Business is booming.

Panas Ekstrem di India, Thailand dan Bangladesh, di Bangkok Capai 54 Derajat Celcius

Konsumsi listrik di Thailand meningkat karena cuaca panas esktrem

Tiga negara di Asia melaporkan rekor panas ekstrem sepekan ini.

Bahkan di Mumbai India sebanyak 13 orang warga meninggal dunia akibat panas ekstrem,

Ada pun tiga negara yang melaporkan panas ekstrem adalah India, Thailand dan Bangladesh.

Sementara itu China mengaku dapat imbas gelombang panas karena suhu tertinggii bulan April.

Saat terjadi kematian 13 warga di India pada 16 April, pada hari itu suhu udara di Thailand mencapai 45,4 derajat celcius sebuah angka tertinggi selama ini.

Sebagai contoh, angka 33 derajat celcius sudah merupakan cuaca panas sekali di Indonesia.

Meski cuaca panas, Indonesia beruntung tak dilalui gelombang panas seperti India, Thailand dan Bangladesh.

Pihak berwenang Thailand pada akhir pekan memperingatkan penduduk di sebagian besar negara, termasuk ibu kota Bangkok, untuk menghindari keluar rumah karena panas yang ekstrem.

Di Bangkok, suhu terbaru diikabarkan mencapai rekor tertinggi 54 derajat celcius di distrik Bangna pada Sabtu.

Baca Juga:  Profil Anggra Putri Tania, Peramal Sosok Presiden Inisial G, Hidupnya Penuh Ujian

Menurut departemen meteorologi, dengan pihak berwenang memperingatkan warga untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dan mewaspadai bahaya serangan panas.

Departemen pencegahan dan mitigasi bencana Thailand mengatakan suhu akan melebihi 40 derajat di setidaknya 28 provinsi pada hari Sabtu.

Panas ekstrem baru-baru ini telah memecahkan rekor konsumsi listrik di Bangladesh.

Konsumsi listrik terbaru mencapai 39.000 megawatt melampaui rekor sebelumnya 32.000 megawatt pada April tahun lalu, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri.

Suhu maksimum rata-rata di Dhaka adalah 4,3 persen lebih tinggi selama tujuh hari hingga Rabu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Dan 12,5 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, menurut data pemerintah.

“Gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengakibatkan suhu maksimum mencapai level tertinggi dalam lebih dari 50 tahun,” kata Menteri Energi Banglades, Nasrul Hamid.

Kondisi itu yang telah meningkatkan permintaan listrik lebih dari yang diperkirakan.

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...