Misteri Airlangga Hartarto, Mundur dari Ketum Golkar Demi Menjaga Transisi?
Pengunduran diri Hartarto disampaikan melalui video resmi berdurasi sekitar lima meniit, Minggu (11/8/2024).
Airlangga Hartarto mengejutkan publik dengan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pengunduran dirinya tergolong mengejutkan publik.
Ini karena sebenarnya ia sukses memimpin Partai Golkar.
Pengunduran diri Hartarto disampaikan melalui video resmi berdurasi sekitar lima meniit, Minggu (11/8/2024).
Tak jelas benar alasan pengunduran diri Airlangga.
Ia hanya memastikan bahwa pengunduran diri dilakukan demi menjaga keutuhan Partai Golkar untuk menjaga stabilisasi transisi pemerintahan.
Tentang calon penggantinya, Airlangga memastikan sudah ada mekanismenya sehingga tak perlu dikhawatirkan.
Kabar beredar Ketua Umum Partai Golkar akan digantikan oleh Agus Gumiwang menjadi pelaksana tugas (Plt) untuk menjalankan tugas Airlangga sebelum Ketum definitif dilantik.
Sementara, Bahlil Lahadia digadang-gadang akan jadi Ketua Umum Golkar pengganti Airlangga.
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menjelaskan, jika mundurnya Airlangga Hartarto tidak ada tekanan dari Partai Golkar.
Namun menurutnya, mundurnya Airlangga ingin fokus  bekerja sebagai Menteri di masa transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan pemerintahan baru nanti Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka.
Selanjutnya soal mencuat nama Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang, Agung menjelaskan jika banyak kader partainya yang menyuarakan Agus Gumiwang dibandingkan Bahlil Lahadalia.
Menurutnya, jika menjadi Ketua Umum Partai harus pernah menjabat sebagai struktur partai Golkar pusat maupun di daerah.
Tetapi, pada tahun 2009 Bahlil terpilih sebagai Bendahara Partai Golkar DPD Papua hingga 2014.
Profil Airlangga Hartarto
Airlangga adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin dan Ketua Umum Partai Golkar.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Airlangga juga adalah Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009) membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar
Ia tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009 di kepengurusan periode 2009-2015 tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.
Airlangga Hartarto juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009
Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012.
Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta s.d. tahun 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003.
Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan dan ia menjadi Presiden Komisaris dari PT Fajar Surya Wisesa Tbk.