Usai Diperiksa Polisi Kasus Konten Pornografi, Marshel Widianto Malah Full Senyum, Kok Bisa?
Marshel keren nih, kena masalah tapi banyak yang ndukung bukan ngehujat
Komedian berinisial M alias Marshel Widianto akhirnya diperiksa polisi terkait konten pornografi.
Marshel mengaku telah membeli konten pornografi dari kreator konten Dean OnlyFans.
Nah motivasi membeli semata untuk membantu Dea yang sedang terbelit masalah ekonomi.
Pernyataan Marshel itu selanjutnya membuat namanya kembali trending.
Komedian berusia 26 tahun itu memperoleh banyak dukungan dari netizen.
Ia pun membagikan foto banyaknya dukungan di Polda Matro Jaya dengan caption Full Senyum.
Lalu dua jam setelah membagikan foto, Marshel melalui akun @m_marshel menyampaikan ucapan terimakasih.
Terima kasih semuanyaa, kamu baik deh sama aku. Meskipun kenakalan ini tidak bisa di benarkan, maaf yaaa
Berikut Cuitan sejumlah netizen terkait Marshel.
@Ayu_Rusdiana83: Marshel keren nih, kena masalah tapi banyak yang ndukung bukan ngehujat
@avivovivo: abis nobar bareng polisi ya?
@jugerr93: Padahal disini gaada yg dirugikan, dia beli konten dan buat pribadi ga jerumusin orang
@MohFadhil25: Si M yg kena malah marshel, bukan Masiku ya, wkwk
@s3ngkoen1: Akhir nya berlaku juga pepatah lama”pengalaman adalah guru terbaik”…
@Mhamad_Iqbal: Gue akuin. Lu keren bang
@DzakwanFirst: Buset. Cuma Marshel? Atau ini cuma pengalihan isu kelangkaan pertalite dan minyak goreng?
@totallyfuzz: Ini tu marshel doang yang diperiksa apa semua yang beli konten dea ini dipreriksa sih?
Membantu Dea
Seperti dikehui, komedian Marshel Widianto mengaku membeli konten bermuatan pornografi dari kreator konten Dea OnlyFans hanya untuk membantu Dea yang sedang terbelit masalah ekonomi.
“Karena sejujurnya gue berasal dari orang yang susah, gue tahu banget ketika ada wanita yang menjalankan hal seperti itu otomatis masalahnya pasti ekonomi. Ya sudah gue bantu dari ekonomi,” ujar Marshel usai diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus(Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kamis.
Marshel mengetahui soal Dea lewat salah satu podcast di YouTube dan kemudian mencari kontak Dea, mulai berkomunikasi dan akhirnya mengetahui permasalahan yang dihadapi Dea.
“Gue cari nomor teleponnya, setelah dapat baru gue WhatsApp dia, gue WhatsApp sampai akhirnya kita cerita-cerita sebagai teman, baru gue memberikan waktu untuk mendengarkan,” katanya.
“Memang sejujurnya waktu itu dia lagi lemah banget, cuma ingin nyemangatin saja, sampai ada momen dia pengen bunuh diri,” ujarnya seperti dikutip Antara.
Marshel juga mengungkapkan awalnya tidak ada niat untuk membeli konten yang membuat Dea akhirnya menjadi perbincangan di media sosial.
Meski demikian, Marshel kemudian mengirimkan uang sebesar Rp1,4 juta dan mendapatkan akses ke akun Google Drive Dea yang berisi 76 video porno dan sejumlah foto tanpa busana.
“Kalau, misalnya, lu tanya kenapa lu beli? Ya karena memang gue penasaran juga, kalau gue ngasih uang doang, dia takutnya tersinggung akhirnya tuker konten, dia kasih gue konten, gue kasih dia uang,” katanya.
Marshel mengatakan tidak menggunakan situs OnlyFans untuk menyalurkan bantuannya kepada Dea karena ingin menghindari potongan dari pengelola situs tersebut.
Marshel mengakui bahwa tindakannya membeli konten bermuatan pornografi tersebut tidak bisa dibenarkan. Marshel meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang ditimbulkannya.
“Saya minta maaf dulu atas kegaduhan ini, teman-teman saya juga kaget sebenarnya. Karena ini perbuatan yang tidak bisa dibilang benar juga, gue juga ngakuin salah,” ujarnya.
Marshel juga memastikan konten tersebut hanya untuk konsumsi pribadi dan tidak disebarluaskan.
Marshel Widianto memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait dugaan pembelian konten bermuatan pornografi dari kreator konten Dea OnlyFans.
Pemanggilan Marshel berawal saat Dea mengakui bahwa salah satu pembeli kontennya adalah komedian Marshel Widianto. Yang bersangkutan pun dipanggil sebagai saksi terkait kasus pornografi tersebut.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap Dea di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (24/3) malam dan menetapkan Dea sebagai tersangka pada Sabtu (26/5).
Dia ditetapkan sebagai tersangka dengan persangkaan telah mendistribusikan dan atau membuat dapat diaksesnya dokumen elektronik yang memiliki muatan melanggar kesusilaan atau pornografi.
Meski demikian, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tidak melakukan penahanan terhadap Dea dan hanya dikenakan wajib lapor.
Penyidik tidak menahan Dea dengan pertimbangan ada permohonan dan jaminan dari pihak keluarga serta status Dea sebagai seorang mahasiswi.
Pada kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan, salah satu keterangan yang digali penyidik dalam pemeriksaan terhadap Marshel adalah alasan pembelian konten bermuatan pornografi tersebut.
“Apakah itu untuk dia pribadi atau apakah dia menyebarkan lagi memperjualbelikan lagi? Termasuk apa sih motivasi dia beli itu,” ujarnya.