Business is booming.

Nyerah Pada Mafia Minyak Goreng, Mundur atau Pecat Mendag Muhammad Lutfi

Negara kok kalah oleh Mafia Minyak Goreng. Kalau anda jadi Pak Jokowii apa yang akan dilakukan?

Dua kata dengan narasi mirip yakni pecat dan mundur trending.

Kata-kata tersebut langsung mengarah pada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Dalam rapat di Komisi VI DPR Kamis (17/3) ia mengakui adanya mafia minyak goreng.

Dengan keterbatasan wewenang, Lutfi minta maaf tak bisa mengendalikan minyak goreng selama ini.

Pemerintah Indonesia kini memutuskan mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke harga pasar, yang berarti tidak ada lagi minyak goreng kemasan berharga murah.

Minyak goreng murah sebelumnya dilakukan demi mengatasi kelangkaan, suatu kebijakan yang dinilai tepat.

Tapi pemerintah diminta tetap harus melakukan pengawasan agar tidak terjadi lagi kelangkaan.

Sebelum kebijakan terbaru itu, kelangkaan minyak goreng masih terjadi di banyak tempat sehingga banyak warga harus antre.

Selanjutnya pemerintah mengeluarkan beberapa aturan untuk menstabilkan harga dan pasokan sejak Januari lalu.

Nyatanya minyak goreng langka masih terus terjadi hingga keluar pengakuan ada mafia minyak goreng.

Berikut cuitan sejumlah netizen tentang trending pecat dan mundur

@bangsaSeterah: Mundur aja pak. Nggak usah nunggu di pecat

@na_dirs: Negara kok kalah oleh Mafia Minyak Goreng. Kalau anda jadi Pak Jokowi, apa yang kira-kira akan anda lakukan gaes?

@K0MENTAT0R: Jika Seorang mentri saja ngomong tidak bisa berbuat apa2 untuk melawan mafia minyak goreng, Lalu bagaimana nasib rakyat?  Negara wajib melindungi rakyatnya Jika takut, mundur saja! Harusnya pak  @jokowi. Pecat mentri model gini, tanggumg jawab utama ada di tangan anda pak

Baca Juga:  Maia, Inul, Hingga Syahrini Hobi Naik Jet Pribadi

@Tonwart2: Menterinya saya pecat, ko sekelas menteri harus minta arahan terus, knapa gak di beantas aja tuh mafia minyak gorengnya?

@RudyWasono: Pecat mendag krn sdh berani terus terang!

Seperti diberitakan sejumlah media, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bicara adanya aksi para spekulan dandi balik langkanyadi pasaran.

Ini disampaikan Lutfi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (17/3).

Menurut Lutfi, secara teori pasokan minyak goreng semestinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan dijalankannya kebijakan DMO dan DPO, Kemendag berhasil mengumpulkan sebanyak 720.612 ton.

Sebanyak 551.069 ton atau setara 570 juta liter, kata Lutfi, telah didistribusikan dalam kurun waktu kurang lebih sebulan terakhir. Sayangnya, fakta di lapangan berkata lain.

Lutfi sendiri mengaku dari aksi blusukannya, kerap mendapati pasar dan supermarket tak memiliki minyak goreng. Ia kemudian menyebut adanya indikasi pelaku mafia yang bermain di balik raibnya stok.

Lutfi sudah mencabut aturan yang mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Namun kebijakan itu dilihat sebagai bukti bahwa pemerintah sudah kalah dengan pengusaha.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade, dalam rapat bersama Lutfi di Gedung DPR, Kamis (17/3/2022).

“Saya melihat dengan adanya Permendag Nomer 11 tahun 2022 yang Bapak umumkan beberapa hari lalu, saya berpendapat pemerintah kalah dengan pengusaha. Terus terang saya kecewa sekali dengan pemerintah,” kata Andre.

Andre mengingatkan harusnya pemerintah berpihak ke rakyat dan mendengarkan kemauan rakyat. Yaitu minyak goreng dengan harga murah dan pasokan terjamin.

Tapi yang terjadi sebaliknya, pemerintah malah mengikuti kemauan pengusaha.

“Itu yang harus dilakukan pemerintah. Kita sudah enam bulan membahas persoalan ini, akhirnya ujung-ujungnya kita kalah sama maunya pengusaha, bukan sama maunya rakyat. Faktanya pemerintah kalah sama pengusaha,” tegas Andre seperti dilansir Kompas TV

Baca Juga:  Profil Susan Wojcicki, CEO YouTube yang Mundur dari Jabatan Setelah 9 Tahun

Dalam aturan lama soal HET, disebutkan harga minyak goreng curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.

Setelah aturan dicabut, HET minyak goreng curah jadi Rp14.000 per liter (disubsidi pemerintah) dan harga kemasan premium diserahkan kepada mekanisme pasar.

Menurut Andre, pemerintah tidak tegas kepada pengusaha. Padahal sudah jelas banyak bukti penimbunan yang dicek langsung oleh para menteri.

Contohnya kasus di Sumatera Utara pada periode 14 Februari hingga 16 Maret 2022 misalnya, pasokan minyak goreng mencapai 60 juta liter. Tapi setelah dicek Mendag Lutfi, minyak goreng tidak ada di pasar dan juga ritel modern.

“Seharusnya pemerintah bisa lebih tegas kepada pengusaha kelapa sawit. Dengan Permendag Nomor 6 Tahun 2022 pemerintah tinggal memerintahkan produsen CPO untuk melakukan DMO dan DPO ke perusahaan minyak goreng,” ujar Andre.

“Kalau CPO-nya tidak jalan, pemerintah harus berani cabut HGU perusahaan kelapa sawit itu. Perusahaan minyak goreng juga bisa dicabut izinnya kalau tidak memproduksi minyak goreng yang sesuai kebutuhan rakyat,” lanjutnya.

Sebelumnya dalam rapat yang sama, Mendag Lutfi mengakui terjadi kelangkaan minyak goreng di tiga kota terbesar di Indonesia. Yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan selama periode 14-16 Februari 2022, Kota Medan di Sumatera Utara mendapat pasokan minyak goreng sebanyak 25 juta liter.

Namun saat dicek ke pasaran, stoknya tidak ada.

“Rakyat Medan ada 2,5 juta orang. Jadi satu orang ada mendapatkan 10 liter. Saya pergi ke kota Medan ke pasar, supermarket tidak ada minyak goreng,” tutur Lutfi.

Hal serupa juga terjadi di Jakarta dan Surabaya. Bahkan di Jawa Timur selain Surabaya, juga terjadi kelangkaan.

Baca Juga:  Jakarta Trending, Netizen Kini Soroti PSI dan PDIP Mingkem saat Banjir

“Jadi ada tiga daerah yang mirip seperti ini satu Surabaya, Jawa Timur, yang distribusinya 91 juta liter, di Jakarta totalnya 85 juta liter dengan 11 juta rakyat dan Sumatera Utara yang mestinya melimpah,” ujar Lutfi.

“Deduksi kami adalah ada orang-orang mendapat mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Dan tiga kota ini dominasi, satu industri ada di sana, kedua ada pelabuhan,” tambahnya.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...