Business is booming.

Partai Salah Input Trending, Netizen Sebut Jadi Sejarah Memalukan di Indonesia

Bawaslu menilai laporan awal pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 180.000 yang dilaporkan PSI tidak rasional.

Tagar Partai Salah Input trending di media sosial X (Twitter) pada Jumat (12/1/2024), menyusul netizen soroti kesalahan input dalam Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang dilaporkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Netizen pun gaduh menanggapi tagar Partai Salah Input yang trending hingga tercatat 1.194 ciutan yang mereka sampaikan.

Semula pemilik akun Twitter @Paltiwest menulis, “Soal Dana Kampanye aja bisa salah input.. Padahal kalau kata Grace input data belum selesai.. Mengurus negara dengan benar itu dimulai dari mengurus partai dengan benar.. Urusan dana kampanye saja bisa salah input, belum selesai, dll terus kalian ngarep dipercaya rakyat?!”

Lalu pemilik akun Twitter @Uwaisalatas menulis, “Partai Salah Input, pasti akan menjadi sejarah partai politik paling konyol sekaligus memalukan di Indonesia. Inilah buah dari perselingkuhan rezim inkompeten dan politik kekuasaan dinasti…”

@quintta1217 menulis, “Partai Salah Input, ibarat anak baru lahir tapi sdh belajar ttg oportunistik, inkonsistensi, penjilat dll. Ketika dewasa yg dominan adl sifat kriminalitasnya. Sbg parpol percayalah partai seperti ini tidak pernah bisa menjadi partai besar krn tidak punya idealisme dan jatidiri”

@nyak_ih_meutuah menulis, “Partai Salah Input data itu menunjukkan bhw pengurus & kader2 benar2 tdk kompeten. Mengerikan jk urusan negara diserahkan kpd partai itu. Atau, data sengaja diinput salah, sisanya dikoruPSI. Di zaman medsos spt skrg, data dr PSI pasti tdk ada yg percaya.”

@canzone menulis, “PSI = Partai Salah Input. Karena viral lalu ngelès kalau salah input!”

@nyak_ih_meutuah menulis, “Baliho ada dimana-mana. Di TV juga ada iklannya, tapi pengeluaran cuma Rp180 rb. Hanya org idiot yg percaya. Kog bisa Partai Salah Input data? Data kampanye saja diduga dikoruPSI, apalg jk nanti dikasih kekuasaan. Benar2 ngeri Partai Salah Input data.”

@Raeraraera menulis, “Partai Salah Input. Anak penguasa, masuk partai 2 hari, langsung jadi ketum, dana kampanye salah input. Rekam jejaknya memecah belah bangsa”

@Setiawan3833 menulis, “Partai anak muda tapi kalah sama partai2 lainnya soal akuntabilitas. Partai anak muda mestinya progresif dan lebih akuntabel”

@Kingcube12 menulis, “Salah input jg harusnya dipikir dulu masa iya 180 rebu wkwkwkwkw”

@mamanjunaedi menulis, “Bohong kamu tukang bohong bilang aja Ngakali. Salah input itu kalau jadi Kasir di sebuah swalayan itu wajar lah ini Partai cuy sambil ngopi aja bisa koq buat laporan ngibul ya ngibul cuuk”

@djarwoluma50199 menulis, “Makan 3 bilang2, data salah input, sdh tersebar di medsos baru di koreksi, maksudnya apa coba?, gitu mau merjuangin rakyat, untuk diri sendiri saja hrs di komentari netizen, baru di ralat!.”

@noardtambunan menulis, “bagaimana mengurus negara.. mengurus partai saja tidak becus…2 hari jadi ketum…🤣🤣🤣”

@ndifo12 menulis, “Kok bisa pas yo label PSI =partai salah input”

@amot_kadundon menulis, “Apa yg diharapkan dari anak muda yg ada di @psi_id. Hal sepele gini aja mereka udah mulai gak jujur. “

@komentatour menulis, “Sekelas PSI bisa salah input, wow. Itu yang ngejalanin satu orang doang kah.”

@muhammad70265 menulis, “Partai yg gk ber komitmen memajukan dan mencerdaskan anak bangsa.”

Bawaslu Sebut Tak Logis Laporan Dana Awal Kampanye PSI Rp 180 Ribu, Kaesang: Ada Salah Input

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyebut ada kesalahan input data terkait pemakaian dana kampanye yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum.

Baca Juga:  Tragedi di Indonesia, Bentrok Suporter Arema vs Persebaya Tewaskan 127 Orang, Diberitakan Media Asing

Kaesang mengatakan tidak mungkin partainya baru mengeluarkan Rp 180.000 selama kampanye.

Dia memastikan jumlah dana yang digunakan sudah mencapai miliaran rupiah.

Sebelumnya KPU melansir Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) setiap partai peserta Pemilu.

PSI menjadi partai yang paling kecil pengeluarannya karena hanya melaporkan sebesar Rp 180.000.

“Oh yang 180.000, itu salah input nanti dibenerin. Nanti bendahara umum yang akan menginfokan,” kata Kaesang di Kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).

Putera bungsu Presiden Joko Widodo ini mengatakan seharusnya jumlah yang dimasukan ke situ berkisar miliran rupiah. Namun, Kaesang tak hafal secara persis angka yang dimaksudkannya.

“Masa ya belasan juta sih, ada ada. Nanti nunggu aja, nanti ada penjelasan dari bendahara umum aja langsung. (Belasan miliar) Ya itu,” ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Kaesang mengaku sudah memberi atensi Bendahara Umum PSI untuk merevisi angka tersebut.

“Pokoknya kami akan melaporkan, yang kemarin salah, ini baru kemarin malam, baru kemarin malam, saya lagi, minta untuk benerin semua.

Hari ini Insya Allah sudah selesai. Insya Allah sudah selesai kan revisinya maksimal hari Jumat. nanti akan ada revisi,” imbuh Kaesang.

Sebelumnya, PSI disebut baru menggelontorkan Rp 180.000 pengeluaran kampanye.

Data Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang diserahkan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Minggu (7/1/2024) dan diumumkan KPU RI per Selasa (9/1/2024).

Sebagai informasi, kampanye dimulai sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

“Partai Solidaritas Indonesia, jumlah caleg 580, yang menyampaikan LADK 580. Penerimaan (dana kampanye) Rp 2.002.000.000, pengeluaran Rp 180.000,” tulis keterangan resmi KPU RI bersumber dari Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka).

Baca Juga:  Hari ke-12 Mie Gacoan Depok, Masih Antre, Buka Tutup, Nilai 3,3 di Google

Jumlah ini menempatkan partai politik bernomor urut 15 tersebut sebagai partai politik dengan laporan pengeluaran dana kampanye paling minim di antara 18 partai politik peserta Pemilu 2024 level nasional.

Partai politik lain mencatat laporan pengeluaran dana kampanye minimum ratusan juta. Mayoritas di antaranya mencatat laporan pengeluaran dana kampanye miliaran rupiah.

Namun demikian, KPU RI menyebut bahwa seluruh LADK partai politik yang diserahkan pada Minggu itu belum lengkap dan belum sesuai.

Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, menjelaskan bahwa LADK di antaranya memuat rincian rekening khusus dana kampanye (RKDK), saldo awal RKDK atau saldo pembukaan dan sumber perolehan, saldo awal pembukuan, catatan penerimaan dan pengeluaran partai politik sebelum pembukaan RKDK.

LADK juga memuat nomor pokok wajib pajak masing-masing partai politik, dan bukti penerimaan dan pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Idham mengatakan, KPU bakal mengembalikan LADK partai politik karena belum lengkap dan belum sesuai.

“LADK partai politik peserta pemilu akan dikembalikan untuk dilakukan perbaikan selama 5 hari sejak menerima tanda pengembalian dan berita acara hasil pencermatan dari KPU RI, paling lambat pukul 23.59 waktu setempat,” ujar Idham dalam keterangan tertulis.

Tidak logis

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai laporan awal pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 180.000 yang dilaporkan PSI tidak rasional.

“Lho ini mereka kampanye di mana-mana, kok. Tidak logis dan tidak rasional,” ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (10/1/2024).

“Kan tidak rasional cuma Rp 180.000,” sebut dia.

Bagja menilai, situasi ini merupakan gejala proforma, di mana partai-partai politik menyerahkan LADK sesuai tenggat untuk formalitas saja lantaran khawatir dengan sanksi yang menanti jika LADK terlambat diserahkan.

Baca Juga:  Gugatan 01 dan 03 Ditolak MK, Netizen: Demokrasi Sudah Hancur

“Kadang-kadang orang untuk mematuhi, proforma, itu dimasukkan dulu, perbaikannya belakangan. Itu juga jadi persoalan,” ujarnya.

Bagja menambahkan, pihaknya sedang melakukan proses pemeriksaan terhadap laporan awal dana kampanye (LADK) partai politik kepada KPU RI, yang tenggatnya jatuh pada Minggu (7/1/2024).

(Sumber: Gelora.co)

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...