Business is booming.

Pertamina Rugi Harga BBM Subsidi Dinaikkan, Petronas Untung Dua Kali

Tidak bisa dibandingkan misalnya antara Pertamina dengan Petronas, beda. Karena, Petronas memproduksi

Saat isu kenaikan harga BBM dan Pertamina merugi jadi berita panas di Indonesia, Malaysia justru memberitakan sebaliknya tentang BBM.

Tak ada kenaikan harga BBM di sana, laba bersih perusahaan minyak Malaysia, Petroliam Nasional Bhd (Petronas) justru meningkat lebih dari dua kali lipat.

Dari RM18,8 miliar setahun yang lalu kini menjadi RM46,4 miliar pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2022,

Ini didukung oleh pendapatan RM172,1 miliar, dibandingkan dengan RM109,6 miliar pada paruh pertama tahun 2021.

Seperti diberitakan The Strait Times, kinerja yang kuat Petronas terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak dan gas yang timbul dari kesenjangan pasokan yang melebar dan kapasitas sistem yang berkurang. Demikian Petronas dalam sebuah pernyataan hari ini.

Untuk kuartal kedua, laba bersih Petronas mencapai RM23,0 miliar dibandingkan dengan RM9,6 miliar sebelumnya. Seiring dengan pendapatan yang lebih tinggi mengikuti tren kenaikan harga yang sebagian diimbangi oleh biaya produk dan pajak yang lebih tinggi.

Pendapatannya naik 63,4 persen menjadi RM93,3 miliar dari RM57,1 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu, terutama karena dampak harga yang menguntungkan untuk semua produk dan dampak yang menguntungkan dari nilai tukar.

Pendapatan Petronas sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Ebitda) mencapai RM43,1 miliar, meningkat dari RM23,2 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu sejalan dengan pendapatan yang lebih tinggi.

Arus kas dari aktivitas operasi meningkat menjadi RM34,5 miliar dari RM18,4 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu sejalan dengan kas yang lebih tinggi dari operasi.

Baca Juga:  Komisi III DPR Trending, Netizen: RDP Kelabui Rakyat

Total aset Petronas menguat menjadi RM699,5 miliar pada paruh pertama tahun 2022 dibandingkan dengan RM635,0 miliar pada 31 Desember 2021, terutama disumbangkan oleh investasi dan piutang tunai dan dana yang lebih tinggi.

President and group chief executive officer Datuk Tengku Muhammad Taufik mengatakan kinerja Petronas yang kuat pada paruh pertama tahun 2022 menunjukkan komitmen grup untuk tetap tangguh dalam menghadapi lingkungan global yang semakin bergejolak.

Tengku Muhammad Taufik mengatakan selaras dengan strategi pertumbuhan tiga cabang grup dan aspirasi Net Zero Carbon Emissions pada tahun 2050, pihaknya tetap teguh dalam memastikan bahwa energi terus diproduksi dan disalurkan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Untuk itu, upaya Petronas diarahkan untuk terus memperkuat ekosistem energi di rumah dan di mana pun kami beroperasi.

Grup ini tetap berkomitmen untuk menciptakan nilai yang mendukung pertumbuhan ekonomi Malaysia. “Ini termasuk mendukung ketahanan ekosistem minyak dan gas lokal dan mengembangkan kemitraan yang kuat untuk mempertahankan lingkungan yang kondusif bagi bisnis untuk berkembang, “katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebutkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian dalam jumlah cukup besar.

Hal itu tak terlepas dari lonjakan harga komoditas energi, yakni batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut.

“Untuk Pertamina tadi kita lihat arus kas defisitnya estimasinya mencapai 12,98 miliar dolar AS (Rp191,2 triliun),” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Banggar DPR RI, Kamis (19/5/2022).

Tak Bisa Dibandingkan

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, persoalan laba dan rugi PT Pertamina (Persero) tidak bisa dibangingkan dengan perusahaan minyak dan gas (Migas) asal Malaysia, Petronas.

Baca Juga:  Akun Twitter Bjorka Akhirnya di Suspend, Terakhir Ungkap Pembunuh Munir

Menurut dia, ada perbedaan mendasar mengapa Pertamina tidak bisa dibandingkan dengan Petronas. Dia bilang, Petronas sudah memproduksi minyak dan gas sendiri, yang tentunya kontras dengan RI, yang masih mengimpor minyak mentah.

“Tidak bisa dibandingkan misalnya antara Pertamina dengan Petronas, beda. Karena, Petronas memproduksi, kalau kita Indonesia (Pertamina) negara mengimpor,” kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Dia menjabarkan, apa yang dialami Pertamina adalah defisit pada cash flow akibat subsidi yang belum diganti.

“Bukan rugi. Antara cash flow sama rugi itu berbeda, cash flow itu defisit karena uang subsidinya belum diganti, maakanya secara cash flow defisit. Kalau diganti artinya cash flow Pertamina membaik. Lalu rugi labanya juga baik,” ungkap Erick.

Oleh karena itu, Erick mengatakan bahwa pihaknya mendukung Pertamina untuk memastikan cash flow yang terjaga. Di sisi lain, Erick juga mendorong efisiensi yang dilakukan Pertamina, seraya menjaga layanan kepada masyarakat.

“Dukungan pemerintah ke Pertamina adalah memastikan cash flow Pertamina terjaga. Sempat kemarin, Pertamina seakan-akan rugi. Kondisinya beda, Pertamina juga harus jaga bagaimana layanan kepada masyarakat tetap terjadmin, dan yang namanya BBM subsidi bukan berarti Pertamina tidak melakukan efisiensi dimana-mana,” lanjutnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa berupaya sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun mengingat anggaran subsidi dan kompensasi tahun 2022 telah meningkat dari APBN awal sebesar Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, maka Pemerintah mengambil keputusan untuk mengalihkan sebagian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.

“Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Presiden saat memberikan keterangan pers bersama para menteri terkait di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (3/9).

Baca Juga:  De Bruyne Paksa Madrid Memasuki Babak Perpanjangan Waktu
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...