Oknum Satpol PP Gowa Dijemput Polisi dan Dibebastugaskan
Pengakuan baru, ada pelemparan yang membuat tersangka emosi

Oknum Anggota Satpol PP yang memukul wanita pemilik kafe di Gowa, Sulawesi Selatan, sudah dijemput polisi.
Mardani Hamdan anggota Satpol PP tersebut memukul pemilik kafe dalam kondisi emosi.
Ia melakukannya saat digelar razia PPKM mikro beberapa hari lalu.
Video pemukulan oleh viral media sosial.

Tersangka dijemput sambil didampingi tiga kuasa hukumnya dibawa menuju Mapolres Gowa untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
Menurut kuasa hukumnya, tersangka dicecar 22 pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik terkait aksi penganiayaan yang dilakukannya terhadap kedua korban.
Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka mengaku penganiayaan yang dilakukannya kepada kedua korban didadasari tindakan spontanitas akibat tersangka kesal ada yang melempari dirinya menggunakan botol.
Sementara untuk penahanan tersangka, kuasa hukum menunggu hasil pemeriksaan selama 24 jam.
Tersangka juga diketahui sementara waktu sudah dinonaktfikan dari jabatannya.
Saat diwawancarai wartawan, Syafril Hamzah, salah satu kuasa hukumnya menyebut ada pelemparan yang membuat kliennya tersulut emosi.
Pelemparan itu mengenai punggung Mardani Hamdan.
Ketika didesak taka da pelemparan dalam video yang beredar, Syafril menyebut pelemparan terjadi saat kliennya memarahi suami pemilik kafe.
Ketika didesak persis waktunya, Syafril menyebut berdasarkan pengakuan tersangka.

Disoroti Jokowi
Sebelumnya Presiden Jokowi menyoroti insiden oknum Satpol PP Gowa, Sulawesi Selatan yang memukul wanita pemilik kafe saat merazia PPKM Mikro beberapa waktu lalu.
Ia menilai peristiwa ini menjadi memanaskan suasana di tengah pemberlakuan penyekatan dan PPKM.
“Peristiwa-peristiwa di Sulsel misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada ratas evaluasi PPKM Darurat yang diunggah pada Sabtu (17/7/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden pun meminta kepada pihak berwajib dapat berlaku dengan tegas namun tetap santun.
“Hati-hati dalam menurunkan mobility index, mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, terhadap pedagang, PKL, toko, saya minta kepada Polri, dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar. “
“Tegas dan santun, sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai pesannya,” kata Presiden.