Kang Emil Pesan Peningkatan Statistik Produksi Petani Milenial Burung Puyuh
Petani Milenial Harus Rajin Promosikan Produk
GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluncurkan program Petani Milenial Burung Puyuh (PMBP) secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (22/7).
Ada lima petani pada tahap pertama yang membudidayakan 2.000 ekor burung puyuh masing-masing.
Peluncuran Petani Milenial Burung Puyuh (PMBP) juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama mengenai pembudidaya burung puyuh dan penyerahan simbolis KUR.
Di antaranya kerja sama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar dengan PT Agro Jabar, PT Agro Jabar dengan PT STM, dan penyerahan KUR secara simbolis dari Bank BJB kepada lima PMBP tahap I.
Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengapresiasi peluncuran program petani milenial ini.
Apalagi istilah milenial juga menggugah kaum muda dari bayangan bahwa petani identik dengan orangtua dari desa.
“Program Petani Milenial akan menjadi unggulan Jabar sekaligus menjadi solusi di masa depan untuk budidaya peternakan, khususnya budidaya burung puyuh. Saya titip statistik di kemudian hari harus meningkat. Dari statistik satuan, puluhan, ratusan, hingga statistik jutaan,” kata Kang Emil.
Kang Emil menekankan data sebagai pijakan. Sebab, good data berarti good decision. Artinya, data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik pula.
“Dengan data, kita bisa mengambil keputusan. No data, no decision. Data dicari. Harus cari sumber-sumber kebutuhan offtaker, hingga berkeliling ke provinsi-provinsi,” harap Kang Emil.
Ia juga mengajak anak-anak muda menjadi petani milenial dan rajin mempromosikan kegiatan dan produknya di media sosial atau e-commerce.
Dengan begitu, mereka bisa menjadi penyemangat kepada generasi milenial lainnya.
“Harus rajin sharing di TikTok, sharing di Instagram saat memungut telur puyuh. Dengan digital commerce bisa bisnis mendunia,” sarannya.
Sementara Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar, bersyukur bahwa pihaknya dilibatkan dalam PMBP.
Agro Jabar terlibat dalam pembiayaan investasi dan spesifikasi produk, pembelian hasil panen, hingga mekanisme pembayaran.
Kurnia Fajar berharap program ini semakin tumbuh. Apalagi para petani milenial sudah mendapatkan pembelakan yang cukup sebelum peluncuran.