Profil Zulkifli Hasan, Namanya Trending karena Impor Gula Paling Besar
Jika Thomas Lembong pada masa pemerintahannya hanya impor gula 5 juta ton, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebanyak 18 ton atau tiga kali lipat lebih disbanding Thomas Lembong.

Zulkifli Hasan trending. Hal itu terkait dengan penangkapan sekaligus penetapan tersangka Thomas Lembong sebagai tersangka kasus impor gula.
Penetapan tersangka Thomas Lembong ata Tom Lembong memunculkab kontroversi.
Ini karena kemudian muncul data bahwa setiap Menteri perdagangan selalu menetapkan kebijakan impor gula.
Dan jumlah Impor gula masa Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tahun 2022-2024 paling besar.
Jika Thomas Lembong pada masa pemerintahannya hanya impor gula 5 juta ton, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebanyak 18 ton atau tiga kali lipat lebih disbanding Thomas Lembong.
“Impor gula Zulkifli Hasan 18 juta ton, ini impornya 3x lipat yang dilakukan oleh Tom Lembong. Kalo berdasarkan laporan masyarakat, ini lebih gila laporannya. Segera prosessss!!!!,” tulis akun X @HarimanAz.
Sementara itu Kapuspen Kejagung Harli Siregar memastikan bahwa kasus Thomas Lembong tak terkait politisasi namun benar-benar kasus dan datanga diperoleh Kejagung dari Masyarakat.
“Soal data (Menteri Perdagangan yang lain) kita tunggu saja, seperti yang mbak sampaikan tadi,” kata Harli Siregar dalam wawancara di CNN.
Daftar Menteri Lakukan Impor Gula dari 2015 – 2024
Thomas Lembong 2015-2016 impor gula 5 juta ton.
Enggartiasto 2016-2019 impor gula 15 juta ton.
Agus Suparmanto 2019-2020, impor gula 9,5 juta ton.
Muhammad Luthfi 2020-2022 impor gula 13 juta ton.
Zulkifli Hasan 2022-2024 impor gula 18 juta ton.
Profil Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan (lahir 31 Agustus 1962), lebih dikenal dengan nama Zulhas atau Bang Zul adalah seorang wirausahawan dan politisi berkebangsaan Indonesia yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pangan.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi di kabinet.
Ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan, ia menduduki pimpinan MPR RI dan sempat menjabat Menteri Kehutanan di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sejak awal kabinet kedua dibentuk.
Ketika menjabat Menteri Kehutanan, Zulhas telah dua kali menerima gelar doktor kehormatan, yaitu di bidang administrasi publik dari Universitas Sejong di Seoul, Korea Selatan dan manajemen sumber daya manusia dari Universitas Negeri Semarang.
Selama tahun 2004–2009, ia berkiprah di lembaga legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Kemudian, sejak 2005 hingga 2010, ia memegang jabatan internal partai sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional.
Selain itu, Zulhas pernah didapuk menjadi Wakil Ketua Majelis Pembina Pusat Persatuan Tarbiah Islamiah periode 2016–2021.
Zulkifli Hasan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 53 Jakarta pada tahun 1982.
Selanjutnya, ia mengambil program sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996.
Ia kemudian mengambil program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 2003.
Di awal masa jabatannya sebagai Ketua MPR RI, ia mengemban tugas menyelenggarakan pelantikan presiden-wakil presiden untuk masa pemerintahan 2014–2019 di tengah situasi politik yang penuh ketegangan.
Dalam persiapan jelang pelantikan tersebut, dirinya berkomitmen untuk dapat menyelenggarakan pelantikan dengan baik dan akan mengupayakan kehadiran semua pihak, termasuk Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa selaku calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi pesaing pasangan pemenang, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ia berhasil melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan pelantikan berlangsung damai.
Zulkifli Hasan dilantik sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada tanggal 15 Juni 2022, menggantikan Muhammad Luthfi.
Keputusan pergantian dan pelantikan tersebut tertuang dalam Keputusan Nomor 64 Tahun 2022 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Indonesia maju periode 2019–2024.
Dalam Pengangkatannya sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan punya misi khusus untuk menurunkan harga minyak goreng yang melambung tinggi dipasaran.
Zulkifli Hasan memulai kerjanya dengan membuat produk Minyak Kita yang bertujuan untuk menekan dan menstabilkan harga di pasaran.
Produksi Minyak ini dimulai sejak Senin 27 Juni 2022 dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14000 di pasaran.