Profil Rionny Mainaky, Kabid Binpres PBSI 2020-2024, Pengganti Susi Susanti
Rionny Mainaky, mengaku hasil tim beregu putra dan putri di Asian Games di luar prediksinya.

PBSI trending. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia itu memperoleh sorotan publik karena buruknya prestasi tim bulutangkis Indonesia di Asia Games 2023.
Baik tim beregu putra dan putri bulutangkis Indonesia sama-sama tersisih di babak perempatfinal.
Tim beregu putri dikalahkan tuan rumah China dengan skor 0-3 di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China hari Jumat (29/9).
Sedang tim putra Indonesia dikalahkan tim beregu putra dari Korea 1-3.
🇮🇩Indonesia 1 – 3 China 🇨🇳
Pasangan Ganda Putra M Al Farizi / Nikolaus Joaquin harus akui keunggulan wakil asal China!
Terimakasih Muhammad Al Farizi / Nikolaus Joaquin atas perjuangan nya! Comeback Stronger!
Runner Up tidaklah buruk, kalian semua sudah berjuang dengan baik!… pic.twitter.com/g7LPFLFVDf
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) September 30, 2023
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, telah memberikan evaluasinya.
Ia mengaku hasil tim beregu putra dan putri di Asian Games di luar prediksinya.
“Terutama di beregu putra yang di atas kertas bisa melaju ke semifinal tapi kena tekanan yang tidak bisa diatasi,” ungkap Rionny seperti dilansir situs PBSI.
“Pastinya kita tidak puas dengan hasil ini tapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti,” tambahnya.
Di beregu putri, Rionny mengakui bahwa lawan lebih berpengalaman tapi perjuangan keras sudah diberikan Gregoria, Apri/Fadia dan Putri KW.
“Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya,” terang Rionny.
“Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah tapi ini harus menjadi keyakinan bahwa sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman,” tutur Rionny.
Sedang beregu putra, kelengahan dan bermain kurang yakin menurut Rionny menjadi faktor penyebab kekalahan Vito cs.
“Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony (Sinisuka Ginting) bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga, sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi malah terlalu terburu-buru,”
“Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda,” ujar Rionny.
“Begitu juga dengan Leo/Daniel. Setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu,” sahut Rionny.
Menyoal Jonatan yang main di bawah performa terbaiknya, Rionny menyebut ada ketegangan di dalam dirinya. “Kalau Jonatan mungkin ada ketegangan,” tukasnya.
Perjuangan tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 20220 belum sepenuhnya berakhir, masih ada nomor perorangan yang bakal dipertandingkan mulai tanggal 2-7 Oktober mendatang.
Rionny pun berpesan kepada anak-anak asuhnya untuk bangkit dan fokus ke nomor perorangan tersebut.
Profil Rionny Mainaky
Rionny Mainaky merupakan saudara kandung dari Richard, Rexy, dan Marlev Mainaky.
Rionny merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara Mainaky.
Lima di antaranya berkecimpung di bulutangkis dan menjadi pelatih sohor.
Mereka adalah Richard Mainaky, Rionny Frederik Lambertus Mainaky, Rexy Ronald Mainaky, Marleve Mario Mainaky, dan Karel Leopold Mainaky.
Richard menangani ganda campuran pelatnas PBSI, Rexy di tim nasional Thailand setelah satu periode menjadi ketua Bidang pembinaan Prestasi PP PBSI.
Marlev pernah menangani tunggal putri pelatnas Cipayung dan kini menjadi pelatih di Mainaky bersaudara.
Si bungsu Karel masih tercatat sebagai pelatih di Jepang.
Sebelum pulang ke Tanah Air, Rionny sembilan tahun tanpa putus bersama-sama timnas Jepang.
Ia resmi menggantikan posisi Susy Susanti sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rabu (23/12/20).
Susunan Pengurus PBSI Periode 2020-2024:
Ketua Umum: Agung Firman Sampurna
Waketum I: Alex Tirta
Waketum II: Eduart Wolok
Waketum II: Ali Hanafiah Wijaya
Sekjen: Listyo Sigit Prabowo
Wasekjen: Edi Sukarno
Bendahara: Beni Prananto
Wakil: Sohibul Imam
Stafsus: Fadil Imran
Staf ahli organisasi: Juniarto Suhandinata, Muslim Jaya
Staf ahli keuangan: Achmad Mutasyar, Lukman Laisa
Humas dan media: Broto Happy, Fellya Hartono, Freddy EP Husein
Bidang informasi teknologi: Devi Indah Kartika, Wawat Kurniawan
Pembinaan dan prestasi: Rionny Mainaky
Staf ahli binpres: Taufik Hidayat, Ernawati
Subbid pelatnas: Edy Prayitno