Business is booming.

Bawaslu Trending, Netizen: Ngapain Komentar, Tahapan Pemilu Aja Belum?

Bawaslu menilai safari politik sebelum masa kampanye Pemilu 2024 dimulai kurang etis

Tagar Bawaslu trending di media sosial Twitter pada Jumat (16/12/2022), menyusul Bawaslu menilai kegiatan safari politik sebelum masa kampanye Pemilu 2024 dimulai seperti yang dilakukan Anies Baswedan merupakan tindakan kurang etis.

Sontak netizen gaduh menanggapi tagar Bawaslu yang trending hingga tercatat 5.980 ciutan (Tweets) yang mereka sampaikan. Berikut beragam ciutan mereka.

Seperti pemilik akun Twitter @addysaputra menulis, “ini kan belum masuk kampanye, ngapain Bawaslu ikutan, Anies juga bukan pejabat negara, KPK juga ga bisa masuk, …. saking bingungnya mau menyudutkan Anis…hahaha..sabar dulu, Anis juga blm tentu jadi capres resmi juga”

Lalu akun Twitter @elwaa__ menulis, “Lah, pendaftaran calon presiden aja belum, kampanye apa lagi. Kok udh nyuruh bawaslu ngecek sumber dana?”

@nurdinhelmi5 menulis, “Yang mendorong Bawaslu harus di pertanyakan tujuan dan maksudnya apa? Silaturahmi mah bebas bisa kemana aja dan naik apa.. Sangat aneh yang mendorong pernyataan tersebut.”

@JJ_tilu menulis, “..hmm aneh2 aj politik di negara ini.
Pejabat publik aktif ..sprtinya bebas2 aj diorbitkan jadi bacapres.
Sbaliknya mantan pejabat yg gak aktif ..dilarang2 keliling.
Pakai dana dari mana sj ya ..hak nya dia dan partai yg usung.
Ribet amat ya? Lawan politik kesannya dipersempit.”

@BaitiiJannati menulis, “Warga sipil jalan jalan kok dilarang 😬…. kan ada laporan harta kekayaan pas Anies lengser dari Jakarta. Mau pake aturan apa coba bawaslu… bukan masa kampanye, artinya bukan kampanye… tp silaturahmi… yg lain mau nyontek jg gak apa apa…namanya juga silaturahmi 🤣”

@must_0ne01 menulis, “Yg wajib diklarifikasi itu pejabat yg menggunakan fasilitas negara utk kepentingan pribadi dan spt nya itu jauh LBH bnyk.”

@ahsan_kan menulis, “Semakin aneh2 org yg panik, iri, dengki, shgsegala sesuatu yg dilakukan semua dianggap melanggar, pdhl ada pejabat aktif yg demen film porno sering jalan2 daerah lain yg bukan wilayah kerjanya diem Bae..”

@bukancebong007 menulis, “Pastinya itu bukan pakai uang negara, karena Pak Anies bukan pejabat negara. Beda ceritanya dengan calon lainnya yg msh menjadi pejabat negara, keluyuran ke sana kemari. Itu yg harusnya kalian laporkan..”

@oceanon12 menulis, “Bawaslu? Situ pada sehat? Pemilu nya aja belum,capres blm ditentukan, ini ko udh mau meriksa. Yg pasti ga maling kas negara lah ya, BTW akan lebih banyak hal yg tidak masuk akal lagi kedepannya! Waspada waspada kwkwkwkk”

@LifeGreal menulis, “Anies itu pengangguran apa nya yg ditakuti sih jiper parno!!!! Dulu mereka girang saat Anies turun dari gubernur , sekarang mereka stress karena Anies makin populer dan disambut dimana mana 🤣”

@Nurcahyo771 menulis, “Cie…cie ada yg iri…yg pasti dananya bukan uang negara…seperti para pejabat korup yg bersandiwara kunjungan kerja pakai uang rakyat tapi gak taunya berwisata dengan keluarga”

@fendi_tungkal menulis, “Apa hubungannya dg bawaslu, belum masa kampanye, anies juga belum caprss versi pemilu, baru capres versi parpol pengusung, cerdaslah generasi bangsa”

@BagindoIbrahim menulis, “Apa dasarnya? Anies dan Nasdem belum jadi peserta pemilu, KPU baru akan menetapkan Parpol Peserta Pemilu tgl 14 Desember, dan Pendaftaran Paslon Bacapres masih Tahun Depan”

Bawaslu Sebut Safari Politik Anies Kurang Etis

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai kegiatan safari politik sebelum masa kampanye Pemilu 2024 dimulai seperti yang dilakukan Anies Baswedan merupakan tindakan kurang etis.

Baca Juga:  Kasus Casis Sulastri, Sikap Irjen Pol Midi Siswoko Menuai Pujian

“Walaupun laporan pelapor tidak memenuhi syarat materiil, namun ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis karena telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujar anggota Bawaslu RI Puadi dikutip Antaranews.com dalam konferensi pers di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Puadi menyampaikan Bawaslu menilai publik telah mengetahui Anies merupakan bakal calon presiden yang akan diusung gabungan partai tertentu.

Dengan demikian, aktivitas safari politiknya dapat dimaknai sebagai aktivitas mengampanyekan atau setidaknya menyosialisasikan diri sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024, terutama dalam rangka meningkatkan elektabilitas pada Pemilu 2024.

“Hal tersebut jelas bertentangan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua pihak yang hendak berkontestasi pada pemilu,” ucap Puadi.

Dia menambahkan safari politik pada hakikatnya bertujuan untuk mengenal lebih jauh partai politik dan calon presiden yang akan mereka usung.

Dengan demikian, tindakan para calon yang hendak menyosialisasikan diri sebagai calon presiden sah-sah saja untuk dilakukan selama ditempuh melalui cara-cara yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).

Menurut Bawaslu, semua orang harus paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan kampanye atau sosialisasi diri dalam bentuk apa pun karena saat ini bukan merupakan waktu untuk berkampanye.

Puadi mengatakan saat ini setiap orang diwajibkan untuk memberikan pendidikan politik dan menciptakan iklim politik yang sejuk dalam penyelenggaraan pemilu.

“Kalau hendak melakukan kampanye sesungguhnya UU Pemilu telah menyediakan waktu bagi setiap kontestan pemilu untuk mengampanyekan dirinya sebagai calon presiden dan wakil presiden pada masa kampanye,” ujar dia.

Baca Juga:  Urus KTP Gunakan Sertifikat Vaksin Covid-19 Kabar Hoaks
Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...