Rizki Juniansyah Menangis, Saat Raih Medali Emas Olimpiade 2024
Ia memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk dan mengakhiri rentetan medali emas Shi Zhiyong, asal China yang memenangkan Olimpiade 2016 dan 2022.
Rizki Juniansyah menambah satu medali emas lagi untuk Indonesia di olimpiade, Paris 2024, Kamis (8/8/2024).
Sebelumnya, medali emas diraih atlet panjat tebing Indonesia, Veddrig Leonardo.
Bendera dan lagu kebangsaan Indonesia pun kembali berkibar di ajang Olimpade Paris.
Rizki Juniansyah (21 tahun) mengangkat 155kg dalam snatch dan 199kg di clean and jerk.
Ia memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk dan mengakhiri rentetan medali emas Shi Zhiyong, asal China yang memenangkan Olimpiade 2016 dan 2022.
Ia memenangkan kelas angkat besi 73kg putra, mengangkat total 354kg untuk merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Cabang angkat besi sendiri konsisten menyumbang medali di ajang olimpiade sejak olimpiade Sydney tahun 2000.
Namun baru di Olimpiade Paris 2024 menyumbang medali emas.
Catatan lain, Indonesia meraih dua medali emas sejak Olimpiade Barcelona 1992.
Kali ini meraih medali emas dari cabor berbeda dan di luar bulu tangkis.
Atas tambahan medali emas dari Rizki Juniansyah,
Indonesia kini berada diperingkat 28 dunia, setelah Filipina.
Indonesia dengan 2 emas dan 1 perunggu, sedang Filipina 2 emas 2 perunggu.
Saat laga, Rizki memanfaatkan beberapa kesalahan dari calon peraih medali lainnya untuk memenangkan kompetisi dengan selisih 8kg.
Yakni atas peraih medali perak Weeraphon Wichuma dari Thailand, yang membukukan total 346kg.
“Saya senang, bangga dan sangat emosional memenangkan ini, medali emas pertama saya dan menciptakan sejarah,” kata Juniansyah
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, kepada yang menonton di rumah.
“Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya. Anda melihat saya menangis karena ini merupakan pengalaman yang emosional dan indah, dan saya sudah menatap masa depan,”ujarya seperdi dilansir media resmi Olimpiade.
Rizki mengawali kompetisi dengan mengangkat beban 155kg pada porsi merebut acara tersebut.
Hasil tersebut membuatnya tertinggal 10kg dari Shi Zhiyong dari Republik Rakyat Tiongkok dan 1kg di belakang Julio Mayora Pernia dari Venezuela setelah fase pertama kompetisi.
Namun, bencana melanda ketika Shi dan Mayora Pernia gagal mencatatkan lift yang sah di bagian kompetisi clean-and-jerk.
Hal ini membuat juara dunia tiga kali dan peraih medali emas bertahan Shi tanpa total akhir, menyingkirkannya dari pertimbangan medali bersama Mayora Pernia.
Dengan tersingkirnya kedua rival besar tersebut, Juniansyah hanya membutuhkan satu dorongan kuat untuk memenangkan medali emas.
Dia menyelesaikan lift pertamanya dengan berat 191kg, lalu menyaksikan lifter lain mencoba mengungguli dia.
Rizki akhirnya berhasil meraih medali emas untuk kontingen Indonesia.