbukaan Pangila TNI dan KSAD
Kasus tabrak lari melibatkan 3 Anggota TNI AD dengan korban dua sejoli Handi Saputra dan Salsibila terus bergulir.
Terbaru adalah rekonstruksi kasus tabrak lari di lokas kejadian atau TKP.
Rekonstruksi dilakukan terbuka dan disaksikan warga setempat.
Beberapa diantaranya warga yang juga melihat saat kejadian tabrakan berlangsung.
Dari rekonstruksi terlihat bagaimana peran tiga anggota TNI AD berinisial Kolonel P, Kopda DA dan Koptu AS.
Usai terjadi kecelakaan, ketiganya membawa keduanya ke dalam mobil.
Kepada warga sekitar kala itu mereka menyatakan akan membawa korban ke rumah sakit.
Ternyata dibuang ke Sungai Serayu yang lebar dan dalam di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kala itu ketiga oknum TNI AD mungkin mengira keduanya akan tenggelam dan hilang ditelan arus sungai dan waktu.
Namun alam berkata lain, kedua jenazah terbawa ke pinggir sungai dan ditemukan warga.
Dalam penyelidikan polisi semuanya terungkap, bahwa jenazah tersebut adalah Handi Saputra dan Salsibila.
Keduanya korban tabrak maut yang dilakukan 3 oknum TNI yang malah membuangnya bukan mempertanggung jawabkannya.
Dalam wawancara saat breaking news Kompas TV, pengamat hukum Asep Iriawan mengajak masyarakat untuk mengawal kasus tersebut hingga pengadilan.
Kasus tersebut kasus yang bisa disaksikan masyarakat meski disidang di pengadilan militer.
Ia memuji sikap Panglima TNI Jendral Andika Perkasa dan KSAD Jendral Dudung Abdurachman yang mendorong kasus tersebut agar dilakukan secara cepat dan transparan.
Seperti diketahui, Polisi Militer Angkatan Darat atau POM AD bersama POM TNI menggelar rekonstruksi kasus tabrak lari yang menewaskan dua sejoli bernama Handi Saputra dan Salsabila di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (3/1/2021).
Sebelum rekonstruksi dimulai, sejak pagi sejumlah warga setempat sudah berkerumun hendak menyaksikan reka adegan kasus tabrak lari yang menewaskan Handi dan Salsabila itu.
Ketika Polisi Militer menggiring ketiga anggota TNI AD penabrak Handi dan Salsabila untuk melakukan rekonstruksi, warga beramai-ramai menyoraki ketiga tersangka.
Sejumlah anggota POM AD dan pihak kepolisian tampak menenangkan warga yang berkerumun menyaksikan reka adegan tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, ketiga tersangka yang sudah berkepala plontos tampak memakai baju tahanan berwarna kuning dengan kedua tangannya di borgol.
Selain itu, tampak mobil berawarna hitam yang ditumpangi ketiga anggota TNI tersebut saat menabrak Handi dan Salsabila juga dihadirkan di lokasi kejadian. Selanjutnya, rekonstruksi dimulai.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan rekonstruksi yang digelar hari ini akan dipimpin oleh penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.
Sebelumnya, Jenderal Andika juga mengungkapkan bahwa Kolonel P merupakan dalang utama di balik pembunuhan Handi dan Salsabila dalam kasus tabrak lari ini.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Pomdam Jaya dengan mengkonfrontir ketiganya, bahkan dalam satu pemeriksaan.
Sementara hal serupa disampaikan Jendral Dudung Abdurachman.
Bahkan ia datang ke lokasi korban untuk menyampaikan bela sungkawa.
Dalam rekostruksi tambak, saat tabrakan, Handi Saputra dan Salsibila tergeletak di sekitar mobil pelaku.
Mereka lalu meminggirkan tubuh para korban, Handi Saputra dulu, lalu Salsabila yang posisi tubunya berada dalam mobil.
Setelah beberapa saat kemudian, keduanya dimasukkan ke dalam mobil.
Tubuh Salsabila di tengah, sedang Handi Saputra dibelakang mobil.