Pertamax Trending, Netizen: Sharusny Yg Dturunkan Itu Pertalite
Pertamina menurunkan harga Pertamax menjadi Rp13.900 per liter dari Rp14.500

Tagar Pertamax trending di media sosial Twitter pada Sabtu (1/10/2022), menyusul Pertamina menurunkan harga bensin beroktan 92 ini menjadi Rp13.900 per liter dari sebelumnya Rp14.500 untuk wilayah Jabodetabek.
Sontak netizen gaduh menananggapi tagar Pertamax hingga tercatat 2.456 ciutan (Tweets) yang mereka sampaikan. Berikut beragam ciutan mereka.
Seperti pemilik akun Twitter @Paltiwest menulis, “Pemerintah mendengar permintaan pendemo.. Harga Pertamax turun..”
Lalu akun Twitter @tjapoenglaut menulis, “Malah Pertamax yang diturunkan… Kelihatan banget seperti kalap butuh duitnya buat bayar hutang kali… Berpihak pada wong cilik? Halllah….lambemu ndlosor….”
@sitajir89 menulis, “bukan nya BBM massal yg diturunkan tapi BBM milik pengusaha Kapitalis. Rezim Pantek gara gara mu
@pertamina usaha anjlok habis untuk modal Pertalit doang
Pertalitmu jg cepat habis 1 ltr cuma 38 KM”
@abangGantengkal menulis, “Lah yg warga butuhkan pertalite yg turun. Masa vivo 9rb, pertalite 10rb ngaku masih disubsidi”
@Afandi_Tanjung menulis, “Malah pertamax yg d turun yg d pake utk orang2 kaya logika yg aneh, sharusny yg d turunkan itu pertalite yg umum d pake bagi orang2 miskin”
@Suryanata180808 menulis, “Para bangxxx pertamina nampaknya sengaja bikin campuran pertalite dgn kualitas jelek, supaya org2 beli pertamax, turbo dll yg non-subsidi. Ntar kalo target tercapai, mereka bagi2 Bonus plus naik jabatan. Double Cuan lagi. Aneh aja masih byk cebong membela Ahoker.”
@INODI200904 menulis, “Kenapa Pertalite tidak turun yaaaa”
@MashudGaffar menulis, “Yg menggunakan Pertamax itu adalah orang elit, seperti anggota dewan , pengusaha kelas kakap, seharusnya pertalite yg diturunkan harganya, inilah tanda tdk ada niat keberpihakan ke orang orang cilik”
@kubis_selita menulis, “Harga pertamax turun… Ga ada yg comment?”
@prayitno234 menulis, “Naikkin berlaku 1 jam sejak diumumin, turunin berlakunya entar2an”
@Irvansya7 menulis, “Dari dulu juga kalau harga minyak dunia turun, BBM di Indonesia wajib turun, biasalah itu gak usah sok pahlawan lah. Emang harus turun sih, kalau gak keterlaluan itu”
@arulelreal menulis, “Knp bkn yg ono yg turun yaa, udh keseringan kaget dan heran pdhal kerjaan bawahan dia zemua…
@agss271 menulis, “duh kemarin barusan beli wkwkkww dgn harga 14rb sekian”
@AdinPrasada menulis, “Hyoo buruan antri sebelum harganya turun”
@anton080468 menulis, “Ntar di bilang gara2 di demo mahasewa”
@myunusantika menulis, “Cuma membela org Kaya doang !!”
@doncharbone menulis, “Penjualan Pertamax menurun drastis pasca kenaikan harga BBM awal bulan September. Konsumen Pertamax banyak yang beralih ke Shell atau Vivo. Makanya harga Pertamax diturunkan biar tidak kalah saing.”
@zetupslamsatu menulis, “Bukan bang, harga turun karena harga minyak mentah lagi turun”
@Mariaceae menulis, “2hari lalu lewat Vivo.. bhusetttt antriannya😂trus gw mikir, ah kapan”nyoba isi disitu deh ‘kalau sepi’ WKWKK (kaum ga sukangantri panjang) LoL.”
@taufik_inst menulis, “kynya bagus sih pada pindah ke merk lain, itung2 ngurangi beban subsidi negara.. syang dikota gw kgak ada shell dkk..”
@izacmeowton menulis, “Gak apa2.. toh klo kita beli pun, MEMBEBANI SUBSIDI NEGARA.. mending jangan beli sekalian, kasian negara.”
@samnauli menulis, “Shell ikut turun, pepet terus selisih sm pertamax tinggal 250 perak.”
@03__nakula menulis, “Harga Pertamax turun jadi 13.900.
Alhamdulillah bisa irit Rp 600/liter. Turun disyukuri, naik ya disyukuri. Gitu aja kok repot. 👌”
@HM7tujuh menulis, “Susah klo udah dikhianatin untuk balik lg. love shell”
@toinkkwijaya29 menulis, “Saya beralih ke Vivo”
@Rus72uus menulis, “beralih ke vivo lebih ok kualitas nya”
@Ararararrra_ menulis, “Yasudah,, lumayan. 600 nya dicelengin jaga jaga naek lagi”
@Whoiam24566911 menulis, “Maap pak spertinya saya beralih ke vivo aja buat mengurangi subsidi pemerintah,bantu2 pemerintah lah 🤪”
@DeliandraID menulis, “pertamax cuma turun 600 perak, sedangkan shell bisa turun sampai sekitar 1200. untung deket rumah ada VIVO, SHELL dan BP, gk ada alasan lagi untuk ngisi BBM di pertamina.”
@rikyadi89 menulis, “Ron terbaik di plat merah pas turun kuliatasnya di bikin rendah.yg kualitasnya standar aja naik kualitasnya di buat jadi rendah susah emang kalo pejabat bukanya berjuang memakmurkan rakyatnya malah menjadikan rakyatnya lahan bisnis.”
@Deww0602 menulis, “Pake Vivo aja, lebih bagus. Bantu pemerintah yg katanya berat subsidi rakyatnya”
Pertamina Turunkan Harga Pertamax Rp13.900/Liter
Pertamina Patra Niaga, subholding komersil dan perdagangan PT Pertamina (Persero), kembali melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak non subsidi yang berlaku mulai hari ini.
Kenaikan ini merupakan hasil evaluasi harga berkala, dan menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga,” kata Irto dikutip Antaranews.com dalam pernyataannya, Sabtu (1/10/2022).
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), harganya disesuaikan menjadi Rp14.950 dan Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.900, sedangkan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) menjadi Rp 18.100 per liter.
Harga ini, jelas Irto, berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
“Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, menurut Irto, diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.
Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.
“MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” kata dia menambahkan.
Gasoline and diesel fuel updates as per 1 October 2022 from https://t.co/kwUOr1y56G. Pertamax, Turbo, and BP prices drop. Dex and DexLite go up.
Confirmed changes on Pertamina and BP websites. No updates to Shell and Vivo yet. pic.twitter.com/18qa2Z7Upg
— Nuice Media (@nuicemedia) September 30, 2022