Profil Marsekal Madya Diyah Yudanardi, AAU 1988, Kurikulum Baru Sesko TNI dapat Pujian
Alumni AAL 1988, Pernah Menjabat Dankodiklatau Tahun 2019
Ini adalah profil Dansesko TNI Marsekal Madya Diyah Yudanardi.
Ia baru saja memperoleh pujian dari Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.
Pujian dilontarkan karena alumni AAL 1988 tersebut dianggap telah membuat perubahan pada kurikulum pendidikan reguler (dikreg) perwira pada 2022.
Menurut Andika, kurikulum baru yang dibuat oleh Sesko TNI lebih efektif dan efisien dalam memberi pembekalan kepada para perwira siswa.
“Bagus Mas Yuda jadi ini memberikan gairah hidup dan gairah kerja buat para perwira. Sudah, saya setuju tinggal sekarang dibuat formalitasnya,” kata Andika ke Dansesko TNI saat rapat di Jakarta sebagaimana disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (3/3/2022).
Marsekal Madya TNI Diyah Yudanardi memperoleh promosi menjadi Dansesko TNI semasa Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Rabu (28/4/2021).
Kala itu ia menggantikan Marsdya TNI Dedy Permadi yang menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun).
Sebelumnya Marsda TNI Dyah Yudanardi adalah Aspers Panglima TNI.
Dalam rapat dengan Panglima TNI, pejabat teras Mabes TNI, serta para petinggi Sesko TNI, Marsdya Diyah Yudanardi memaparkan rencana Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-49 Tahun Anggaran 2022.
“Dikreg 2022 direncanakan dilaksanakan dua gelombang, kemudian alokasi 150 pasis (perwira siswa) per gelombang sehingga total 300 (siswa). Lama pendidikan 5 bulan, (terdiri atas) 1 bulan out (di luar) campus (ruang kelas), dan 4 bulan in (di dalam) campus,” terang Dansesko TNI, seperti dilansir Antara.
Pendidikan reguler perwira merupakan kegiatan rutin yang ditujukan kepada para perwira menengah setingkat Letnan Kolonel (Letkol) dan Kolonel.
Tidak semua perwira berpangkat Letkol dan Kolonel dapat mengikuti Dikreg, karena ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi, di antaranya masa dinas (MDP) minimal 20 tahun, usia maksimal 44 tahun untuk letkol dan 49 tahun untuk kolonel, serta telah lulus Sesko Angkatan minimal 3 tahun.
Ketentuan lain, peserta Dikreg adalah mereka yang lolos seleksi tingkat angkatan, dan mereka yang telah mengikuti Kursus Operasi Gabungan (Susopsgab) TNI atau Penataran Operasi Gabungan (Taropsgab) TNI lebih diutamakan.
Tidak hanya itu, para calon siswa Dikreg juga harus lulus serangkaian tes di Mabes TNI, yaitu tes akademik, Bahasa Inggris ALCPT, psikotes, kesehatan, kesegaran jasmani, dan keterampilan teknologi informasi komputer.
Marsekal Madya TNI Diyah Yudanardi, S.E, M.Si ( Han) lahir 13 Desember 1964 (57).
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 26 April 2021 menjabat sebagai Komandan Sesko TNI.
Ia Diterima sebagai Calon Prajurit Taruna dan dilantik oleh Presiden RI sebagai Letnan Dua tahun 1988.
Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekbang dan diwisuda (Wing Day) sebagai Penerbang pada tahun 1989.
Seskoau pada tahun 2003. lulus Sekolah Instruktur Penerbang tahun 1996. AIR WAR COURSE (AWC) / Sesko TNI Pakistan pada tahun 2010. NIDS Jepang (Lemhannas) Tahun 2015.
Pendidikan Militer
AAU (1988)
Sekbang (1989)
SIP (1996)
Sekkau
Seskoau (2003)
Air War Course (AWC/Seskogab Pakistan) (2010)
NIDS (NIDS/Lemhannas Jepang) (2015)[3]
Riwayat Jabatan
Direktur Pengkajian Air Power Seskoau
Komandan Lanud Jayapura (2012—2013)
Aspers Kas Koopsau II (2013)
Pamen Sopsau
Kadisminpersau (2015—2017)
Waaspers Kasau (2017—2019)
Dankodiklatau (2019)
Aspers Panglima TNI (2019—2021)
Dansesko TNI (2021—Sekarang)