Business is booming.

Upate Pencarian , 30 Orang Belum Ditemukan

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi ke Banyuwangi untuk memantau proses evakuasi dan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi ke Banyuwangi untuk memantau proses evakuasi dan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Kapal KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu, 2 Juli 2025 ± 22:56 WIB, dan tenggelam sekitar pukul 23:20–00:19 WIB, hanya 20–40 menit setelah meninggalkan pelabuhan

Manifest ata daftar penmpang kapal tersebt mencatat 53 penumpang dan 12 kru atau 65 orangg di atas kapal tersebut.

Sampai pagi ini, 35 orang telah ditemukan, terdiri dari 29 selamat dan 6 meninggal dunia, termasuk satu balita berusia 3 tahun

Sekitar 30 penumpang masih dinyatakan hilang dan pencarian dilanjutkan sejak Jumat pagi.

Menhub meminta agar pencarian dioptimalkan, terutama dalam masa krusial atau golden time selama 3×24 jam.

Pernyataan tersebut disampaikan Dudy saat memimpin konferensi pers di Meeting Room ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Kamis (3/7/2025).

Ia didampingi oleh Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) R. Eko Suyatno, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, serta Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra.

“Kami meminta tim SAR gabungan terus bekerja optimal, memberikan yang terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” ujar Dudy sepert dilansir akn Instagram Dishu Banyuwangi.

Untuk memperkuat upaya pencarian pada hari ketiga, sejumlah armada laut dan udara dikerahkan.

Baca Juga:  Ketua KPK Trending, Firli Bahuri Jadi Tersangka Kasus Pemerasan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo

TNI AL mengirimkan KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol, serta satu unit helikopter Panther. Sementara itu, Polri juga menurunkan satu helikopter dari Baharkam untuk mendukung proses penyisiran.

Menhub juga memantau langsung proses pencarian di lapangan. Ia menekankan pentingnya operasi pencarian dilakukan tanpa henti, dengan mengerahkan seluruh potensi dari unsur gabungan demi hasil yang maksimal.

Menteri Dudy Purwagandhi berjanji untuk melakukan investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Operasi pencarian kembali dilanjutkan Jumat, 4 Juli 2025, menggunakan kapal SAR, helikopter Baharkam, TNI AL, serta tim dari Basarnas dan pihak swasta

Fokus pencarian berada sekitar 12 nautical mile selatan titik tenggelam, di kedalaman diperkirakan 50–55 meter

Cuaca buruk di Selat Bali—termasuk arus kuat dan gelombang hingga 2,5 m—menyulitkan proses evakuasi dan menyebabkan penghentian sementara sebelumnya

Basarnas menetapkan durasi pencarian hingga 7 hari sesuai SOP, namun bisa disesuaikan jika kondisi alam memburuk

Sejumlah laporan penyelidikan awal menyebut kebocoran di ruang mesin sebagai penyebab kapal karam

Setelah pencarian selesai, akan dilakukan penyelidikan mendalam oleh otoritas transportasi laut dan Basarnas.

Di Mana Keluarga Korban?

Para keluarga berkumpul di beberapa posko di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) dan Pelabuhan Gilimanuk (Bali) untuk menunggu perkembangan dan berkomunikasi dengan pihak SAR.

Salah satu keluarga, Ni Komang Wiyardani (46), istri Komang Surata, menyebut ini adalah komunikasi terakhir yang terjadi sebelum kapal berangkat pukul 23:40 WITA

Orang Lain Juga Baca
Komentar
Loading...